14. Conclusion

2.9K 467 48
                                    

Perjalanan menuju Liaoyang selalu memakan waktu cukup lama. Tidak ada pasukan yang mengikuti mereka, Namjoon benar-benar berangkat dengan Jungkook dihari yang sama ketika pria itu menyelinap di kamarnya.

Masih sangat pagi ketika mereka sampai di halaman rumah Jungkook. Namjoon melirik sekeliling rumah itu, cukup besar dan nyaman. Dia berfikir mungkin alasan Taehyung tidak bisa menemukan Jungkook adalah karena Taehyung pikir Jungkook mungkin tinggal di sekitar barak pelatihan perang.

Namun, Kenyataan bahwa rumah ini bahkan lebih dekat dengan pasar membuat Namjoon semakin yakin bahwa Taehyung tidak memiliki insting yang baik.

"Seokjin ada di dalam, mungkin masih tidur"

Seperti tersadar dari lamunannya, Namjoon kembali merasakan kegugupan yang luar biasa. Berbagai asumsi buruk benar-benar mengganggunya bahkan sedari perjalanan menuju tempat ini.

Jungkook mendahului masuk ke dalam rumah itu, membuka pintu dengan pelan dan mempersilahkan Kaisar masuk.

"Ini kamar Seokjin, Yang Mulia"

Namjoon masih diam, dia mengikuti Jungkook yang menggiringnya ikut masuk ke kamar itu. Kemudian sadar banyak hal ketika memandang Seokjin yang masih tertidur. Perasaannya membuncah, Dia ingin berbaring dan memeluk pria itu, Kekasihnya yang selama lebih dari setengah tahun hilang dari pandangannya.

Namjoon sangat ingin Mendengarkan keluh kesahnya. Bahwa dia ingin mereka kembali ke istana dan menjalani kehidupan seperti sebelumnya. Dia sadar betapa itu terasa sangat berharga saat ini. Dia ingin merasakannya lagi dan tak mau kehilangan Seokjin untuk yang kesekian kali.

Dia tidak lagi peduli dengan segala asumsi buruk tentang penolakan Seokjin yang menggerogoti hatinya sedari perjalanan menuju kemari. Namjoon hanya perlu Seokjin di sisinya.

Jika Seokjin menolak untuk kembali, Namjoon akan meyakinkan Seokjin dengan segala cara yang ia bisa. Sebab Namjoon tidak yakin bisa hidup lebih lama jika tanpa Seokjin di sisinya.

Dia memperhatikan Jungkook yang sigap menggendong sosok anak kecil yang tidur di samping Seokjin dan pergi dari kamar itu untuk memberikan kelonggaran privasi pada mereka.

Namjoon duduk di samping ranjang tempat Seokjin tertidur. Seokjin tampak tidak terganggu meski ranjang kayu itu berderit kecil.

Memperhatikan wajah manis kekasihnya yang masih tidak sadar dengan kehadirannya. Pun, tidak menahan diri untuk mengecupi setiap inci wajah Seokjin hingga pria itu menggeliat kecil dalam tidurnya.

Sampai ketika Seokjin membuka matanya dengan wajah kebingungan, Namjoon tersenyum hangat.

"Selamat pagi, Seokjin.. "

...

Seokjin terbangun dari tidurnya ketika merasakan wajahnya di kecupi di setiap sisi, dia pikir itu adalah Taehyun yang menjahilinya. Namun, ketika membuka matanya, dia merasa begitu terkejut ketika yang dia lihat justru wajah kaisar yang teduh.

Seokjin kebingungan, apakah dalam mimpinya dia terbangun dan melihat kaisar karena dia terlalu merindukan pria itu?

Pertanyaan mengenai apakah ini adalah mimpi yang terasa nyata, terus menyerangnya. Hingga ketika Seokjin masih berada pada jurang kebingungan, Kaisar memanggut bibirnya sampai Seokjin sadar bahwa ini bukan mimpi.

Ini adalah kenyataan yang mungkin mengakhiri mimpi buruknya tentang hidup sendiri an.

Ketika Kaisar melepas panggutannya, Seokjin memandang wajah tampan itu setengah tidak percaya. Bagaimana cara pria itu mencapai tempat ini dan menemukannya?

Shang Jun [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang