Berlatar belakang pada tahun 1800-an dimana cerita ini mengisahkan cerita perjalanan hidup seorang Hwang Sinbi sehingga bertemu cinta sejatinya yaitu Jeon Jungkook yang tentunya berjalan tidak mudah.
Bagaimana cerita mereka hingga bertemu?
Shawing e...
Hari ini adalah hari pernikahan kami. Kami akan menikah di sebuah gereja terdekat dari Thornfield Hall. Setelah menikah, Mr. Jeon berencana mengajakku untuk pergi ke London. Dan mengenai insiden kemarin, Mr. Jeon menyuruhku untuk melupakannya karena dia sudah membelikan gaun pernikahan pengganti yang tidak kalah cantik.
Aku memandang penampilanku sendiri didepan cermin, aku sama sekali tidak percaya hari ini akan dinikahi seorang pria tampan dan kaya yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku menyentuh dadaku yang berdegup gugup, tidak apa-apa, ini adalah sesuatu yang sangat aku inginkan. Aku bahagia.
"Sinbi, apakah kau sudah siap?" suara Mr. Jeon terdengar memanggilku dari luar. Akupun segera keluar dari dalam kamarku menuju aula Thornfield Hall dimana Mr. Jeon sudah menungguku.
Mr. Jeon nampak mengenakan setelan jas launs bewarna hitam yang melekat pas ditubuhnya. Dia benar-benar tampan sekarang. Aku merasa sangat beruntung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau terlihat sangat cocok memakai gaun itu, Sinbi." puji Mr. Jeon padaku. Akupun hanya tersipu karena pujiannya.
"Terima kasih, Jungkook."
Tepat jam delapan, kami berjalan bersama menuju gereja. Setelah tiba, seorang pendeta sudah menyambut kedatangan kami di depan pintu. Disana juga terlihat ada dua orang yang menunggu disudut gereja yang gelap, dua pria.
Acara pun dimulai. Pendeta tadi mulai berbicara, dia terus mengajukan pertanyaan yang penting. Dia juga bertanya pada tamu undangan yang hadir.
"Apakah ada yang salah dalam pernikahan ini?" seru Pendeta.
Suasana berubah hening dalam beberapa saat. Dan, diluar dugaan salah satu pria yang duduk di sudut gereja berdiri dan berbicara dengan lantang.
"Pernikahan ini salah. Dua orang itu tidak boleh menikah!" katanya.
"Itu bukan kesalahan!"kata Mr. Jeon kepada Pendeta.
"Tolong lanjutkan pernikahan ini." tambahnya.
"Tidak, aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini," jawab si Pendeta.
"Apa masalahnya, sir?" kini si Pendeta bertanya kepada pria di sudut gereja.
"Mr. Jeon sudah memiliki seorang istri!" jawabnya.
Mr. Jeon menoleh ke arah pria itu.
"Kau siapa? Apa yang kau ketahui tentangku?" tanyanya dengan marah.
"Nama saya Briggs, sir. Aku adalah seorang pengacara," jawab pria itu. "Saya tahu banyak tentang anda. Beberapa tahun lalu, anda menikah di West Indies. Istri anda bernama Lisa Mason. Dia masih hidup. Dia tinggal di Thornfield Hall."
"Bagaimana kau bisa tahu?" teriaknya.
Pria satunya turut berdiri. Dia berjalan menuju ke arah kami. Ternyata dia adalah Richard Mason, teman Mr. Jeon yang dilukai Grace Poole beberapa bulan yang lalu.