|문제| ----- Rival

639 88 1
                                    

Pagi-pagi banget Eunseo siapin sarapan buat Juyeon. Bahkan ga segan dia bangun subuh hanya untuk siapin segalanya.

Beberapa minggu setelah honeymoon dan acara mengenal satu sama lain usai, Juyeon dan Eunseo mulai dekat pada akhirnya. Entah kenapa mereka punya daya tarik yang kuat setelah malam itu. Mungkin emang benar, ampuhnya bermalam pertama membuat mereka mabuk asmara untuk kesekian kalinya. Bahkan dampaknya jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Cukup vulgar untuk di deskripsikan secara menyeluruh, tapi jujur itu adalah rahasia mereka untuk mendekatkan diri selama satu bulan lebih ini.

Eunseo ga benar-benar merasa menjadi istri orang lain, dia masih merasa menjadi Eunseo seperti biasanya. Cuman yah masih agak kaget tiap buka mata ada muka Juyeon di sebelahnya. Namanya juga baru pertama-tama kan, pasti ada kaget-kagetnya sedikit.

Biasalah, namanya amnesia setelah pernikahan.

Eh emangnya ada?

Ada dong.

Siapa yang mencetuskan hal itu emangnya?

Oh tentu author yang nulis ini. Sok tau emang.


Engga si sebetulnya Eunseo kagetan karena masih merasa dia jomblo. Jadi harap di maklumi.




Setelah menyelesaikan acara masak-memasaknya di dapur dia samperin Juyeon di kamar. Awalnya mau bangunin doang, tapi pas masuk dia menemukan pemandangan luar biasa.

Suaminya baru selesai mandi.

"A-a... i-itu sarapan udah d-di-dibawah ya." Eunseo masih agak gugup untuk ketemu Juyeon. Padahal satu rumah, satu kamar, sering ketemu, tapi masih tetep malu.

Juyeon udah antisipasi soal ini sih, maksudnya dia udah berusaha mendekati diri ke Eunseo. Cuman ya gitu, kayanya Eunseo susah banget buat di deketin. Suasana rumah yang harusnya seperti pasangan pengantin pada umumnya kadang ga pernah kerasa. Mereka merasa asing.

Juyeon pun beberapa hari terakhir tidur diluar entah apa alasannya. Jadinya hubungan mereka tuh gajelas—nyambung ga nyambung, kaya cuman sekedar home mate aja bukan suami istri pada umumnya. Ga heran sih, pernikahan kepaksa pasti bakal gini.

Eunseo jadi mikir untuk berpisah sama Juyeon setelah keadaan membaik, tapi apa boleh kaya gitu?

Meskipun emang udah sedikit nyaman, Eunseo juga plinplan terhadap keputusannya. Juyeon itu masih asing, sangat asing malahan.

Gue bingung buat bersikap apa anjir.

















Namun setelah ingat-ingat ucapan Juyeon kembali, soal laki-laki itu yang akan melupakan Krystal dan bersama Eunseo, Eunseo kadang baper sendiri loh.

Juyeon manis juga ternyata hehe.

Ga lupakan lupakan.

Kita kembali ke kejadian sebenarnya.


"Ngapain masih disitu?" Tanya Juyeon yang lagi ambil bajunya di lemari. Sesantai itukah dia telanjang dada di depan muka Eunseo?

"Eh engga-engga, gue mau kebawah." Gugup Eunseo dan kemudian menutup pintu.

"Eh jangan dulu." Seru Juyeon.

Eunseo membeku diposisinya. "Gimana?"

"Bantuin gue sini." Juyeon pakai kemejanya. Iya kemejanya doang, terus bawahnya handuk. Makin gugup gatuh Eunseo?

 문제 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang