Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Diara keluar dari ruang OSIS dengan ekspresi yang sangat membagongkan
Sumpah. Diara ingin sekali mengutuk setan yang menjelma sebagai Park Sunghoon itu
Setelah dibuat terbang oleh ucapannya, Diara dibuat babak belur dengan pertanyaan-pertanyaan sarkas dan kritis yang terlampau kritis dari senior nya.
Masalahnya, diara sendiri dan mereka lebih dari 5. Satu banding lima apa kaga tremor anjir. Untung langsung keterima
Sunghoon yang notabene nya pemberi harapan dengan kalimat 'jalur khusus' itu hanya diam dan menonton Diara yang sedang kewalahan menjawab. Sesekali mengangkat alisnya seolah mengejek Diara
Ternyata jalur khusus yang Sunghoon maksud adalah ini. Emang harusnya Diara gak berekspektasi yang macam-macam. Gini kan jadinya
"Demi alek kaga ngapa-ngapa aing Sunghoon.. tapi lo mikir lah amjeng! Gue deg-degan banget gila" Diara menggerutu sambil meremas tangannya yang gatal ingin menjambak Sunghoon
Apa Lo liat-liat?!
Diara meluapkan emosi nya kepada setiap siswa yang lewat di dekatnya dengan kalimat tersebut. Padahal mereka cuma lewat biasa,itu pun bukan ngeliat Diara.
Efek emosi berlebihan kali ya. Bawaannya mau marah mulu
"Assalamualaikum" ketus Diara
"Waalaikumsalam"
Ketiga sahabatnya langsung menyadari ekspresi masam yang terpampang di wajah Diara, mereka langsung menyuruhnya duduk dan mengatur nafas. Abis marathon kali ah ngatur nafas
"Gimana, Ra? Mantap?" Tanya Jungwon— seolah tau persis apa yang dirasakan Diara saat ini, karna dia juga pernah berada di posisi Diara
"Mantap palamu gundul " celetuk Diara dengan tatapan datar
Mereka terbahak serempak. Membayangkan bagaimana sahabatnya yang agak lola ini menghadapi sulitnya pertanyaan yang dilontarkan oleh Senior OSIS nya tadi
Sunoo yang mengerti keadaan sahabatnya itu menyodorkan susu kotak rasa taro ke hadapan Diara
"Minum dulu sisss! Biar adem" kata Sunoo
Diara merubah ekspresinya—meskipun sedikit— saat melihat susu rasa taro didepan mata
"Aaa maaci cabaaat" kata Diara mencubit pipi sahabatnya yang gemoy pake banget itu