11. Serangan Jantung

3.1K 484 116
                                    

"Sekertaris Kim hamil"
Ulang tabib Ahn. Namjoon sudah yakin bahwa dia tidak salah dengar. Jantungnya berdegup menggila karena kabar bahwa dia memiliki harapan baru dari Seokjin.

"Seokjin-ssi sedang hamil muda ketika mengatakan bahwa dia akan bertugas 3 bulan lalu. Itu sebabnya saya melarangnya untuk melakukan perjalanan jauh"

Namjoon merasa bahwa ulu hatinya dihantam ketika mendengar bahwa dekrit sialan itu adalah penyebab Seokjin pergi dari istana. Bagaimana dengan bayi mereka? Apakah bayi itu baik-baik saja bersama Seokjin?

Dia berada pada perasaan kebingungan karena Namjoon menyadari bahwa ini adalah kesalahannya. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Seokjin karena dirinya.
Dia tercenung, bukankah Seokjin sempat menghilang setelah pergi ke Liaoyang?

Apakah karena dia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja? Kenapa Seokjin menyembunyikan hal sepenting ini darinya.

Bukankah malam itu Seokjin juga bercerita dan berbicara banyak hal dengannya di paviliun ini. Tapi kenapa Seokjin tidak membahas apapun tentang kehamilannya.

"Aku hanya kelelahan, Yang Mulia. Tidak perlu khawatir"

Sedari awal Seokjin mengatakan itu Namjoon sudah tidak percaya. Dia pikir Seokjin hanya tidak ingin Namjoon khawatir. Namun, faktanya Seokjin menyembunyikan hal lain darinya entah karena alasan apa.

Apa sebab ratu sempat bermalam dengannya?

"Apakah Sekertaris Kim tau kalau dia sedang hamil?"

Tabib Ahn mengernyit bingung meski pada akhirnya mengangguk mengiyakan.

Wajah Namjoon mengeras. Bagaimana mungkin Seokjin membahayakan anak mereka dengan kabur dari istana saat itu dengan kuda.

"Seokjin-ssi tampak tertekan ketika mengetahui kehamilan awal. Saya rasa dia merasa aneh dan takut tertolak lingkungan karena bagaimanapun, Sekertaris Kim adalah pria"

Wajah Namjoon masih tetap kaku. Namjoon juga terkejut mengetahui fakta bahwa Seokjin bisa hamil, namun apakah se-jahat itu dirinya dipikiran Seokjin? Apakah Seokjin berfikir Namjoon akan membuangnya dan menganggapnya aneh?

Bagaimanapun yang tengah Seokjin kandung adalah calon anaknya. Bagaimana Seokjin dengan lancang membawa janin itu pergi bahkan sebelum Namjoon mengetahui apapun.

"Dia anakku Tabib Ahn, "

Tabib paruh baya itu mematung,
"Mohon ampun Yang Mulia, hamba benar-benar tidak mencari informasi apapun"

Namjoon tetap diam. Dia tidak bisa memikirkan hal lain selain menjemput Seokjin ke Liaoyang. Seokjin tidak akan dan tidak boleh menolak gelar Shangjun setelah ini.

Namun bagaimanapun kemarahan yang ada dalam hatinya tentang alasan kenapa Seokjin pergi begitu saja meski ada kesempatan berbicara, tidak lebih besar dari perasaan bahagia yang Namjoon rasakan saat ini.

Dia akan menjadi ayah setelah ini, dari hubungan nya dengan Seokjin. Hubungan yang tak Namjoon duga bisa memberikannya keturunan.

. . .

Setelah mengetahui bahwa Seokjin tengah hamil anaknya. Namjoon segera menyiapkan perjalanan untuk menjemput Seokjin ke Liaoyang.

Berita kehamilan sekertaris Kim diumumkan secara resmi tepat setelah Namjoon bisa menerima kenyataan bahwa Seokjin berbeda dari laki-laki pada umumnya.

Tabib Ahn mengatakan dia belum bisa mengetahui dengan pasti alasan Bagaimana Seokjin dapat hamil.

"Semua atas kuasa Tuhan dan para leluhur, Yang Mulia"

Shang Jun [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang