15

709 119 6
                                    

Hari ini hari minggu dan mami maksa Xiaojun nemenin ngemall, sebenernya ada supir sama bodyguard sih tapi kan ga bisa diajak ngobrol dan pilihin baju kayak Xiaojun.

"Duh mi, masih lama ya?" Xiaojun ngelirik mami yang masih milih-milih baju, padahal beda warna doang tapi bingung banget.

"Sabar dong Jun, giliran main aja betah lama-lama." Tuh kan, kena lagi dah.

Bukan apa-apa ini kesian si Aheng ga ada yang jemput, mana ga bawa mobil. Biarin lah, sekali-kali tuh anak naik ojol aja.

"Kamu mau makan apa?" Xiaojun hari ini lagi mau makan apa ya? Apa aja sih, dia omnivora soalnya.

"Sushi kali ya, aku pengen sushi dari kemaren." Mami ngangguk, lalu lanjut pilih-pilih.

Singkat cerita, sampai lah di tempat makan. Xiaojun kerepotan bawa belanjaan mami yang ga kira-kira itu, tapi gapapa jadi anak berbakti sehari.

"Penuh gini ya hari minggu," ujar mami sambil cari meja kosong.

"Apa mau pindah aja mi?" Tawar Xiaojun.

"Itu ada tuh di pojok," mami nunjuk meja pojok lalu buru-buru menghampiri meja itu soalnya takut diselak nanti nunggunya lama lagi.

Mami menghampiri meja itu, barengan sama seseorang yang juga menghampiri meja itu terburu-buru.

"Eh kamu duluan ya?"

"Gapapa bu, ibu aja yang duduk. Saya baru dateng kok," gadis itu tersenyum canggung.

"Kamu sendiri?" Tanya mami, gadis itu mengangguk.

"Yaudah bareng aja sama saya, saya cuma berdua sama anak saya kok."

"Gapapa, ga usah bu. Saya tunggu aja, bentar lagi juga ada yang kosong."

"Udah gapapa, boros tempat juga kalo kamu duduk sendiri."

Akhirnya terpaksa dong gadis itu duduk, samping Xiaojun. Keliatannya seumuran juga, canggung banget dah tuh jadinya. Mami sih sibuk aja sama hp, chatting sama papi.

"Pesen Jun, mami kayak biasa aja." Kata mami lalu balik main hp.

Xiaojun buka buku menu dong, liat-liat mana makanan yang mau dipesen. Setelah selesai, sebelum manggil abangnya sempetin juga basa-basi sama gadis itu.

"Eh lo pesen apa?" Tanya Xiaojun.

"Gapapa gue nanti aja, lo duluan aja." Gadis itu menggeleng canggung.

"Kasian nanti masnya bolak-balik, mending sekalian." Sahut Xiaojun, akhirnya gadis itu setuju.

Xiaojun manggil pelayan, buat ngasih tau pesanannya dan tentunya gadis itu melakukan hal yang sama juga.

"Mi, udah main hpnya lagi juga nanti ketemu." Kesal Xiaojun, malu juga mami sibuk vidcall-an kaya abg baru punya pacar.

"Iya, iya sebentar. Yaudah mami matiin ya pi," Mami matiin vidcall karena makanan udah mau dateng.

 Yaudah mami matiin ya pi," Mami matiin vidcall karena makanan udah mau dateng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh kamu namanya siapa, tante lupa nanya." Kata mami membuka percakapan.

"Arin, tante."

"Oh, kayanya seumuran ya sama anak tante." Xioajun udah kode-kode nyuruh mami diem, nyesel mending mami asik vidcall-an aja kayak tadi.

"Kamu kuliah dimana?" Tanya mami lagi.

"Aku di Kampus Vision tante."

"Loh sama itu! Ini anak tante juga disana fakultas hukum, kamu fakultas apa?" Mami heboh tau kalo Arin ternyata satu kampus sama Xiaojun, Lucas, dan Hendery. Xiaojun cuma nyengir canggung aja.

"Aku fakultas kedokteran," jawabnya.

"Loh, abangnya Xiaojun juga kedokteran. Namanya Kun, lagi koas sih tapi siapa tau kamu kenal." Arin sedikit ga enak untuk bilang ga kenal, karena dia juga ga begitu merhatiin orang lain apalagi kating.

Makanan dateng, menyelamatkan Xiaojun sedikit lah soalnya mami jadi diem dan fokus makan.

"Selamat makan." Ujar gadis itu membuat mami dan Xiaojun liat-liatan. Soalnya jarang banget mereka begitu jadi agak kaget.

Singkat cerita makan udah selesai dan mami ngasih kartu hitamnya ke Xiaojun, nyuruh anak itu bayar.
Xiaojun bayar lalu balik lagi ke meja, Arin kayanya masih belum selesai makan.

"Arin, tante sama Xiaojun duluan ya. Buru-buru soalnya papinya Xiaojun minta dimasakin, sampai ketemu lagi ya..." Arin yang lagi nyuap kaget lalu ngangguk, entah kenapa malah keliatan imut di mata Xiaojun.















" Arin yang lagi nyuap kaget lalu ngangguk, entah kenapa malah keliatan imut di mata Xiaojun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raden Roro Bathari Ayudya Arini

Atmadja BersaudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang