10

142K 4K 349
                                    

Gak ada sehari udah 300 aja😭 diriku sampai gak tenang tidurnya mikirin nextnya gimana.

Untung ada Mas Gen sebagai penenang.

Pemandangan sosok Gentala dari bawah😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemandangan sosok Gentala dari bawah😂.

Bule lubang idungnya bagus bgt yak?!😭 Lah aing... Dah macam babi punye🤣🤣

***

Sari menatap putrinya yang senyam-senyum sendiri, Mayang memainkan sarapannya tanpa sadar tengah ditatap Ibunya.

"Ekhem!"

Mayang mendongak saat mendengar Ibunya berdehem. Mayang mengangguk lalu melanjutkan makannya dengan benar. Tak mau munafik, hari kemarin benar-benar spesial untuk Mayang.
Jadi begini toh rasanya kasmaran?, tanya Mayang dalam hati.

"Kamu udah makin dekat banget yah sama Gentala" ucap Sari

"Eh... Mayang kan emang deket sama mas Gen. Dia kan tetangga bu"

Sari mengangguk, "Mayang dengerin Ibu yah... Ibu seneng Mayang berhasil sama Gentala. Tapi Ibu ndak suka kalau kalian pacaran ndak sehat kayak gitu!"

Mayang terdiam, ia bertanya-tanya apakah Ibunya tahu atau melihat saat dirinya dan Gentala bermesraan?.

"Ndak usah nanya Ibu tahu dari mana. Ibu ini pernah muda yah! Kamu itu anak satu-satunya Ibu, jangan berbuat hal yang nantinya buat kamu menyesal. Lagian kalau Gentala emang serius sama kamu, harusnya dia bicara sama Ibu tentang kalian. Ndak main umpet-umpetan¹ kayak gini. Baik kamu maupun dia sama-sama udah ndak pantes untuk hubungan macam abg" lanjut Sari

Mayang masih mendengarkan Ibunya, memang benar. Masih ada keraguan di hatinya menyangkut Gentala.

"Tapi kita baru saja meresmikan hubungan kita bu...mungkin mas Gen belum siap---

"Baru meresmikan hubungan dan kalian udah main kecap-kecup?!" sela Sari tegas

"Kalau dia emang pria bertanggungjawab, ndak ada kata belum siap buat macarin anak Ibu!"

Mayang mengeratkan pegangan jarinya pada sendok, hatinya sesak mendengar perkataan Ibunya. Entah itu karena tidak terima pacarnya di jelekan atau apa yang Ibunya ucapkan adalah fakta.

"Kalian boleh melanjutkan hubungan kalian, tapi ingat kata Ibu. Menjalin hubungan ndak sehat itu bakal buat kamu nyesel! Ibu mungkin merestui hubungan kalian, karena Ibu seneng liat putri Ibu bahagia. Tapi eyang?"

Mayang menelan ludahnya yang terasa sakit di tenggorokan. Ia lupa, masih ada eyang yang harus mereka lewati.

"Kamu tahu sendiri eyangmu gimana masalah kayak gini. Ibu ndak bisa bantu kalau berurusan sama dia, itu semua tergantung pada Gentala"

GENTALA & MAYANG [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang