「Chapter 9」

520 99 22
                                    

(Name) tersenyum sendiri melihat foto Tsukishima di handphone miliknya. Tanpa bisa ditahan, ia berguling-guling di kasurnya. Senang. Tentu saja.

Foto yang didapat secara ilegal. Inilah bund, akibat berteman dengan anak-anak klub fotografi.

Ia menaruh tangan kanannya di depan dagu. Memikirkan kemajuannya beberapa hari belakangan.

Apakah ia sudah cukup (bar-bar) dekat dengan Tsukishima?

Dari pengamatannya, Tsukishima tidak terlihat sedang tertarik dengan gadis lain. Atau sedang didekati.

Oh, ada satu. Manajer kelas satu, Yachi Hitoka.

┉┅━━━━━━━━━┅┉

"Tadashi, aku minta telur milikmu ya!" Lalu tanpa basa-basi mencomot telur gulung di bekal milik Yamaguchi.

"Ah, (Name)! Kalau begitu, aku akan ambil ayam darimu." Yamaguchi balik mengambil ayam dari bekal (Name).

Apasi kalian comot-comotan bekal, uda kaya orang pacaran aja.

Tsukishima hanya diam, menatap santai sambil memakan onigiri yang tadi dibelinya di kantin.

Dimana mereka? Di kelas. Begitu jam istirahat berbunyi, (Name) mendekatkan kursinya pada milik Tsukishima. Lalu mengeluarkan bekalnya. Diikuti Yamaguchi.

"Sekali-kali makan bersama, Tsukki." Kata Yamaguchi saat itu.

Untung pada malam harinya (Name) sudah meminta Yamaguchi membantunya.

Tsukishima melanjutkan memakan onigiri, menonton dua orang yang sedang berebut makanan.

"Tsukishima-san, mau?" (Name) mengangkat kotak bekalnya. Menawarkan telur gulung pada Tsukishima.

"Tidak usah, berikan saja pada Yamaguchi." Tolaknya singkat, padat, dan tidak jelas.

(Name) mengerucutkan bibirnya, "yah, sayang sekali." Menurunkan tangannya yang memegang sumpit.

"Tapi bo'ong!" Dengan cepat, (Name) mengarahkan telur gulung ke arah Tsukishima. "Makan nih telor!"

"Hmff-?!"

Dan mendarat sempurna di mulut Tsukishima. Bahkan pelakunya sendiri kaget, ada senengnya juga sih.

"Avv, aku suap-suapan sama Tsukki~"

"Astaghfirullah, kaget aku (Name).." Yamaguchi mengelus dada.

Sementara Tsukishima.. emh.. dia..

"Sopan kh begitu?" Ia berkata dengan dingin, sementara masih mengunyah potongan telur.

"Enak kan?"

"B aja."

"Dahla susah ngomong ama tsundere." (Name) kembali pada bekalnya.

Lagi-lagi Tsukishima dibuat sensi. Tsundere? Seorang Tsukishima?

"Hei, apa-"

Mengindahkan perkataan sang doi, (Name) menaruh sepotong telur gulung di kotak bekal Yamaguchi. "Nih, buatmu."

"Wah, makasih (Name)!" Yamaguchi berseru riang. Rejeki mana boleh ditolak.

Tsukishima menyerah bund. (Name) terlalu.. :(

(Name) melanjutkan makannya dengan santai, sesekali menyelipkan anak rambut yang mengganggu ke belakang daun telinga.

"Astaga, ini mengganggu sekali!" Ia mengacak rambutnya dengan kesal. Sebenarnya tidak terlalu panjang sih, hanya beberapa senti dibawah bahu. Tapi tetap saja, itu sedikit mengganggunya.

Pandangan Tsukishima kini sepenuhnya terfokus pada sang gadis, yang sedang mengusak rambutnya kesal. Entah kenapa, melihatnya begitu terasa sedikit.. menyenangkan?

"Apa aku potong saja ya, Tsukishima-san?" (Name) memiringkan kepalanya, meminta pendapat doi.

Siapa tau seleranya Tsukki model rambut sebahu ala-ala klub cewek tertolak.

Merasa tidak ada respon, (Name) mengulang pertanyaannya, "potong atau tidak, hei, Tsukishima-san?"

Tsukishima mengerjap, seketika ia tersadar. "Apa?" Sahutnya datar.

"Rambutku, bagusnya dipotong atau tidak?" (Name) dengan setia menanyakan.

"Kenapa tidak diikat saja, (Name)?" Tadashi menyela.

"Eh? Diikat? Tidak ah," tolaknya malas.

"Lebih bagus dipotong tuh," sahut Tsukishima.

(Name) tersenyum, "benarkah? Sependek apa?"

Tsukishima mengernyit, terlihat berpikir sebentar, sebelum kemudian berkata, "dipotong saja semuanya. Semuanya. Kau tahu, kan? Biar terlihat berkilau."

Kan, sesat. Ya kali Tsukki ngasih saran yang bener. Belum pernah terjadi.

(Name) menaruh tangannya di depan dagu, memasang pose berpikir. Tentu saja dia tahu maksudnya. Model rambut ala Tanaka-senpai. Alias, botak.

"Serius? Kalau begitu aku akan potong besok." (Name) mengerling pada Tsukishima. Tangannya bertumpu pada meja, menatapnya dengan intens.

Sementara Yamaguchi terlihat panik. "(Name).. Tsukki itu, hanya bercanda.. ya kan, Tsukki?" Yamaguchi mengarahkan pandangannya pada Tsukishima dan (Name) bergantian. Khawatir takutnya (Name) benar-benar memotong habis rambutnya.

Tsukishima memutar bola matanya dengan malas. "Terserah."

(Name) terkekeh geli. Kemudian mengangkat sumpitnya, melanjutkan makan.

"Tidak usah dipotong, kau lebih cantik seperti itu." Gumam Tsukishima. Ia menopang dagu, pandangannya ia arahkan keluar jendela.

┉┅━━━━━━━━━┅┉


Tsukki rada ngeselin ya moms, haruskah book ini ganti pair? (Name) x yams?

Canda ganti 🗿

˗ˏˋ ❲ classmate; t. kei ❳ ˎˊ˗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang