4

167K 4.7K 388
                                    

Waktu itu ada yang bilang, "kak sekali-kali bikin yg cewek bucin ke cowoknya dong... Belum pernah tuh kk bikin yg gituan"

Aku udah nyoba say... Tp gabisa isshh😅 aku lebih mudah & seneng klo yg bucin tuh yg cowok. Unyu² gemesss..

***

Gentala menatap Mayang dengan lama. Gadis didepannya ini, tengah berdiri dengan kaos tanpa lengan yang memperlihatkan lengan putihnya dan celana training selutut yang lumayan ketat.

Mayang ini badannya padat berisi. Kharisma ayu-nya benar-benar memikat sangat khas.

"Mas?" Mayang menyadarkan Gentala dari rasa kagumnya.

"Eh haha, sudah siap? Ya sudah kamu di depan biar saya di belakang... Saya kan belum kenal kompleks-kompleks sini" ujar Gentala.

Mayang menurut saja, gadis ini tidak tahu ada maksud tersembunyi dari Gentala. Akhirnya gadis itu berlari  mendahului Gentala.
Sementara itu Gentala setia mengikuti Mayang dari belakang.

Mayang kalau lari seksi juga... Batin Gentala sembari menatap aset Mayang dari belakang.

Mayang mulai merasa aneh saat tak ada suara dari Gentala, pria itu tenang sekali.

Mayang menoleh, dan ia melihat wajah Gentala yang terkejut. Mayang menyipitkan matanya lalu menyamakan posisi mereka agar bersampingan.

"Kenapa toh?" tanya Mayang.

"Gak papa, kompleks sini ternyata sepi yah" jawab Gentala mengalihkan pembicaraan.

"Ouh itu, orang-orang kompleks sini emang gitu. Lebih cuek-cuek, jarang bersosialisasi tapi rukun"

Mayang sibuk berbicara, Gentala sibuk curi-curi pandang bada bagian depan Mayang yang terombang-ambing karena lari.

Bagus, sekarang bagian depan. Batin Gentala senang.

"Kalau mau yang rame...tuh di kompleks sebelah. Mau ke sana?"

"Boleh" balas Gentala berusaha konsen.

Mereka pun berlari menuju kompleks sebelah. Saat mereka berdua sudah mulai menapak fi jalan kompleks sebelah, banyak ibu-ibu yang tengah beli sayur, olahraga. Bapak-bapak yang ngopi sambil ngudut, dan tentu saja remaja-remaja yang asik bermain tik-tik.

Mayang geleng-geleng kepala melihatnya, bahkan kadang ibu-ibu juga ikut bermain tik-tik bersama anaknya. Joget-joget tidak jelas.

"Wah... Beneran rame" ucap Gentala tersenyum.

Mayang mengangguk, "Dulu Ibunya Mayang, tadinya mau tinggal disini tapi Mayang gak mau"

"Kenapa emang?"

"Kayak yang mas Gen lihat, Mayang juga pasti bakal terganggu kalau lagi latihan"

"Latihan?" heran Gentala

"Mayang kadang main gamelan mas, di  keluarga Mayang semuanya harus bisa main  gamelan. Mayang juga kadang suka nari juga sih"

"Beneran? Mau lihat dong" seru Gentala dengan semangat.

"Hehe jangan toh mas...malu"

Damn!!

Mendengar Mayang berucap seperti tadi, pikiran Gentala jadi traveling ke planet mars.

Bagaimana jika Mayang mengucapkan kalimat tadi saat dirinya membuka...

Oh my!! Batin Gentala menjerit girang. Tidak sadar, jika dirinya sudah seperti remaja bucin.

GENTALA & MAYANG [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang