Part 1 : Apa-Apaan Ini?!

384 44 1
                                    

°
°
°
°
°
°

"... Na."

"Non ...."

"Nona."

"Nona!!"

"Eng." tubuh Caverline menggeliat tidak suka karena suara seseorang yang membuat tidurnya terusik.

"Nona, ayo bangun!" ucap suara tersebut lebih keras. Caverline kesal dan semakin menutup wajahnya dengan selimut tebal.

"Nona. Ada apa dengan Anda? Kenapa Anda terus tidur seperti ini?" panggil suara tersebut. Caverline kesal.

Caverline membuka mata dan siap untuk menyembur orang tersebut dengan ceramahnya. "Apa-apaan kau ini, hah?!" teriaknya kesal.

Namun, yang ia lihat adalah seorang wanita muda dengan pakaian seperti tokoh pelayan di drama kerajaan Eropa kuno. Ada apa sebenarnya? Pikir Caverline kebingungan.

"Siapa kau?! Apa kau seorang pencuri, hah?! Bagaimana kau bisa ada di dalam kamarku?!" teriak Caverline menggila. Siapa sangka, tiba-tiba ada seorang wanita yang memanggilnya 'Nona' dan memakai pakaian sejarah aneh. Bukankah seperti itu patut dicurigai? Kalau kalian tidak curiga, pasti otak kalian geser.

Wanita tadi tersentak dan langsung terduduk dengan badan bergetar. "A-ampuni saya, Nona! S-saya bukanlah seorang pencuri. S-saya, saya adalah pelayan Anda! Mohon ampuni saya, Nona," ucap wanita itu dengan nada ketakutan. Caverline kesal.

"Jangan berbohong! Sejak kapan aku memiliki seorang pelayan?! Cepat katakan, siapa yang mengutusmu, hah?!" tanya Caverline dengan aura mengintimidasi. Pelayan tadi ketakutan dan menunduk.

"Saya memang pelayan Anda, Nona. S-saya Ember. Kenapa Anda menuduh saya begitu, Nona. Ampuni saya!!" pinta wanita tadi dengan raut wajah yang telah terbasahi oleh air mata. Tubuhnya bergetar dengan hebat.

Caverline mengernyitkan dahi.

"Kenapa rasanya nama itu sedikit familiar? Tunggu, Ember? Bukankah itu nama dari pelayan setia Caverline Veollina?" batin Caverline berucap kebingungan.

Caverline menggeleng pelan.

"Tidak mungkin, ah. Bisa saja dia salah satu penggemar novel menyebalkan itu. Mana mungkin aku masuk ke dalam novel, 'kan? Hahaha, aku pasti gila."

Caverline berdiri dari tempat tidur dan mencekik leher gadis muda yang mengaku sebagai pelayannya tersebut.

"Katakan, siapa yang mengirimmu? Selagi aku berbicara baik. Mari luruskan masalah ini. Atau, kau ingin kubunuh, hah?" nada yang diucapkan oleh Caverline bukan main. Nada dinginnya bagaikan bisa menembus tulang rusuk dan menikam jantung yang mendengarnya.

Gadis tadi kebingungan. "N-nona! Apa yang Anda lakukan? To-tolong! Tolong!! Nona ampuni saya, akhh!"

Setelah teriakan itu bergema di seluruh ruangan kamar Caverline. Ada beberapa orang dengan pakaian pelayan yang datang.

Caverline terkejut dan melepaskan cengkraman tangannya dari leher gadis tersebut.

"Apa-apaan kalian ini?" tanya Caverline kebingungan. Kenapa jadi banyak orang yang datang ke dalam kamarnya, dan tunggu, bukankah kamarnya tidak sebesar ini? Pikir Caverline semakin dibuat kebingungan.

"Nona! Kenapa Anda mencekik Ember? Apa salahnya, Nona?" tanya seorang kakek tua yang juga mengenakan pakaian pelayan, namun itu setelan pakaian untuk seorang kepala pelayan.

"Astaga. Drama apa lagi ini?!" batin Caverline berteriak tidak terima.

"Nona ... Nona? Apakah Anda baik-baik saja? Nona tolong jawab pertanyaan saya!" ucap kakek tua berpenampilan kepala pelayan tersebut.

Im The Criminal VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang