2. Gigolo baru

3.3K 563 57
                                    

Setelah lembur semalaman, Ainsley terbangun di siang menjelang sore hari. Setelah mandi dan bersiap, di naik ke kereta.

"Mengapa nona muda dan tuan muda tidak boleh ikut, Duchess?" Voila bertanya pada Ainsley yang duduk disebrangnya begitu kereta jalan.

Tadi, si kembar, adik angkat Ainsley, baru saja pulang dari sekolah, dan bersikeras ikut pergi namun Ainsley melarang.

"Ini urusan orang dewasa" jawab Ainsley acuh.

"Lalu kenapa tidak membiarkan ksatria suci anda mengawal?"

"Kau pikir aku butuh mata mata sialan itu?"

Akhirnya Voila diam, tak bertanya lagi. Mereka menghabiskan waktu perjalanan dalam keheningan. Cukup lama sampai kereta berhenti didepan sebuah mansion bertingkat. Ainsley bisa mendengar keramaian di dalam mansion itu meski dia baru saja turun dari kereta.

"Duchess.. kenapa kita kesini?" Voila menatap mansion berwarna terang itu dengan penuh keterkejutan.

Ainsley menghela nafas sambil membenarkan baret di kepalanya, menutup setengah wajahnya dengan net hitam baretnya.

"Kau pikir untuk apa seorang wanita dewasa datang ke mansion biru? Jelas untuk mencari seorang pria" kata Ainsley dengan tenang dan mulai berjalan.

Voila terkejut tapi wajahnya masih datar. Memang, wanita itu mengalami kelumpuhan wajah.

Tapi bagaimanapun, dia tetap mengikuti nyonyanya itu masuk kedalam mansion biru.

Mansion biru adalah sebutan untuk rumah para gigolo, tempat para wanita memuaskan hasrat mereka.

Sedangkan rumah merah adalah kebalikannya. Disana berkumpul para pelacur yang memuaskan hasrat dari tuan tuan kaya.

Pemilik mansion biru adalah seorang wanita dan biasanya disebut dengan sebutan nyonya biru. Nyonya biru sangat menghargai nyonya nyonya kaya yang datang ke mansion biru.

Jadi, tepat ketika Ainsley dan Voila masuk, nyonya biru langsung menyambut mereka dengan wajah gembira.

Jujur saja, dia cukup terkejut atas kedatangan Duchess terkenal itu. Tapi dia senang, bukankah ini akan menjadi sumber uanganya?

"Selamat datang di mansion biru, Duchess Aestheta. Saya sangat tak menyangka akan bisa menyambut anda di tempat sederhana ini"

Ainsley melirik sebentar. "Bawakan semua pria tinggi dengan rambut hitam" katanya kemudian naik ke lantai atas.

Sedangkan nyonya biru melaksanakan perintahnya, Ainsley sudah berjalan masuk ke dalam ruangan besar yang mewah. Dia terlihat sangat mengenal tempat ini.

Voila menatap aneh pada Ainsley yang duduk di sofa panjang dengan menyilangkan kakinya.

"Duchess, apakah anda sudah pernah kesini tanpa sepengetahuan saya?" tanya Voila.

Ainsley mengangkat bahunya acuh. "Beberapa kali"

"Duchess.. anda tidak bisa begini. Anda harusnya-"

"Berhenti mengomel, Voila. Bukankah aku sudah mengajakmu kesini sekarang?" Ainsley memotong perkataan Voila.

Voila hanya bisa menghela nafas. Dia tau nyonyanya yang asli seperti apa, jadi dia sama sekali tak menyangka Ainsley bisa datang ke tempat penuh hewan buas seperti ini sendirian.
[Sumpah Voila, kamu salah sangka. Disini yg buas itu Ainsley bukan gigolonya ಠ‸ಠ ]

Tok tok!

"Duchess, izinkan saya masuk" Nyonya biru mengetuk pintu sebelum membukanya.

Mengikuti nyonya biru masuk, ada 5 pria berbaris di belakangnya. Semuanya sesuai dengan kriteria Ainsley, yaitu berambut hitam dan bertubuh tinggi.

Psst! The Villain Duchess Found a Gigolo!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang