14

792 121 6
                                    

Cerita kemaren dijadiin momen aja, walau banyak yang kesel. Abis gimana dong, masa mau marahin Winwin? Ga tega...

Sekarang si kembar dempet lagi di kampus, ngaso-ngaso di kantin tapi kali ini cuma berdua. Di ujung sana, Yeri sama geng cewenya lagi sibuk bercanda.

Ada kali sejam mereka ngobrol-ngobrol sambil ngabisin bakso, kantin udah mulai sepi. Keliatan tuh di utara tinggal Yeri sama temen cewenya satu.

"Tuh, udah sepi," Hendery menunjuk meja tempat Yeri duduk dengan dagu.

"Ntar dulu lah, baru abis makan gue ntar muntah." Xiaojun menolak sambil meringis megangin perutnya.

"Apa hubungannya anjir?" Tanya Hendery heran, aneh banget si Xiaojun.

"Iya sih, kaya lo sama Kak Pinky, ga ada hubungannya."

"Yeee babi!" Hendery langsung geplak kepala Xiaojun.

"Udah buru sono, ntar rame lagi alesan lagi lo." Hendery buru-buru dorong badan Xiaojun biar anaknya bangun.

"Iye, iye elah. Gue yang mo minta maaf ngapa lo yang ngebet sih anjing!" Xiaojun kesel, Hendery cengar-cengir.

Xiaojun nyamperin meja Yeri, terus ga lama temen cewenya keliatan ninggalin mereka berdua biar ngobrol lebih privat.

"Kenapa?" Aduh, ditanya gitu doang aja Xiaojun udah panas dingin.

"Emm... Gimana ya Yer?"

"Ya gimana? Kok malah nanya gue," Galak banget buset, Hendery makin ketawa kan ngeliat saudaranya panik gitu.

"Lo suka banget sama gue?" Yeri kaget, ini orang kok pede nanya begitu ke cewe ya. Maklumlah, zodiaknya leo.

"Dibilang suka banget sih ngga, tapi..." Yeri menggantungkan kalimatnya, Xiaojun keliatan banget serius nungguin kelanjutannya.

"Lo mikir lah anjeng." Yeri bangkit dan ninggalin Xiaojun yang nga-nga.

Hendery udah gebuk-gebuk meja aja tuh, ga ketahan lagi tawanya.

🌵

"Jadi misi pertamanya apa?" Tanya Yangyang ke Ningning, saat ini mereka lagi di tempat pertama kali ketemu, perpus.

"Lo harus bikin Yeji pulang bareng sama lo, biar gue bisa ngedate sama Hyunjin." Jelas Ningning, Yangyang mengangguk paham.

"Kalo dia ga mau?" Tanyanya.

"Ya harus mau, masa gitu aja ga bisa!" Yangyang segera menutup mulut gadis itu, ini di perpus dan bisa-bisanya gadis gila itu teriak sekuat tenaga.

"Kenapa sih lo teriak-teriak mulu?!" Sungut Yangyang menatap Ningning kesal.

"Skphrkwisndskh." Balas Ningning ga jelas, karena mulutnya masih dibekap sama Yangyang.

Yangyang melepas tangannya, membuat gadis itu langsung gelagapan mencari udara. "Pengap bodoh!"

"Bel pulang sebentar lagi bunyi, awas aja lo gagal!" Ancam gadis itu lalu melenggang keluar perpus begitu saja.

"Cih, siapa dia ngatur-ngatur gue?" Monolog Yangyang lalu ikut keluar perpus dan kembali ke kelas.

Yangyang santai aja balik ke kelas walau abis cabut, udah chat Shotaro juga katanya gurunya udah balik daritadi. Lagian, dia belajar ga belajar juga tetep ranking 1.

"Yeji, lo mau pulang bareng gue ga?" Tanyanya begitu sampai kelas, langsung menghampiri meja Yeji.

"Yangyang lo ga tau ya?" Yangyang tau banget Yeji mau ngomong apa, makanya buru-buru dia pergi ngambil tas di mejanya.

"Ga tau dan ga mau tau, yuk balik!" Lelaki itu menarik tangan Yeji keluar kelas, menuju parkiran.

Begitu sampai di parkiran, kebetulan mereka melihat Ningning masuk ke dalam mobil sedan hitam milik Hyunjin.

"Tuh, cowo lo aja pulang sama cewe lain." Tunjuk Yangyang ke pemandangan di hadapan mereka, senyum licik itu muncul samar mengetahui rencananya dan Ningning berhasil.

















" Tunjuk Yangyang ke pemandangan di hadapan mereka, senyum licik itu muncul samar mengetahui rencananya dan Ningning berhasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hey ladies, tentukan pilihanmu sekarang!

Atmadja BersaudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang