Aurora-10

32 2 0
                                    

haiii👋
jangan lupa vote + komen, tinggal kan jejak kamu. makasih yang udah vote + komen.


Kadang seseorang dimasalalu yang menjadi penyemangat di kehidupan kita berikutnya. Kadang keegoisan dimasa lalu ditebus dengan kepercayaan dimasa berikutnya.

Aurora membuka laci, dan mengambil sebuah kotak bewarna biru. Aurora membuka kotak tersebut, dia melihat sepuncuk surat dan satu foto dia bersama Aurora. Aurora membaca surat itu.

[ Mungkin kamu buka kotak ini ketika aku udah sama Allah, hehehe. Hai apa kabar? Aku mau minta negosiasi sama Allah agar kamu baik baik saja. Aku mau cerita banyak tentang kamu ke kakekmu, doain aku ketemu sama kakekmu ya.

Ingat ngga waktu kita pertama ketemu di taman? kamu jailin aku? hahahha, lucu ya waktu kita pertama kali ketemu, ngga ada romantis romantis nya gitu. Tapi aku bersyukur sih bisa ketemu sama kamu yang cengeng ini.

Jangan nangis dong, cengeng banget sih. Kan aku udah bilang jangan nangis. Allah tuh sebenarnya baik sama aku, aku ngga sakit sakitan lagi, ngga repotin kamu lagi.

Kenapa sih kamu mau nerima aku cowo yang sakit sakitan kek gini? Keluarga aku aja ngga nerima aku, gimana kamu bisa nerima aku? ya aku tau kamu ngga suka aku kasih pertanyaan ini. Intinya aku berterima kasihhh banyak ke Allah karna udah nurunin bidadari secantik kamu dan sebaik kamu. Kamu adalah bidadari di hati aku dan penyemangat aku ketika aku terpuruk.

Saveri Abil Alterio.

Aurora menangis mengingat orang yg ia cintai meninggalkan nya untuk selamanya. Ketika Aurora terpuruk Abil lah yg selalu ada buatnya.

Abil mengidap penyakit leukemia limfositik kronis. Ia harus berjuang sendirian, nasib Abil dan Aurora hampir sama. Mereka dua manusia yg tidak mendapatkan kasih sayang orang tua. Penyakit Abil hanya Aurora lah yg tau.

[flashback]

"Au."

Aurora menoleh ketika namanya dipanggil.

"Mau kepantai bareng?" Ucap Abil

"Ayo kapan?" Mata Aurora berbinar binar. Abil mencubit pipi chaby Aurora.

"Hehe, besok jam 2 Aku jemput kamu."

Aurora mengangguk semangat, Aurora pernah bilang sama Abil bahwasanya dia pengen sekali pergi kepantai.

Jam 2 siang.

"Ayok nanti kita ketinggalan bis nya." ujar Abil.

"Ya udah ayok."

Abil mengandeng tangan Aurora menuju terminal bis. Abil menyandang gitar dipundak nya. Tawa Aurora dan Abil tak pernah pudar sepanjang perjalanan mereka menuju tempat tujuan mereka. 

Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka. Abil menyuruh Aurora menunggu di bawah pohon pinus.

"Tunggu disini dulu ya, aku pergi sebentar."

Aurora mengangguk. Abil menuju pergi ke wc umum. Abil memegang kepala nya yg sakitnya seperti mau pecah, darah segar keluar dari hidung nya. Abil mengeluarkan obat di tas nya. Abil meminum semua obat itu.

AURORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang