5

158K 5K 256
                                    

Jangan jadi pembaca gelap dong!

Pake vote kok ! Gak pake koin !!!

***

Mayang bersiap untuk pergi ke butik Ibunya. Tidak tahu ada apa, tapi lebih jelasnya Ibunya menyuruh Mayang untuk datang ke butik. Katanya ada yang mau ketemu sama Mayang.

Saat Mayang sudah mengeluarkan mobilnya, ia melihat ke halaman depan rumah Gentala. Disana ada mobil asing yang Mayang tahu bukan milik Gentala.

Mayang sedikit tersenyum mengingat hari kemarin bersama Gentala. Mayang tahu jika Gentala hanya menggodanya saja, tapi tak tahu kenapa dirinya bisa tersipu dan malu karenanya.
Gentala ternyata tak seburuk yang Mayang kira.

Saat dirinya sudah sampai di butik Ibunya, Mayang turun dan langsung masuk kedalam. Beberapa pegawai menyapa Mayang dengan sopan.

"Mbak Mayang... Ibu di dalam sama mas ganteng"

Mayang mengernyit bingung pada asisten Ibunya. "Mas ganteng sopo toh mbak?"

"Pokoknya ganteng deh, mbak Mayang masuk aja. Udah di tunggu Ibu"

Mayang akhirnya masuk ke ruangan Ibunya. Disana ia melihat Ibunya tengah mengobrol dengan seorang pria yang duduk membelakanginya.

"Ibu?"

"Mayang... Udah sampai nduk. Sini duduk" ujar Ibu

Pria yang duduk tadi menoleh pada Mayang dan tersenyum. Memang tampan, tapi Mayang tak kenal siapa dia.

"Halo Mayang... Kamu masih kecil aja yah" ucap si pria.

"Bu? Iki sopo toh?" bisik Mayang pada Ibu yang duduk di sebelahnya.

"Ck...kamu lupa ya? Sama tadi Ibu juga ndak kenal dia siapa. Pangling banget Ibu" jawab Ibu

"Maaf, apa kita saling kenal ?" tanya Mayang

Pria itu terkekeh sebentar, "Jahat banget kamu lupa sama aku Yang..."

"Yang?!"  ulang Mayang

"Loh, nama kamu kan Mayang... Aku panggil Yang gak papa dong"

Mayang kira 'Yang' itu panggillan 'sayang'.

Mayang mencermati wajah pria didepannya lebih teliti lagi. Mata Mayang melotot saat melihat bekas luka di telinga kiri si pria.

Ada satu orang yang Mayang sangat ingat, dulu ia pernah mempunyai tetangga yang seumurannya. Kurus, berandalan. Namanya Panji. Mayang dulu suka sekali mengganggu Panji, dan Mayang selalu dilindungi Panji jika ada yang mengganggunya.

Saat mereka masih SMP  ada patroli sekolah yang menyita barang-barang siswa yang dilarang dibawa kesekolah. Dan Panji tentu saja menjadi sasaran guru, rokok, kalung, gelang, semua disita.

Tapi Panji menolak saat antingnya diminta oleh guru. Hingga Panji ribut dengan salah satu guru tersebut, lalu pukulan Panji kena di wajah guru tersebut.
Alhasil Panji di skors dari sekolahan.

Sejak saat itu Panji jadi mengurung diri dan menolak bertemu saat Mayang mengunjungi rumahnya. Tapi karena Mayang sudah muak, akhirnya gadis itu nekat menerobos masuk ke rumah Panji diam-diam.

Remaja itu ternyata tengah membuka lemarinya. Mayang langsung menarik kerah baju Panji dan menarik paksa anting Panji.

Mayang ingin Panji berubah menjadi remaja normal pada umunya, remaja yang menaati peraturan, bukan pemberontak. Mayang sedih Panji tidak berangkat sekolah lagi bersama dirinya.

GENTALA & MAYANG [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang