3. Selir Murahan

2.1K 178 3
                                    

"Nona Muda Kelima, anda dipanggil nyonya Shen untuk menghadap kekediamannya" seorang penjaga menghalangi jalan An Yi yang tengah berkeliling ditaman.

Tanpa menunggu balasan dari An Yi, penjaga itu langsung melengah pergi setelah melemparkan tatapan tak sukanya pada An Yi.

"Ah! Ah! Nona bagaimana ini! Nyonya Shen pasti ingin menindasmu lagi, ah! Ayo nona, lebih baik anda masuk kekediaman anda, biarkan bawahan yang menghadap nyonya Shen"

An Yi mendelik tajam pada Jia Fei yang kini tampak panik, bahkan ia dapat melihat jika kini keringat dingin telah mengalir didahinya.

"Beri aku diam!" bentak An Yi membuat Jia Fei mematung.

"Antarkan aku kekediaman selir murahan itu." titah An Yi tak ingin diganggu gugat.

Jia Fei mengangguk dengan badan gemetar nya, ia benar-benar khawatir dengan nona nya. Terakhir kali saat nona mudanya kesana, nona nya kembali dengan badan yang berlumuran darah. Entah apa yang akan terjadi kali ini, ia tak tahu.

Setelah sampai dikediaman Selir Shen, An Yi langsung disambut tatapan tak suka serta jijik dari seluruh pelayan dan penjaga yang ada dikediamannya. An Yi hanya mendengus kecil dan mengabaikan tatapan itu, ia menjadi terbiasa dengan mata seperti itu. Lebih baik mengabaikannya.

"Nona Muda Kelima, Shen An Yi memasuki kediaman!"

Saat masuk kedalam kediaman selir Shen, An Yi langsung dihadapkan dengan wajah kedua perempuan yang mengganggu paginya. Shen Yan Huo dan adiknya, Shen Lao Lan.

"Oh lihat siapa yang datang, pelacur murahan jelek ini merusak mataku" Lao Lan menatap An Yi jijik, sementara Yan Huo memilih menutup mulut namun tetap menatap An Yi tak suka.

"Sudahlah ¹meimei lebih baik cepat bawa pelacur ini kehadapan ibu"

Lao Lan mendengus kasar, "Cepat ikut aku!" perintah nya pada An Yi. "Oh dan kau pelayan rendah, tunggu saja diluar." sambung nya lagi menunjuk Jia Fei.

Seperti nya tamparan tadi pagi tak cukup untuk menyadarkan lalat ini. Pikir An Yi sambil menatap tajam punggung Lao Lan.

"Anak memberi hormat pada ibunda" Lao Lan serta Yan Huo sontak membungkuk hormat pada selir Shen.

Selir Shen tersenyum pada kedua anak nya, lalu menatap An Yi dengan emosi.

Braakk

"An Yi, begitu kah caramu memperlakukan ibumu? Cepat beri hormat pada ibumu ini!" berang Selir Shen saat melihat An Yi tetap berdiri tegap ditempat nya.

Melihat tingkah menjijikan selir Shen membuat An Yi berdecih, jalang yang gila hormat. Pikirnya.

"Siapa yang kau pikir ibuku? Kau? Hah, aku bukan anak seorang selir murahan sepertimu, selir Shen" ucap An Yi dingin menusuk.

Lao Lan dan Yan Hao memandang terkejut kearah An Yi, sebenarnya ada apa dengan pelacur ini? Apa kepalanya terbentur sesuatu hingga kepribadian nya berubah?!

"Lancang!" teriak selir Shen menunjuk An Yi. Ia berjalan dengan penuh emosi kearah An Yi.

"Siapa yang kau sebut selir murahan, hah?! Beraninya kau, pelacur!" Selir Shen mengangkat sebelah tangannya bersiap menampar An Yi.

An Yi mendesis lalu menatap selir Shen tajam, beraninya perempuan dengan kelas yang jauh berbeda ini menamparnya?!

Dukk

Kaki An Yi lebih dulu mendarat diatas perut selir Shen dengan keras, "Kau, selir rendahan, tak memiliki hak untuk menampar ku!" bentak nya keras.

"Waaaaa! Ibu! Ibu! Lihat dia bahkan berani menendang mu! Bahkan tadi pagi ia menamparku bu! Wuuu wuuu Ibu!" pekik Lao Lan histeris saat melihat selir Shen terjungkang.

"Ibu! Sialan, beraninya kau, An Yi!" Yan Huo menatap nyalang kearah An Yi.

Sebuah cahaya berwarna kemerahan muncul ditelapak tangan Yan Huo, ia berjalan kearah An Yi dengan amarah mengebu-ngebu.

"Terima ini, jalang!"

Cahaya merah itu melesat laju menuju An Yi. Dalam hati, An Yi bersyukur dengan status nya di kehidupan sebelumnya. Terbiasa menghindari berbagai peluru membuat refleks tubuhnya bagus saat ini.

Terbukti dengan bola cahaya merah itu meleset dan kini meledakkan meja tamu selir Shen.

Yan Huo menatap An Yi kaget, sejak kapan pelacur ini belajar menghindari serangannya?

"Berani nya kau menghindari seranganku!" pekik Yan Huo tak terima.

An Yi mendelik sinis lalu menatap Yan Huo mengejek, "Lalu inginmu aku berdiam diri dan memasrahkan tubuh ku kau hancurkan?"

An Yi meraih pecahan kaca yang terjatuh tepat disamping nya lalu menatap Yan Huo dengan dingin, ia memang belum mulai berkultivasi namun ia bukanlah limbah yang tak mempunyai kemampuan apapun!

Dengan mengandalkan kecepatan nya, An Yi langsung menusuk pundak Yan Huo dengan ujung kaca yang runcing.

"AAAAKHHH!" pekik Yan Huo histeris.

Sebuah senyum puas terbit dibibir An Yi lalu ia berjalan meninggalkan kediaman selir Shen dengan suasana hati yang baik. Sepertinya salam perkenalan nya kali ini cukup untuk hari ini.

***


¹meimei : adik perempuan

To be continued ~

Kelahiran Kembali Istri Raja NerakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang