25

259 41 2
                                    

"Hai! Aku kira kamu ga bakal dateng." Joy melihat lelaki yang menjadi tujuannya membuat pesta ini, Kun Atmadja.

"Dipaksa." Jawab Kun singkat. Walau begitu, jawaban itu membuat hati Princess Tanjung ini kegirangan bukan main. Ia menatap sekeliling, melihat keberadaan Ten si polisi pdktnya dengan saudara lelaki itu.

Obrolan agresif sepihak itu tampaknya tidak mengganggu Kun, karena lelaki itu tidak beranjak sama sekali dari tempatnya. Atau ada hal lain yang ia tunggu?

"Kun, nih." Gelas di hadapan mereka memudarkan senyuman Joy, gadis bersurai panjang memberika itu ke Kun dengan senyuman lebar di wajahnya.

"Aku ga minum." Tolak lelaki itu dengan halus.

"Kalo gitu gue aja yang minum, kebetulan banget nih haus. Makasih loh...-"

"Eunbi, aku Eunbi."

"Okey, Eunbi. Aku sama Kun kesana dulu ya, bye!" Gadis itu menarik paksa Kun dari sana.

"Kenapa narik-narik sih?"

"Emang kenapa? Kamu mau sama dia terus, aku liat tadi kamu ga nyaman deket dia. Makanya aku ajak kamu kesini." Gadis itu masih dengan cengiran tidak bersalahnya, laki-laki itu sebaliknya, datar seperti biasa.

"Emang menurut kamu saya nyaman sama kamu?"

"Ih ngomongnya gitu banget, kalo ga nyaman ngapain mau-mau aja kesini? Kamu kan bisa berontak, udah pasti tenaga aku kalah sama kamu."

"Kamu sering kayak gini ke orang lain?"

"Maksudnya?"

"Jangan ajak sembarangan orang ke tempat sepi, kamu tau ga kalo itu bahaya?"

"Aku ga pernah ajak orang lain ke pavilion ini selain kamu, karena aku percaya kamu orang baik. Aku percaya kamu, karena aku udah kenal keluarga kamu dari lama. Tapi kalo kamu mikir kayak gitu, wajar aja sih karena gaya hidup aku yang terlihat ga bener. Aku kesini pure karena mau buat kamu ngerasa nyaman dan stay sampai pestanya selesai, bukan karena aku ambil kesempatan atau apapun itu."

Hening, itu pertama kalinya Kun melihat mata gadis itu berbinar tapi dengan binar yang berbeda.

"Okey, maaf kalo aku malah bikin kamu makin ga nyaman. Aku duluan kalo gitu."

Entah kenapa badan lelaki itu kaku, padahal bisa saja dia mengejarnya dan menjelaskan maksud dari perkataannya tadi.



"Heh, ngapain lo sama saudara gue?"

"Aduh, beneran gue lagi ga mood Ten. Nanti aja kita omongin lagi." Joy meninggalkan area pesta begitu saja, sepertinya gadis itu berjalan ke arah rumahnya.

Ten tau, pasti ada yang tidak beres. Seorang Princess Tanjung, pergi sebelum pesta selesai? Mustahil. Tapi itu lah kenyataannya, Jennie yang sedang berbincang dengan beberapa teman lain pun menyadari hal tersebut.

Ten bergegas menuju ke pavilion, tempat dimana Kun masih ada disitu.

"Lo abis ngapain sama temen gue?"

"Ngapain apanya? Gue ga ngapa-ngapain sama temen lo, jangan nuduh sembarangan lo!"

"Bukan physically, tapi lo abis ngomong apa sampe dia kayak gitu?"

"Gue cuma kasih dia nasehat, in a good way. Gue mana tau kalo dia bakal tersinggung, lagian gue ga maksud kayak gitu kok."

"This is why gue ga bolehin dia deket sama lo, as your brother, i know you will hurt her with your words. Lo belum berubah Kun, lo masih dalam masa lalu lo yang berpikir kalo semua orang jahat dan punya niat buruk sama lo. Gue ga mau liat lo berdua bareng lagi, menjauh sejauh-jauhnya dari dia. Gue ga mau dia bernasib sama kayak Bona."

"Seburuk itu ya gue di mata lo?"

"Lo tanya sama diri lo sendiri, lo pasti tau gue orang yang straight to the point. Gue bukan ga suka lo, gue ga suka sifat lo yang sekarang. Lo pikir gue tumbuh bareng sama lo, lebih dari 20 tahun, gue ga tau aslinya lo kayak gimana? Yang jelas bukan kayak gini."
























waduh waduh, ada yang berantem nih
jadi kalian tim siapa guys? kun? ten? apa tim lucas sama mba pacar yang adem ayem?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Atmadja BersaudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang