PART 13. Guntur Gautama

28 8 0
                                    

Apa kabar readers 😊 Jaga kesehatan dan tetap dirumah aja ya..
Sebelum membaca kami mau minta doanya karna salah satu author SK sedang positif Covid 19 🙏  mohon doanya ya teman-teman ♥️

Happy reading

......

Laki-laki remaja itu berjalan tergesa-gesah mengingat seseorang yang dia tinggalkan di Apartmentnya, setelah bangun sekitar jam  4 subuh Kyandra langsung berpamitan pada Bi Ina untuk pulang. Bahkan dia tak sempat pamitan pada teman-temannya yang masih tidur jadi dia menitip salam pada Bi Ina.

Kyandra memencet tombol-tombol pada pintunya, kemudian masuk dengan wajah yang begitu khawatir.

Berjalan keruangan tengah dia mendapati seorang laki-laki yang tengah tertidur diatas sofa dengan tv yang menyala.

Kyandra menghembuskan nafasnya lega, kemudian berjalan kerahnya merusak pelan rambut coklat milik Yohan, hingga sang empu terusik dari tidurnya.

"K-kyandra sudah pulang" gumamnya serak. Dia berusaha bangun dan mengucek matanya beberapa kali.

"Maaf aku lupa kalo kamu ada di apartement ku, kemarin aku langsung ke villa Ethan." jujur Kyandra sedikit bersalah meninggalkan temannya yang sedang sakit bahkan tak tau apapun sendirian.

"Hehe.. Tidak papa" dia menyengir kearah kyandra.

"Eum.. anu-itu aku... Memakannya" Yohan menunjuk beberapa bungkus cemilan ringan dibawah meja. "Maaf.. "gumamnya pelan.

Kyandra terkekeh pelan melihatnya, kemudian merusak rambut Yohan pelan.

"Kenapa minta maaf, kamu tidak melakukan kesalahan"

"Aku memakannya Kyan, jelas aku salah karena tidak meminta izin dulu" Kyandra mengangguk mengerti.

"Tidak apa, aku malah khawatir kau tidak makan karena aku meninggalkanmu" Kyandra berjalan kearah dapur diikuti Yohan dengan berjalan pincang.

"Mau apa?" tanya Kyandra heran melihat Yohan mengikutinya. Yohan tersenyum melihatkan deretan giginya yang tersusun rapi.

"Mau membantu" ucapnya

"Tidak usah" Kyandra mengibaskan tanganya.

"Tapi—"

"Kamu masih sakit, jangan terlalu banyak bergerak"

Mendengar itu Yohan memajukan bibirnya sebal, dia tidak tau kenapa temannya selalu menolak ketika hendak dibantu.

"Kamu ini sudah seperti adikku, jadi tidak usah sungkan meminta apapun padaku" Kyandra menatap Yohan lembut. "Menggerti?" lanjutnya.

Yohan hanya mengangguk kaku, jujur dia sangat tersentuh oleh Kyandra yang selalu ada untuknya.

==0==

Remaja laki-laki mebenahi letak dasinya sambil menghela nafas panjang. Setelah itu, dia melihat jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya, pukul 16.30 Ah lelah sekali rasanya.

Dia baru selesai membereskan berkas-berkas yang harus dia berikan kepada kepala sekolah soal acara yang akan segera dilaksanakan sekolahnya.

Dari tadi dia berdecak kesal,pasalnya orang yang selalu dia perintah tidak masuk sekolah. Bahkan teman-temannya angkat tangan jika urusan sekolah.

Menjadi ketua osis baru menjadikannya sulit terbiasa dengan tugas-tugas menumpuk ini. Dia dilantik menjadi ketua Osis dipertengahan tahun ajaran bahkan mungkin akan menginjak akhir tahun ajaran.

School Killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang