Sek sek✋.... Mas Gen mau kenalan dulu sama kalian nih😂
Kata mas Gen, dia bangga sama kalian bisa kasih vote & komen banyak ke author syantekk.😘😂
Sejauh ini kalian tim mana sih?
Mas Gen apa Mas Panji?
***
"Makasih pak" ujar montir pada Gentala setelah menerima uang cas dari pria itu.
Gentala mengangguk lalu berbalik menuju Mayang yang sedari tadi berdiri gelisah."Udah yok pulang" Gentala memasuki mobil Mayang. Wanita itu masuk mengikuti Gentala.
"Mas...tadi berapa? biar Mayang ganti"
"Udah gak usah" tolak Gentala
"Tapi kan itu mobil Mayang, harusnya bayar pakai uang Mayang juga" keukuh Mayang.
"Uang saya, ya uang kamu juga"
"Eh?" Mayang menoleh menatap Gentala yang tengah menyetir dengan santai.
"Apa tadi?"
"Emang saya bilang apa?" tanya Gentala balik.
Mayang menggeleng, ia membuang wajahnya keluar kaca mobil. Akhir-akhir ini Gentala sering sekali memberi kode-kode seperti itu. Hal-hal kecil yang cukup membuatnya deg-degan. Tapi mungkin saja dirinya yang terlalu berharap pada Gentala.
Kalau saja Gentala meminta Mayang menjadi kekasihnya, mungkin Mayang bakal menerimanya langsung. Tapi hari berganti bulan, pria itu tetap hanya menggodanya saja . Tak ada kemajuan dalam hubungan mereka. Mayang ingin hubungan yang serius. Umurnya sudah tak lagi muda bagi perempuan untuk berpacaran.
Kalau suka ya bilang toh... Mas Gen ini nungguin apa sih?. Kesal Mayang dalam hati.
Lalu Mayang teringat obrolan dengan Ibunya waktu itu. Apa aku harus bilang dulu ke Mas Gen?.
"Mayang!"
"Eh?" Mayang menoleh mendengar panggilan Gentala.
"Ngelamun apa sih? Mau beli es buah gak?" tawar Gentala. Memang cuaca siang ini benar-benar membuat tenggorokan kering.
"Boleh mas" jawab Mayang.
"Bungkus aja yah... Minumnya dirumah saya" ujar Gentala yang diangguki Mayang.
Akhirnya mereka mampir sebentar untuk membeli es buah. Sesampainya mereka dirumah Gentala, Mayang masuk.
Wanita itu meneliti ruang yang tak asing bagi dirinya. Dulu ia sering main disini dengan Panji. Ah ngomong-ngomong soal Panji. Sedang apa dia? Katanya kangen...tapi malah sibuk sendiri, Batin Mayang.
"Di bawah aja ya dek"
Mayang mengangguk ketika Gentala menyiapkan mangkuk diatas meja kecil. Mayang ikut duduk di samping Gentala dan membantu pria itu membuka plastik es buahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTALA & MAYANG [21+] End
Roman d'amour21+ [ Be wise with your reading! ] "Dek." "Dalem mas." Gentala tersenyum, setidaknya ia mempunyai mainan baru di rumah barunya ini.