Sore hari setelah para pekerja kantor pulang, duda sekampung berkumpul di rumah Pak RT untuk mengadakan rapat.
Daeyeol selaku ketua RT selesai melakukan pembukaan. Salam, shalawat, dan do'a pembuka telah dipanjatkan. Mereka mulai membahas acara yang selalu diadakan tiap ramadhan.
"Saya kan warga baru di sini, sebenarnya ini acara apa ya, Bapak-bapak sekalian?"
"Gini, Pak Taeyong. Bapak tahu sendiri kalau kampung kita ini isinya duda-duda keren. Apalagi anak-anak kita juga nggak ada yang perempuan. Nah karena itulah, acara rutin yang diadakan dua minggu sekali selama ramadhan ini ditunggu banyak orang. Soalnya banyak yang penasaran sama kampung kita ini," terang Daeyeol, kemudian ia lanjutkan dengan berbisik, "Ya siapa tahu ada yang cocok kan tinggal diajak ke KUA."
Semuanya tertawa mendengar candaan ketua RT mereka. Meskipun begitu, sejak acara ini dicetuskan 2 tahun lalu, tidak ada yang melepas status dudanya karena acara ini.
"Nanti di lapangan akan ada stan-stan yang di isi berbagai jenis makanan atau barang-barang. Terserah kalian. Jadi kira-kira ada 17 stan ya? Ada saran atau tidak dari panjenengan semua?"
"Enam belas stan, Pak Dae. Saya kan bagian jaga anak-anak di rumah."
"Oh, iya saya lupa. Betul 16 stan berarti."
Johnny mengangkat tangan, "Saran, Pak. Kalau temanya laut gimana?"
"Udah biasa itu Pak John. Yang agak nyeleneh dikit."
"Yang nyeleneh itu sampean, Cak," kata Sungyoon, sementara itu Yuta haha-hehe saja.
"Temanya hutan, gimana? Saya beli kostum harimau tapi belum sempat dipakai. Hehe," kekeh Hoshi.
Jaehyun angkat tangan, "Temanya yang manis-manis aja. Lumayan saya nggak usah modal banyak. Kan saya sekeluarga udah manis semua. Tinggal mejeng depan stan."
"Cuih, pait pait pait," gumam Doyoung.
Para duda itu terjebak keheningan. Semuanya memutar otak memikirkan tema apa yang cocok untuk festival minggu pertama.
"Tapi sarannya Pak Jaehyun kayaknya seru juga kalau dicoba."
"Tuh kan, Pak Josh emang yang paling mengerti saya."
"Temanya manis, ya?" Wonwoo bergumam, "anak saya juga manis. Ya sudah, saya setuju."
"Saya juga setuju."
"Saya juga."
Semuanya menyetujui saran dari Jaehyun. Bisa dipastikan festival pertama di ramadhan tahun ini bertema 'Manis'. Sekarang tinggal menentukan barang apa yang akan dijual masing-masing kepala keluarga supaya tidak ada yang sama.
"Tunggu, berarti ini yang dijual terserah?" Tanya Taeyeong.
"Iya, Pak. Terserah. Asal jangan jual narkoba saja, wahahahaha," celetuk Seungcheol.
"Nguawur kalo ngomong, ckckck," gumam Taeil.
"Kita bahas jualannya belakangan saja," kata Doyoung, "mending bahas kostumnya dulu."
"Kostumnya harimau aja, Bapak-bapak sekalian."
"Pak, mau tak lempar ke sungai amajon?"
"Hehe, maap Pak John."
Kun mengangkat tangan, "Kalau kostum kayaknya dibebaskan saja. Ini temanya 'manis', kan? Tema kayak gitu pasti setiap orang beda mengartikannya. Yang penting ada hubungannya sama tema, kayaknya nggak masalah."
"Gimana yang lain? Ada yang ingin berpendapat lagi?"
"Saya juga setuju sama Pak Kun," Ten menanggapi pertanyaan Daeyeol, "kostumnya bebas yang penting sesuai tema. Boleh pake kostum cokelat, kostum kue, atau cosplay jadi butiran gula juga nggak papa yang penting sesuai sama tema."
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Ramadhan'21 : Kampung Duren [✓]
FanfictionRamadhan Series 2021 : NCT, SVT, GOLCHA, DRIPPIN Sesuai namanya, kampung ini isinya duda-duda keren. Dari bayi sampai bapak-bapak, nggak ada satupun manusia berjenis kelamin perempuan di kampung ini. Kalau ramadhan begini, biasanya kampung ini jadi...