Teaser 1

3.6K 365 60
                                    

Teaser1

"Aku tidak berbohong, Yang Mulia. Aku melihatnya sendiri"

Seokjin terengah-engah sembari memegang sang putra. Sedangkan Namjoon semakin mengenyit tidak suka ketika Seokjin masih dengan argumennya yang tanpa alasan.

Bunyi lecutan dan jerit dayang muda itu begitu nyaring, hingga Namjoon merasa telinganya sakit ketika gadis muda itu di siksa untuk di interogasi.

"Dia tidak mau mengaku Yang Mulia. Pelayan itu bekerja untuk permaisuri"

Kemudian tangan Namjoon bergerak memberi gesture Seokjin untuk diam dan menghentikan semuanya.
Sudah cukup, dia muak.

"Berhenti menuduh permaisuri untuk hal-hal yang tidak dia lakukan hanya karena kau merasa cemburu, Seokjin! " Bentak Namjoon muak.

Atmosfer menegangkan terasa begitu beku karena gertakan yang Namjoon lontarkan.

Sejenak terpaku dengan kelu. Seokjin mengantupkan mulutnya bungkam. Dia merasakan tubuhnya gemetar tanpa bisa dicegah. Tidak sanggup membela dirinya yang bahkan masih dihantui kekhawatiran tentang bubur Soobin yang diracuni.

Tidak ada yang membelanya. Tidak ada yang mengusap air matanya bahkan tidak ada yang menghentikan tangis Soobin yang ada di gendongannya.

Seokjin melihat sekelilingnya, melihat para dayang melihatnya dengan raut berbeda-beda. Ada yang terlihat hanya pura pura bahkan memandangnya dengan wajah mengasihani.
Sampai pandangannya jatuh pada Kaisar yang ada didepannya, Yang memandangnya dengan kemelut murka.

Seokjin semakin mengeratkan gendongannya pada Soobin yang meraungkan tangis seolah menemani ketakutan, dan kekhawatiran Seokjin untuknya.

Tidak ada suara apapun seolah waktu berhenti berdetak menuju kesakitan nya yang dihujam kuat-kuat. Sejatinya dia paham bahwa sekarang dia sendirian di istana ini.
Sendiri an menjaga Soobin tanpa orang lain.

Kemudian dia terkekeh pias setelah memahami keadaannya yang menyedihkan sekarang. "Kau bahkan mengungkit sendiri bahwa kecemburuanku berasal karena kau tidak lagi memperhatikan ku dan Soobin"

Mendeguk ludahnya paksa, Seokjin berujar dengan lirih sembari menatap Kaisar yang bungkam.
"Kau terlalu sibuk dengan anak mu yang belum lahir hingga melupakan kami yang sudah hadir"

Seokjin sudah tidak peduli Bagaimana Namjoon berfikir mengenai dirinya. Apakah pria itu berfikir jika dia telah bertingkah kurang ajar karena menyindirnya. Seokjin sungguh tidak peduli sebab yang dia pikirkan saat ini justru kepingan memori tentang bagaimana Namjoon menyusulnya ke Liaoyang dan berjanji untuk membahgiakannya di istana sampai Seokjin mati.

Tapi Seokjin belum mati dan bahkan masih kurang dari satu tahun tinggal ditempat ini. Namun Namjoon telah menyakitinya dan membuat Seokjin terlihat menyedihkan di istana semegah ini.

"S-seharusnya aku memang tidak pernah kembali ke istana ini"
Meski dalam tatapannya tak ada nada gentar. Suaranya tak dapat berbohong bagaimana Seokjin menahan tangis dalam diam Sebelum pergi begitu saja dari halaman tempat interogasi. Tidak mempedulikan siapapun disana.

Seharusnya Seokjin percaya pada dirinya sendiri bahwa keputusan kembali ke istana tidak pernah Menjadi sesuatu yangtepat untuknya.

***

Shangjun Fanbook
Start Open pre order 01-04-2021
Info selanjutnya silahkan ditunggu ya.. Terima kasih rakyat Jianju yang berbahagia..

Tertanda, Micin Soleha bersama si sepupu Kim Yeonjun berkolaborasi.

Meski tidak gratis, Kami buat harga terjangkau ya.. Nuna nuna :))

Shang Jun [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang