1.

9 3 0
                                    

1.

Cuaca pagi yang cerah disertai udara yang sejuk akan embun pagi, menandakan bahwa alam menyambut mu dengan senyuman, dan Tuhan memberkatimu dengan salam. Hari ini adalah hari pertamanya Inka berangkat sekolah ke SMA 28 Jakarta. Yaa, Inka adalah siswi yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia diantar ke sekolah bersama dengan kaka ipar dari Ibu nya. Biasa ia memanggil dengan sebutan Mba umah.

"Mba.... ayo berangkat sekarang" ucap Inka.

"Kamu udah sarapan belum? Kalo belum sarapan dulu sana" balas Mba Umah.

"Udah mba tadi, ayo berangkat. Keburu siang takut nanti telat" ucap Inka

"Yaudah hayuk" balas Mba Umah.

Mereka pun berangkat ke sekolah baru Inka dengan mengendarai sebuah motor matic. Kebetulan rumah nya Mba Umah tidak jauh dari rumah Inka, dan untuk sementara ini Inka memang diantar jemput ke sekolah oleh Mba Umah, yakni kaka ipar Ibu dari Inka.

################

Sesampainya di sekolah, ternyata sudah ramai dan banyak orang tua lain yang mengantarkan anaknya ke sekolah.

"Nanti mba jemput kamu jam berapa?" tanya Mba Umah.

"Belum tau mba, kalo pulangnya cepet aku naik angkot aja" jawab Inka.

"Yaudah" balas Mba Umah singkat.

Langsung saja Inka memasuki ke dalam gedung sekolah barunya, begitu luas dan ramai. Inka tak mengenal satupun dari mereka, sampai akhirnya Inka bertemu dengan salah satu teman dari  alumni SMP nya dulu. Namanya Bila, anaknya agak tomboy dan cenderung cuek.

"Eh lu sekolah disini juga?" Tanya Bila.

"Iyaa, ketemu lagi ya kita" ucap Inka.

"Iya ya, btw lo ga ada barengan gitu dari SMP selain gue?" tanya Bila ke Inka.

"Belum tau, soalnya yang gue temuin baru lo doang sih" jawab Inka.

Ga beberapa lama, upacara penerimaan siswa baru pun di mulai. Tepat di angka jam 07.00 WIB, semuanya pun berbaris sesuai dengan kelas nya masing-masing. Tak ada teman, ataupun orang yang dikenal. Hanya diam dan berdiri dibawah teriknya matahari sambil mendengarkan pidato dari Kepala Sekolah baru Inka di Sekolah ini.

Tidak memakan waktu lama, akhirnya selesai. Semua murid dibubarkan dan tak ada kegiatan belajar mengajar untuk hari pertama ini.

"Huffftt! Akhirnya selesai juga" Ucap Inka.

Melihat ke arah jam tangan sudah pukul 08.45 WIB yang mengharuskan Inka segera pulang ke rumah. Tidak ada yang menjemput, ataupun menawarkan tumpangan. Inka bergegas pergi dari sekolah dan berjalan seorang diri menyusuri jalan ke arah jalan raya. Akhirnya ia sampai dan baru saja sampai di tempat menunggu kendaraan umum datang, terlihat dari kejauhan ada satu angkot yang datang ke arah Inka. Langsung saja ia menaiki angkot tersebut yang kini sudah berhenti di depannya.

Sekitar 8 menit diperjalanan, kini Inka pun harus turun di pertigaan jalan raya. Karena angkot yang di tumpangi nya hanya berhenti sampai disana. Mau tidak mau ia harus berjalan kaki sekitar 15 menit dari jarak tersebut untuk sampai ke rumah.
"Huffffttt jalan kaki.... lagi dan lagi" gumam Inka.

########################

Sesampainya dirumah, ia langsung melepaskan sepatu tanpa melepas kaos kaki yang ia pakai. Dan bergegas untuk ke kamar untuk merebahkan tubuhnya yang terlihat amat sangat lelah. Melihat ke arah jam dinding di kamar, tak terasa sudah pukul 09.45 WIB. Suasana rumah yang masih sepi. Tidak ada seorang pun di rumah terkecuali Inka.  Ibu masih di sekolah Naufal untuk mengantarnya sekaligus menunggunya. Naufal ialah adik Inka yang berusia 5 tahun. Yang kini duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK). Ayahnya Inka ialah seorang Tentara, dan Ibu nya tidak bekerja. Hanya mengurus rumah tangga saja.

Sejak kecil, Inka sudah jadi anak broken home. Tidak memiliki keluarga yang harmonis seperti kebanyakan orang pada umumnya. Tinggal satu atap dengan keluarganya, tapi semuanya hanya mementingkan diri sendiri. Tidak ada yang peduli dengan sekolah nya Inka, tak ada juga yang peduli akan apa yang ia lakukan di luar rumah maupun di dalam rumah. Broken home bukan hanya bagi orang tua yang sudah bercerai atau sudah pisah, melainkan juga anak yang tidak pernah mendapat kehangatan atau kasih sayang dari orang tua di dalam  keluarganya.

Tapi inilah yang membuat Inka menjadi sosok gadis yang dewasa sebelum waktunya. Membuat ia berpikir sebelum bertindak dan mengambil sebuah keputusan dalam hidupnya.









########################
Hai everyone! Assalamualaikum, salam untuk kalian semua. Terimakasih untuk yang sudah mau baca dibagian pertama dari part ini, jangan lupa untuk vote dan comment supaya author juga bisa memperbaiki dalam penulisan maupun alur ceritanya, agar author lebih semangat lagi nulisnya. Karena tanpa pembaca, seorang penulis tak akan ada artinya. Terimakasih..
Enjoy the reading! 😊💛💛

Mengenal author lebih jauh,
Instagram: @erickaarks
Twitter     : @erickaarks

Untuk yang tanya kenapa akun ig ku ga ada di pencarian, untuk saat ini ig ku di deactive account dulu. Mungkin sampe beberapa minggu kedepan. Tapi untuk twitter, aku masih main kok hihi. Ohiya, aku juga punya channel youtube. Mohon bantu dukungannya dengan mensubscribe channel ku dan tonton video2 kuu.. Terimakasih semuaa! Love you all😘🥰

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang