™V'Queen

V'Q 31

************************************
V'Queen
**********
V
I
C
T
O
R
I
_A_
K      K
I            I
M*******M
************************************

Hari hari terus berlanjut, kudeta istana V'Xier tak akan berhenti begitu saja kepada kerajaan Timur Jung.

V tampaknya telah siap untuk meletuskan senapannya kapan saja ia mau.

Wajahnya yang anggun, akhir akhir ini selalu di warnai dengan kebengisan. Apalagi setiap kali mendapat kabar dari mata matanya, bahwasanya kerajaan Timur Jung semakin menunjukkan taringnya di udara.

BRAK!

Meja kecil itu terbanting ke tengah aula, kaca kaca porselen berserakan dengan aroma teh kental di sana.

V menghempaskan jubah tangannya, ia mendengus dengan kesal. Menunjuk wajah jendral Park.

" Kau! Bawa anak buah mu ke sana! Pastikan penduduk tidak terlibat dalam hal ini. Singkirkan mereka yang buruk! "

" Di mengerti Yang Mulia! "

Akhir akhir ini masalah mulai bermunculan satu persatu, dan itu membuat V acap kali merasa sakit kepala.

Tapi di balik itu semua, ia merasa cukup puas untuk bisa menghindar dari ajudannya yang semakin menyebalkan baginya itu.

Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook sang Secr'jade?

Pemuda itu!

Pemuda itu bahkan semakin berani padanya!

Semenjak hari dimana mereka saling mengetahui identitas masa lalu masing masing, Jungkook tampaknya semakin gencar untuk memulai pendekatan dengan V.

V kesal bukan main!

Ia sebisa mungkin terus berlari ke titik yang lain, dimana tidak ada waktu luang baginya untuk bisa di ganggu oleh Jungkook.

Jungkook tentu saja sadar akan sifat V yang mencoba terus menghindar darinya. Tapi siapa yang peduli?

Bahkan Jungkook akan dengan senang hati ikut bermain, cukup melihat wajahnya saja, hati pemuda itu sudah bermekaran!

V berbalik, dan seketika membeku akan tatapan mata kelam Jungkook padanya.

" Apa!? "

Saat ini hati V sedang di selimuti awan gelap, jadi ia sama sekali tidak berminat untuk bermain main. Ada banyak nyawa yang ia pertaruhkan di setiap kali peperangan.

Dan kali ini juga begitu.

Bahkan Ibu Selir dan adiknya harus ia ungsikan dua hari lalu ke sebuah kuil di atas gunung, cukup jauh dari jangkauan mereka nantinya.