3. Baikan?

207 219 56
                                        

∆∆∆∆∆

  Keyla keluar dari rumahnya dengan tangan membawa satu piring putih, didepan rumahnya terdapat penjual toge yang sengaja ia berhentikan tadi setelah pulang dari rumah saudarinya, dan kebetulan penjual toge itu lewat jadi dia menghentikan nya.

  "Pak toge gorengnya satu yah, pedas." Ujar Keyla memberikan piringnya ke penjual toge tersebut.

  "Siap neng." Ujar Bapak Penjual toge sambil menerima piring dari Keyla.

  Keyla diam memperhatikan, lebih tepatnya ia melamun, hingga deheman seseorang menyadarkannya kembali. Keyla menoleh ke  samping kanannya, dimana laki-laki itu berdiri.

  "Rakan?"

  "Gua mau nganterin tas lu yang ketinggalan." Ujar Rakan tersenyum sambil menunjukkan tas ransel yang ada di tangannya.

  "Makasih." Ujar Keyla mengambil tasnya dari tangan Rakan.

  "Mau toge goreng?" Ujar Keyla.

  "Boleh." Ujar Rakan.

  "Pak satu lagi yah, jangan terlalu pedes." Ujar Keyla, kepada bapak penjual toge yang langsung menganggukkan kepalanya paham.

  "Sebentar." Ujar Keyla lalu masuk kedalam rumahnya, sambil menjinjing tas ransel nya.
Tak lama Keyla kembali keluar dengan membawa satu piring putih.

  "Nih maaf pak." Ujar Keyla memberikan piring itu dan langsung diterima oleh bapak penjual itu.

  "Ka tunggu didalem aja." Ujar Keyla, tapi Rakan sama sekali tidak berpindah dari posisinya berdiri.

  "Gua tunggu lu aja." Ujar Rakan, Keyla tidak menjawabnya lagi, karena pikirnya akan percuma juga ia memaksa, Rakan selalu keras kepala.

  Mereka menunggu tanpa banyak bicara. Saat dua porsi toge goreng mereka sudah jadi, Keyla akan membayarnya, tapi kalah cepat dengan Rakan yang sudah memberikan selembar uang biru kepada penjual toge itu.

  "Makasih Pak." Ujar Rakan, saat bapak penjual toge itu memberikan kembaliannya. Rakan mengambil dua piring berisi toge tersebut, dan berjalan memasuki rumah Keyla, meninggalkan perempuan itu yang melongo.

  "Makasih pak." Ujar Keyla kepada bapak penjual toge itu, selanjutnya ia menyusul Rakan yang sudah memasuki rumahnya.

  Didalam rumah Keyla, Rakan sudah duduk manis di lantai yang di ampari oleh karpet, kedua piring berisi toge itu sudah berada di atas meja dihadapan Rakan.

  "Ka duduk diatas." Tegur Keyla, karena Rakan duduk di atas karpet dan bukan di atas sofa, sebenarnya sama saja karena sofa di rumah Keyla tidak tinggi.

  "Duduk disini aja Key." Ujar Rakan. Lagi-lagi Keyla tidak memperdebatkan itu, ia langsung pergi ke arah dapur untuk mengambil sendok dan minum.

  Keyla kembali dengan tangan yang membawa nampan berisi tempat minum berserta gelasnya, dan dua sendok. Keyla langsung duduk di samping Rakan, ia menyimpan satu sendok di piring Rakan dan satunya lagi di piringnya. Keyla langsung menyantap toge goreng miliknya begitupun dengan Rakan.

  "Gua minta maaf." Ujar Rakan tiba-tiba, Keyla tau laki-laki itu akan mengatakan 'maaf', Rakan tidak mungkin datang tanpa alasan.

  Keyla diam tidak menjawab, ia mengabaikan perkataan Rakan, dan tetap melanjutkan melahap toge gorengnya.

Keyla POV

  Aku tau ini menyebalkan, untuk sekian kalinya aku di tegur hanya karena bersahabat denganmu, apa aku salah sekedar menjadi sahabat mu? Aku mencintai dirimu tapi aku tidak bisa memiliki mu, sedangkan mereka, mereka memilikimu, lalu apa salahnya posisi ku di hidupmu?

Together But Not Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang