HAPPY WEDDING!
Ⓕⓞⓡ
KIANA LIYA ANINDHITA
&
REYNALDO PUTRA ABRAHAM
Selasa, 20 april.
Hari yang menyibukkan sekaligus membahagiakan untuk anggota keluarga.
Pernikahan antara Rey dan Kiana resmi di selenggarakan hari ini. Semuanya tentu berbahagia, bahkan sampai nenek Jen ingin menyanyikan sebuah lagu nanti.
Tetapi, kebahagiaan itu tidak dirasakan oleh kedua manusia yang akan menikah itu.
Marah? tidak.
Kecewa? Em... entahlah.
Sedih? tentu tidak.
Kesal? sudah lebih baik.
Senang? sama sekali tidak.
Mereka tau, ini semua akan terjadi juga pada akhirnya.
Gedung ini sudah siap dengan dekorasi yang minimalis namun tetap memberi kesan elegant.
Kesiapan pernikahan pun sudah 100 persen. Hanya tinggal menunggu waktunya untuk Kiana selesai makeup.
Di suatu ruangan, Kiana berhadapan dengan berbagai alat makeup.
Makeup? untuk saat ini ia tidak suka makeup. Rasanya tidak nyaman, belum lagi MUA yang terus berceloteh tentang banyak hal.
"Senyum dong sista"
"Kulit mu itu loh sist, kenyal-kenyal manjahhh"
MUA itu menoel-noel pipi Kiana, membuat gadis itu sedikit terganggu.
"Ih, apaan sih bang" Kiana menyingkirkan jari MUA tersebut dari pipinya.
"Apa kamu bilang? bang?"
"Emang kenapa?"
MUA yang semula sedikit membungkuk untuk mengarahkan brush ke pipi Kiana, ia menarik tangannya dan berdiri sempurna.
"Dengar ya sist, panggil saya madam, madam Bennu madasya. Mengerti sista?"
Kiana menyergit lalu mendongak menatap madam Bennu.
"Lo bencong?"
Bennu mengelus dagu dan berpikir sejenak.
"Ini bukan tentang bencong atau yang lain, lebih ke... ini sih, profesional dalam menjadi seorang makeup artis ternama" ujar Bennu dengan nada bicara khas nya.
"Madam Bennu madasya, makeup artis ternama nan terbaik sepanjang masa, banyak menerima sertifikat-sertifikat. Dan, madam ini sudah go internasional..."
Ia masih berceloteh sampai Kiana malas mendengarkannya. Gadis itu malah mencoba memakai makeup di wajahnya sendiri.
Sesekali Bennu mengusap manja dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIANA : PERFECT WIFE
Teen FictionTidak pernah di sangka sebelumnya, mimpi buruk itu berlanjut hingga saat ini. Pagi itu ia terbangun lalu beberapa saat kemudian, pemilik iris coklat itu sadar bahwa kejadian kemarin itu hanya sebuah gambaran di dalam mimpinya saja. Yah, sepertinya K...