PART 6. Past trauma

30 13 0
                                    


Vote dulu ya kak💚
Enjoy reading..


......

Sudah tiga hari sekolah ramai dikunjungi oleh reporter dan para wartawan karena mendengar kematian salah satu siswa di SMA G Academy School, namun anehnya sekolah benar-benar menutup semua informasi yang ada dan enggan memberi penjelasan terhadap publik.

Sekolah juga melarang agar semua murid untuk bungkam jika ditanyai perihal adanya siswa bunuh diri tersebut, membuat mereka murid-murid G Academy School dibuat bingung oleh sekolah mereka sendiri.

Disisi lain, Ethan dan teman-temannya semakin frustasi karna tak kunjung menemukan bukti kuat tentang kecurigaannya perihal kejadian naas tersebut, belum lagi sekolah justru menutupi kejadian tersebut.

"Sekolah ini bener-bener udah gila." umpat Hana.

"Gue juga gak abis pikir, gue kira sekolah bakal menyelesaikan masalah ini secepat mungkin, tapi yang ada malah dibikin makin rumit." timpal Ethan dengan mengusap wajah gusar.

"Gue udah bilang ini murni bunuh diri, kita mau nyari bukti gimanapun gak akan ketemu, bahkan sekolah juga menyadari itu." lagi-lagi Dion kekeh dengan pendiriannya.

"Terserah, gue gak butuh pendapat kalian sekarang, gue tunggu nanti sepulang sekolah ditempat biasa." final Ethan lalu beranjak pergi meninggal ketiga temannya, Hana, Dion dan Kikin.

"Mau kemana?"

Tepat di ambang pintu Ethan berpapasan dengan Kyandra. Entah dari mana saja anak ini.

"Bukan urusan lo." balas Ethan ketus, kemudian berlalu begitu saja.Kyandra tak mengihiraukan Ethan ia terus berjalan menuju bangkunya.

"Lo darimana Kyandra?." Tanya Hana saat Kyandra sudah menduduki bangkunya.

"Aku dari toilet. Oh iya, rupanya para wartawan masih banyak yang berkunjung, tapi rupanya sekolah benar-benar tak mau memberi penjelasan." jelasnya.

"Sepertinya sekolah kita menyembunyikan sesuatu deh, Kikin yakin." timpal Kikin yang sedari tadi menyimak.

"Gue juga ngerasa gitu, wajar sih kalau sekolah berusaha menjaga nama baik G Academy School tapi ini masalah yang cukup serius menurut gue." Hana menyahut.

"Biarkan dulu, mungkin sekolah punya alasan tersendiri." ujar Kyandra.

"Gue lihat-lihat kayaknya lo sering ketemuan sama adek kelas deh bro." Ujar Dion dengan nada bicara sedikit menggoda.

"Oh Fisya, aku hanya membantunya dia adalah korban pembulian Tasya dan semenjak kematian Tasya ia menjadi sangat tertekan." balasnya jujur, Dion hanya ber oh ria sebagai jawaban.

"Oh ya, nanti Kyandra ikut aja ke tempat kumpul kita." ajak Kikin.

"Ehmm aku tidak masalah, tapi sepertinya Ethan gak akan kasih ijin."

"Udah santai aja, Ethan kayaknya lama kelamaan bisa nerima lo kok, cuman dia belum akrab aja sama lo." balas Hana diangguki oleh Kikin dan Dion.

"Biar Kikin susul Ethan ya, sekalian ngebujuk biar Kyandra bisa ikutan." Sahut Kikin lalu beranjak berdiri meninggalkan kelas.

==0==


Sepertinya Kikin sudah mulai kelelelahan, ia masih tak menemukan Ethan dimana-mana, sial sekolah ini begitu luas bel masuk juga akan segera berbunyi.

Mungkinkah Ethan di rooftop tempat Tasya bunuh diri? Ahh mana mungkin, tapi— sudahlah Kikin akan coba mengeceknya.

Kikin terkejut saat dia sudah berada di rooftop gedung sekolah, yang benar saja Ethan benar-benar ada disana, berdiri dengan badan kaku. Apakah ia akan bunuh diri juga? Isshh sial, berhenti berpikir buruk Kikin!!

School Killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang