4. Peninggalan Nangong Yuhua

1.9K 171 12
                                    

Didalam kamarnya, An Yi mematut dirinya didepan cermin besar. Wajah runcing, hidung mancung, bola mata besar, bibir kecil gelap, kulit hitam bagai arang, ia tak heran dengan penampilan yang seperti ini orang-orang akan mengejeknya.

Namun entah kenapa ia merasa jika ini bukan wajah aslinya. Dibekas ingatan pemilik asli tubuh ini, ia baru menyadari jika penampilan jadi seperti ini sejak umurnya menginjak usia yang ke 6 tahun.

"Jia Fei! Kemari!" teriak An Yi. Lalu tak lama kemudian pelayan kecil nya itu muncul dengan tergesa-gesa.

"Ya nona? Apa ada sesuatu yang nona inginkan?" tanya nya setelah memberikan hormat pada An Yi.

"Apakah ibuku menitipkan sebuah kunci padamu saat kepergian nya?"

Tubuh Jia Fei menegang namun tak urung wajahnya menampakkan kebahagiaan, "Ya nona! Apakah anda sudah siap untuk menerima segala warisan nyonya ku?"

An Yi mengangguk tegas, matanya menatap lurus pada Jia Fei, "Antarkan aku kesana, Fei-fei" titahnya.

"Baik nona muda!"

Shen An Yi mengikuti Jia Fei dari belakang, awalnya ia heran apa yang dilakukan pelayan nya itu dikamar mandinya. Namun ia memilih diam, melihat apa yang akan  dilakukan Jia Fei.

Jia Fei tampak mengarahkan telapak tangannya kearah samping bak mandi An Yi, perlahan pola-pola rumit muncul dari tangan Jia Fei sampai akhirnya kayu lantai itu bergeser dan menampakkan sebuah tangga yang mengarah kebawah.

An Yi menatap terkejut tempat itu, tak pernah terfikir olehnya jika ternyata dikamar mandinya terdapat ruang rahasia seperti ini.

"Mari nona" Jia Fei kembali memimpin jalan lalu tak lupa menutup lagi jalan rahasia yang ia buka tadi.

Setelah beberapa menit berjalan, keduanya kini telah tiba didepan pintu besar berwarna hitam pekat. An Yi menatap bingung Jia Fei, kenapa pelayan ini tak melanjutkan jalannya.

"Saya hanya bisa mengantar kan sampai disini nona. Nyonya Nangong mengatakan pada saya jika anda bisa meletakkan jari anda dimeja kecil sebelah sana."

An Yi mengalihkan perhatian nya pada meja kecil yang ada disamping pintu, ia meletakkan tangannya disana sesuai arahan Jia Fei. Lalu tanpa diduga, sebuah darah mengalir dari tangannya.

Kemudian mata An Yi menatap kaget pada darahnya yang kini bersinar terang lalu bersamaan dengan itu pintu hitam tadi terbuka lebar seolah mempersilahkan An Yi masuk kedalamnya.

Shen An Yi melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan itu.

Mata An Yi membola ketika melihat isi ruangan itu.

Harta karun!

Dimana-mana harta karun!

Menurut ingatannya, aroma-aroma pil ini sebagain nya adalah pil tingkat senior! Namun sebagian lagi ia merasa jika ada dari pil ini yang menguarkan aroma lebih kuat!

Namun ia tak tahu pasti ketingkat mana pil ini, yang ia tahu hanya ada pil tingkat Pemula, Junior, Senior.

"Apa itu" bisik An Yi ketika melihat sebuah buku tebal yang dipampang ditengah ruangan dengan ukiran yang rumit.

An Yi melangkah kan kakinya lalu melihat buku itu dengan detail sebelum meraihnya.

Nangong Yuhua

"Ibu?" mengapa ada nama ibunya disini? Herannya.

An Yi membuka buku itu dengan perlahan, mungkin itu adalah potret-potret ibu nya ketika masih hidup? Seperti dizaman modern.

Zzziiiiinngggggg

"Aaaaakhhhhhh!"

An Yi refleks menjatuhkan buku itu ketika kepalanya diserang rasa sakit yang hebat. Berbagai pengetahuan menyeruak masuk kedalam kepalanya. An Yi jatuh terduduk sambil memegang kepalanya erat.

Benua Zengshuan

Alkemis. Tingkat alkemis dibagi menjadi beberapa bagian. Yang terendah adalah pemula, junior, senior, master, master agung, dewa, dewa agung, alkemis suci.

Kultivasi. Tingkat kultivasi dibagi menjadi beberapa tingkatan. Yang terendah adalah merah, kuning, oranye, biru, cyan, ungu, ——

Dahi An Yi berkerut dalam keadaan tak sadar, apa? Apa tingkatan setelah ungu?! Mengapa isinya tak ada?!

Batas bawah

Batas tengah

Batas atas

Batas dewa agung

"Pergilah Fei'er, kembalilah ketempat mu. Aku sudah tak punya apa-apa lagi Fei'er"

"Tidak Nona! Saya tetap ingin berada disamping anda, hingga surga mencabut nyawa ini"

"Fei'er. Lihat! Anakku sudah lahir, ah cantiknya, sangat lucu"

"Selamat nyonya! Nona muda begitu mirip dengan anda, sangat cantik"

"Fei'er! Jaga anakku! Aku percayakan segalanya padamu!"

"Fei'er... A—aku tak tahan la—gi. Haah tol—ong terima ini Fei'er. Jaga— lah Yi'er ku— untuk ku. Ka—katakan padanya! Aku— menya—yangi nya."

"Tidak! Tidaaak! Nyonya! Aaaaaakhh!"

***

Tolong ya, vote komen^^

Tingkatan2 tadi tolong diingat gais.

Terimakasih yang telah menyertakan vote komen<3


To be continued ~

Kelahiran Kembali Istri Raja NerakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang