Aurora-4

29 3 0
                                    

"Benar kata orang, bahwa ujian terbesar itu akan datang di saat kita sedang berada di atas."
LDS


haiii👋
jangan lupa vote + komen, tinggal kan jejak kamu. makasih yang udah vote + komen.

"Baiklah metting nya sampai disini saja, ada yang ingin ditanyakan? kalau tidak saya tutupin saja meeting siang ini." ujar dian.

Semua orang sudah keluar dari ruangan tersebut, dan menyisakan Dian dan Winda.

"Pak mau makan sekarang?" tanya Winda
Dian melirik jam tangannya.

"Makan diluar yuk pak, didekat dekat kantor aja." ujar Winda.

"Oke" jawab Dian.

Mereka memasuki Cafe tersebut dan memilih bangku yang paling pojok.

"Mbak"triak Winda,

"Mau pesan apa pak buk?" ujur pelayan tersebut.
"Bapak pesan apa pak?" tanya winda.

"Terserah" ujar Dian.

Winda menunjuk menu yang bakal mereka makan.

"Ini sama yang ini aja mbak." ucap Winda.

"Baiklah tunggu sebentar ya pak buk." pelayan itu meninggal kan mereka.

Tidak ada yang memulai percakapan, dan pada akhirnya Dian lah bersuara. Dian melihat Winda yang begitu pucat.

"Apakah anda baik baik saja?" Tanya dian,

"Aku baik baik saja pak, tapi saya belom selama satu bulan ini belom mendapatkan haid" Ujar Winda.

"Nanti periksa" ujar dian datar.

"Baik lah pak" Winda tersenyum miring dan kembali menormalkan wajahnya kembali.

Selesai mereka makan dian melajukan mobilnya ke RS. Sesampainya mereka di RS.

"Turun" ujar dian datar,

Winda membuka pintu mobil. Kaki nya hendak melangkah keluar dari mobil .

'Brukkk'

Tubuh winda tak sadarkan diri. Dian langsung mengangkat tubuh Winda ke kedalam rumah sakit.

"Doketerrrr dokterrr" teriak dian,

para perawat langsung menghampiri mereka dan membawa Winda ke UGD,

"Maaf pak, bapak tunggu diluar dulu"Ujar salah satu perawat. Dian duduk di kursi tunggu didepan UGD.

Pintu ruang UGD terbuka dan dokter keluar dari ruang tersebut.

"Apakah anda suami pasien" Tanya dokter yang manangani Winda tadi.

Dian tampak berfikir dan dia mengangguk.
Lagian toh bapak ibuknya ngga pernah nemuin anak nya, yakan.

"Mari masuk". Dian masuk diruang UGD itu.

"Bapak, Ibu selamat ya.Bu Winda sedang hamil, usia kandungan nya sangat muda" ujar dokter itu sambil tersenyum.

"Ibu Winda cuman kelehan pak, mungkin ini faktor ibu hamil". Dian terkejut mendengar tuturan dokter tersebut.

Dia keingat kejadian satu bulan yang lalu. Dan paling dia ingat itu Pesan yang diberika oleh Aurora

'Jangan sebut kau ayah bajingan, kau bukan ayah ku. ayah ku tidak seberengsek ini. Selamatkan salah satu dari mereka
anda tau saya kan!

Terserah anda tuan Aileen Rahdian
saya sudah memberi pilihan kepada anda
bajingan'

Rahang Dian mengeras mendengar ucapan Aurora satu bulan yang lalu.

AURORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang