PART 11. Ethan with the past

20 9 0
                                    


Jangan lupa votenya ya kak:)
Terimakasih
Selamat membaca <3

....

"Lo beneran mau kesana Than? "suara Dion membuat Ethan yang sedang membereskan buku menoleh kearahnya. Tidak hanya Ethan bahkan Kyandra dan Hana pun ikut menoleh.

"Hm" timpal Ethan sebagai jawaban.

"Mau gue temenin? "lagi-lagi suara Dion membuat Hana dan Kyandra penasaran.

"Lo pada ngomongin apaan sih? Gue gak ngerti" Hana berjalan kebangku Ethan.

"Kalo kalian mau ikut, ikut aja" Ethan tidak mengalihkan pandangannya dari buku-buku yang sedang ia bereskan.

"Than l-lo serius ajakin mereka? " Dion terkejut bukan main

Mendengar itu Ethan menghentikan aktivitasnya, berlanjut dengan memandang Dion, Hana dan Kyandra bergantian kemudian Ethan tersenyum tipis, sangat tipis hampir tidak terlihat.

"Gue rasa... Sudah waktunya gue kasih tau yang sebenarnya" Ethan beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan ketiga temannya yang tengah termenung dalam pikiran masing-masing.

.
.
.

"D-dia..." Kikin menggantungkan kata-katanya setelah mereka sampai ditempat yang Ethan maksud. Sebenarnya Kikin tak ingin ikut namun karena kebetulan jadwal pulang mereka sama dan Kikin tak ada kerjaan maka dia sepakat untuk ikut.

Mereka tercengang kecuali Ethan dan Dion yang memandang batu nisan berjejeran rapi, Ethan mendekati salah satu dari deretan batu nisan itu. Ethan berjongkok diikuti dengan Dion dan Kyandra.

Benar, yang dimaksud suatu tempat oleh Ethan dan Dion itu adalah pemakaman di ibu kota.

"Aku kembali... "Ethan tersenyum pedih "Keyana Elina" lanjutnya kemudian mengusap batu nisan itu, menyingkirkan dedaunan yang sedikit menutupinya.

"Than... "Dion menepuk pundak Ethan, namun Ethan menepisnya pelan.

"Lo juga tau dia gak suka dipanggil dengan nama aslinya yon" Ethan masih tersenyum pedih, tangannya mencengram kuat bagian atas batu nisan. Air mata Ethan sudah tak bisa dibendung, Ethan menangis dalam diam.

"M-maaf... "

Mendengar ucapan Ethan, Dion memalingkan wajahnya dia tak tega melihatnya, tidak dengan Kyandra yang masih menanti Ethan melanjutkan ucapannya. Karena demi tuhan Kyandra sangat terluka melihat Ethan seperti ini.

"Maaf, karena aku tidak bisa menjagamu sesuai dengan janjiku..." Ethan menundukan kepalanya, dia meremat dadanya yang tiba-tiba sesak dihantui rasa bersalah yang sangat memuncak.

"Ethan... " Kyandra memegang pundaknya, mencoba memberikan kekuatan pada Ethan.

Ethan menghapus jejak air matanya dengan kasar, kemudian tersenyum sendu kearah Kyandra.

"Gue gak papa, ayo pulang sebentar lagi kayanya bakal ujan" Ethan berdiri diikuti kedua temannya, Hana dan Kikin masih terdiam dibelakang mereka tak ingin membuat suasana hati Ethan semakin kacau.

.
.
.

Kini mereka sepakat untuk menginap di Villa Ethan, mereka menolak pulang karena takut sesuatu terjadi pada Ethan. Jelas saja Ethan kalah dalam adu lawan kata bersama Kikin dan Dion maka Ethan membiarkan mereka semua untuk menginap.

Hujan deras malam ini menjadi teman mereka bergadang untuk memcahkan kasus pencurian yang baru saja ada, ah tidak serumit pembunuhan yang terjadi akhir-akhir ini.

Brakk...

Pintu utama terbuka dengan sangat keras, menampilkan perawakan seorang laki-laki berjas hitam dengan tatapan tajam masuk kedalam ruangan.

School Killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang