™V'Queen

V'Q 17

************************************
V'Queen
**********
V
I
C
T
O
R
I
_A_
K      K
I            I
M*******M
************************************

Malam mulai menjelang tiba burung burung beriak berterbangan menuju sangkar mereka masing masing. Mengombak ombak layaknya tengah menari penuh elok kepada makhluk bumi para penontonnya sebagai ucapan selamat berjumpa lagi di lain waktu.

Angin berhembus kencang, begitupun dengan desas desus mengenai kejadian memalukan di kerajaan Klaose entah sejak kapan juga sudah mulai menyebar dengan cepatnya menggemparkan seisi istana.

Tak hanya betina, tapi para pejantan pun kini malah ikut ikutan dalam bergosip ria menerbangkan berita panas kepada siapa saja.

Mereka semua saling berbisik dengan lengan baju sebagai topeng penutup wajah seolah tak tau apa apa. Nyatanya itu hanyalah kain tembus pandang siap menangkap bayangan apapun di sekitarnya.

Banyak di antara mereka saling melemparkan argumen panas.

" Bagaimana mungkin, bukankah dia pengawal pribadi kesayangan Ratu bertindak bodoh demikian? Apakah dia sudah buta.? "

" Alasan! Dia tak lah ubahnya hanya anjing hina yang di pungut oleh bangsawan! Sekali menggigit, ia pasti akan selalu ingat dengan tuan aslinya..?! "

" Tutup mulut mu! "

" Kenapa anda marah? Bukankah saya benar..? Jangan berani membela yang salah.. Dari awal dia pasti telah di beri peringatan. Tapi apa ini? Cih..! Dasar pengkhianat.!! "

Begitulah argumen mereka yang hanya bisa di tanggapi diam oleh orang orang tak berpangkat tinggi untuk ikut menyanggah.

Di ujung lorong, Jendral Park Jimin berjalan mendekat lalu menyapa dua pengawal yang menjaga setia pintu ruang tuannya.

Tok  Tok  Tok

Tiga kali ketukan dan langsung mendengar sahutan dari sang pemilik ruangan di dalam sana.

" Oh, Jendral Park..? Salam..! "

" Salam kembali untukmu Secr'jade.. "

" Ada apa Jendral Park kemari..? "

Jimin mengulum senyum lalu memajukan salah satu tangannya dan menekuk sedikit punggung.

" Ratu V memintamu ke kamarnya saat ini juga. "

Mendengar itu, Jungkook pun terdiam lalu menghela nafas berat. Ia tau ini semua akan terjadi. Mengingat ia sendiri telah mendengar bahwa berita memalukan yang terjadi padanya telah tersebar luas di penjuru istana hingga bagian luar kerajaan. Dan mereka semua pasti tengah mengutuknya karena telah berani bertindak lancang kepada sang Ratu Agung yang begitu mereka kagumi.

" Aku akan menemuinya. "

*