Part 4 : Berbisnis Dengan Duke Kalington

253 40 2
                                    

Wanita tadi terkejut. "H-hah? No-nona ingin membeli butik ini?" tanyanya dengan wajah bingung. Kenapa? Hanya itu yang bisa dia pikirkan.

°
°
°
°
°

Caverline menggeleng pelan. "Tidak, saya ingin membeli butik, semua gaun yang ada dan ... Anda," ujarnya kembali yang membuat rahang wanita tadi terjatuh.

"A-anda yakin?" tanyanya kembali. Wanita itu takut jika Caverline hanya membual. Ia tahu bahwa butiknya tidak ramai pembeli, dan menjadi sebuah pertanyaan jika ada seorang gadis bangsawan yang ingin membeli butik seisinya, bahkan dengan dirinya.

Caverline memberi kode ke arah Ember dan langsung dimengerti oleh gadis pelayan tersebut.

Ember mengeluarkan sekantung penuh berlian ke arah wanita tadi. Sontak saja wanita itu terkejut dan menatap Caverline dengan kebingungan.

"Ke-kenapa? Kenapa Anda ingin membeli butik saya dan seisinya?" tanya wanita tadi tidak percaya. Ia tidak pernah melihat berlian sebanyak itu. Apalagi ini adalah berlian asli.

Caverline menepuk pundak wanita tadi dan tersenyum. "Aku ingin berusaha membuat impian keduaku berhasil dan menjadi nyata, maka mohon bimbingannya, Nyonya!" ucapnya ceria. Matanya menyipit karena senyum yang mengembang tulus.

Wanita tadi menangis dan menatap tidak percaya. Sungguh berkah Tuhan jika ia bisa dibeli dengan harga yang fantastis.

"No-nona muda, saya akan menyerahkan butik saya beserta isinya. Saya juga akan menjadi pelayan Anda," ujar wanita tadi dengan senyuman indah yang mengembang di wajahnya. Caverline mengangguk sebagai jawaban.

"Baik, saya percaya pada Anda," ujar Caverline ceria. Wanita tadi menunduk hormat.

"Oh, ya. Nama Anda siapa, Nyonya?" tanya Caverline penasaran. Wanita tadi tersentak dan langsung menatap ke arah Caverline.

"Nama saya adalah Dorothy Peony, Nona Muda. Dan tolong berbicara formal saja pada saya, Nona Muda," ujar Dorothy dengan wajah menunduk hormat. Wanita muda didepannya entah kenapa membuatnya ingin bergantung dan setia tanpa syarat.

Caverline terkejut.

“Eh?! Dia Dorothy yang menjadi bawahan Lilina? Yang ternyata bakat desainnya sangat digemari oleh masyarakat beberapa tahun kedepan?! Bagaimana bisa? Wah, lihatlah ini penulis. Aku mengambil panggung milik anakmu itu, hahaha,” batin Caverline tersenyum gila dan menyindir sang penulis.

"Oh, perkenalkan namaku adalah Caverline Veollina. Mohon bantuannya, Nyonya Dorothy," ucap Caverline lantang. Dorothy tersenyum dan mengangguk sebagai balasan.

Setelah itu mereka membicarakan tentang bagaimana cara agar butik kembali hidup. Caverline juga mengganti nama toko tersebut dengan sebutan Malvone's yang diambil dari nama aslinya.

Dorothy tampak senang dengan sikap kepemimpinan Caverline yang sangat dewasa. Ia juga memberikan solusi untuk kain-kain sisa yang selalu dibuang.

"Baiklah, aku akan menyewa penyihir dan merapikan butik ini. Ah, aku tidak sabar untuk membuka Malvone's!" ujar Caverline yang langsung diangguki oleh Dorothy dan Ember.

"Nona Muda, mohon hati-hati dan terimakasih atas welas kasih Anda," ucap Dorothy kepada Caverline.

Caverline tersenyum dan mengangguk. "Tentu saja, kita 'kan teman," balas Caverline yang membuat Dorothy terkejut dan tersenyum cerah.

Setelah itu Caverline dan Ember pergi dari butik itu.

"Nona, apalagi yang akan Anda lakukan? Hari sudah mulai petang, bagaimana jika kita pulang?" tanya Ember. Caverline tampak tengah berpikir.

Im The Criminal VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang