「Chapter 14」

389 65 30
                                    

Tsukishima mencuri pandang ke arah sang gadis yang kini menatap ponsel dalam diam.

Sementara yang ditatap hanya memasang wajah acuh. Atensinya tak lepas dari ponsel di tangan.

Perang dingin agaknya.

Bahkan Yamaguchi yang duduk di samping Tsukishima meneteskan bulir keringat di dahi.

Singkatnya, mereka lagi kerkom. Berempat. Satunya lagi figuran, ga penting-penting banget sih, namanya Siti.

Tapi ini ada satu yang cosplay jadi beban. Dari tadi cuma scroll toktok doang, kaga bantu apa-apa.

Siapa lagi kalau bukan (Name).

Sejak awal mereka mulai kerkom di perpus, (Name) langsung buka hp, dan tenggelam di toktok. Mengabaikan Tsukishima, Yamaguchi, dan Siti.

Tsukishima yang biasanya aktif komen, kini bagaikan di silent. Hening. Entahlah, mungkin dia takut, atau canggung. Hanya pikachu dan Vischa yang tau.

Yamaguchi juga, entah ni. Kurang paham juga, mungkin karena sohibnya diem, jadi nular. Lalu Siti, dia yang paling semangat ngerjain. Anak ambis ni gengs.

Sebenernya (Name) bukannya pingin nunjukin wajah songong ke Tsukishima, dia cuma lagi mikir, gimana cara ngajak Tsukishima bicara emp- eh, enam mata maksudnya.

"Ayolah diriku! Tatakae! Tatakae!" Batinnya sempurna cosplay jadi ereh. Matanya melotot natep layar. Dikira serius liatin pidio toktok, eh rupanya malah overthinking.

Sejak kemarin, ia berusaha mengajak Tsukishima bicara serius, berdua. Tapi selalu tidak bisa menemukan momen yang pas. Kalo nggak ada KageHina, ya si Yamaguchi.

Sekarang, ditambah Siti.

(Name) mulai memikirkan seribu satu cara untuk menyingkirkan Yamaguchi dan Siti.

"Ekhem! Siti." Panggil (Name). Kini ia meletakkan ponsel yang tadinya dalam genggaman.

"Napa say?" Sahut Siti sembari membetulkan letak kacamata yang terbalik.

Manik (Name) bergulir ke arah pintu perpustakaan. "Tadi.. aku seperti melihat bayangan Koro-sensei melintas. Siti, kamu selalu ingin diajar oleh beliau kan?" Bualnya. Duh anak siapa sih kamu, (Name)?

Sontak, Siti menggebrak meja. "Hah, demi apasii, serius (Name)?!"

Mengangguk, jarinya berpose peace. "Dua rius mbak." Mana ngomongnya pake wajah serius lagi.

Secepat kilat Siti ngacir keluar perpus. Mengejar Koro-sensei yang sejak awal tidak pernah ada. Duh.

Gantian Yamaguchi. Ini mah gampang, soalnya doi peka. (Name) cuma perlu tatap-tatapan, Yamaguchi langsung peka. Ia bangkit dari kursinya.

"Tsukki, aku mau ke toilet dulu ya." Katanya, kemudian pergi. Alasan Yamaguchi paling normal pls.

Tinggallah (Name) dan Tsukishima berdua. Perpus yang lumayan sepi, ditambah dua insan yang enggan memulai topik. Sudah beberapa menit berlalu, namun (Name) masih bungkam. Jadi gemes kan.

"Tsukishima..-san.." (Name) berujar lirih.

"Apa?" Balas Tsukishima datar. Tangannya sembarang membolak-balik halaman buku.

"Itu.." memilin jari-jemarinya guna mengurangi rasa gugup, tapi justru malah tambah grogi.

"Ngomong tuh yang jelas, bisa nggak sih."

Perempatan imajiner muncul di dahi sang gadis. Niatnya bicara baik-baik, kok doi ngeselin.

"Oke. Ntar pulang sekolah, aku mau bicara, berdua aja. Jelas?" (Name) langsung tudep. Tsukishima hendak berujar, sebelum dipotong oleh (Name). "Kalo nggak dateng, besoknya aku bakal sebarin kalo kamu sama Tadashi belok." Tandasnya.

"Belok?" Tsukishima mengernyit.

"Pelangi pelangi, alangkah indahmu." (Name) bergumam, menatap Tsukishima sembari menaikturunkan alis.

Menyadari maksudnya, wajah Tsukishima memerah. Enak saja dikatain belok! Dia masih lurus!

Sebelum sempat protes, seseorang keburu menginterupsi. Muncul dengan tiba-tiba dari pintu masuk perpus, dateng langsung misuh-misuh.

"(Name) kamu bohong ya? Aku udah keliling sekolah tapi ga nemu Koro-sensei!"

Siapa lagi kalau bukan Siti.

Dalam hati (Name) berterimakasih karena waktu kedatangan Siti yang sangat pas.

"Maap Sit, aku salah liat ternyata."

┉┅━━━━━━━━━┅┉

Pulang sekolah, disaat Tsukishima baru saja hendak keluar kelas, (Name) dengan sigap menyergapnya. Memberi kode pada Yamaguchi di sebelahnya, "pinjam Tsukki bentar" lalu menarik tangan Tsukishima. Ke atap sekolah.

Walau caranya ilegal. Dobrak pintu.

Tsukishima bilaik "dih bar-bar!"

Sampai di atap sekolah, tempatnya para MC shoujo manga, (Name) melepaskan tangan Tsukishima. Dengan sorot mata yang diseriuskan, ia menatap lurus.

"Aku disini.. mau menagih utang!"

┉┅━━━━━━━━━┅┉

Dobel apdet?

˗ˏˋ ❲ classmate; t. kei ❳ ˎˊ˗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang