|문제| ----- Begin

556 81 7
                                    

Krystal menatap figura kecil di kamarnya, disana terlihat jelas wajah Juyeon dan dia yang berpelukan mesra sambil tersenyum lebar. Di persuntuk malam ini Krystal terus berangan, usai melihat figura yang bertengger di dinding cukup lamat, ada sebuah kerinduan yang sulit ia ucapkan. Krystal mau hal itu kembali lagi-menjadi miliknya : Juyeon.

Tapi Krystal tau dia tidak bisa menggapai itu semua, dia tertelan karmanya sendiri. Hal itu pula yang menambah menyakitkan.

Dia pikir, melampiaskan semuanya dengan tidur bersama para lelaki lain diluar sana akan membuat Krystal melupakan Juyeon sebentar. Namun itu salah, Krystal masih mengharapkan Juyeon lagi. Lagi dan lagi.

Krystal sungguh frustasi.

Bahkan untuk melihat klise ingatan mereka berdua yang manis saat masih bersama saja sangatlah sulit dan menyedihkan.

Itulah sebuah definisi sebenarnya dari penyesalan. Krystal akhirnya faham.

Tatapan Eunseo yang seolah mengejek di pikirannya terus memuncak, ini adalah pemikiran tumpang tindih akibat minuman yang selalu ia konsumsi. Dia depresi, tapi dia menambah bebannya dengan melakukan hal yang lebih buruk. Bukan hanya gila, dia bahkan benci mengakui dia terlalu amat menyesal telah menyakiti Juyeon.

Krystal adalah orang yang egois.



|ᝰThe Complicated Wedding ᝰ|

Pagi-pagi ini semua orang udah sibuk sendiri. Juyeon padahal baru bangun, tapi udah disuguhkan pemandangan Eunseo yang bekerja keras di laptopnya. Kayanya Eunseo baru bangun juga, kecium bau ilernya.g.

Tadinya Juyeon mau nyapa cewek itu-yang duduk tepat disamping dia sekarang, cuman Juyeon gaenak Eunseonya serius gitu. Takutnya kerjaannya ambyar kalau Juyeon ganggu gugat.

Sambil merenggangkan tangan keatas Juyeon duduk menghadap Eunseo lalu menguap. Sempat cowok itu melirik sebentar, tapi dia langsung pergi ke kamar mandi untuk siap-siap. Eunseo pun masih fokus sama kerjaannya sekarang, buat nyapa aja kayanya ga sempat. Kaya di kejar deadline keliatannya.

Mungkin emang benar, sekarang hari-hari dimana kita lagi sibuk-sibuknya ya.

|ᝰThe Complicated Wedding ᝰ|


Tak, tak, tak, tak, tak.

Di meja makan bukannya terdengar suara sendok dan garpu, tapi malah kedenger keyboard laptop ketikan dari Eunseo. Baru kali ini Juyeon liat Eunseo seserius itu sebelumnya, udah dari semalem si sebetulnya dia kaya gini, cuman entah kenapa atmosfir disini beda. Kharismatik Eunseo pas mengetik hari ini malah makin meningkat.

Juyeon jadi kepo.

"Makan dulu baru kerjain." Kata Juyeon sambil makan rotinya.

"Iyaa." Eunseo gigit rotinya rakus dan terus ngetik di laptopnya.

"Emang kerjain apa sih? Sepenting itu banget sampai mau makan, mau mandi, mau pergi kerja di lupain gitu? Sampai suaminya yang ganteng ini juga dianggurin lagi."

Eunseo lirik yang ngomong datar, dia berdecih dengan mulut yang penuh sama roti. "Cih, sok ganteng."

Kenyataan sih sebenernya, kalau Juyeon ganteng, tapi Eunseo ga mau lanjutin ucapannya ah. Takut Juyeon makin geer.

"Serius kamu lagi apa sih?"

Eunseo ketik laptopnya sambil jawab pertanyaan Juyeon, "ini...gathawu akghu UHUK UHUK." Eunseo keselek roti terus minum dulu. "Disuruh kerjain artikel di web penerbit, deadlinenya nanti jam 9 pagi."

 문제 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang