|문제| ----- Testpack

661 96 9
                                    

Gaada yang pernah tau sekarang Eunseo dimana.

Karena emang dia butuh waktu banget untuk menyendiri, Eunseo memutuskan buat nginap di hotel.

Gatau ya akhir-akhir ini dia jadi sensitif banget. Apakah ada faktor yang buat dia merasa kaya gini? Tapi apa itu?

Sensitifitas Eunseo jadi makin tinggi, ego-nya pun sekarang jadi gabisa di atur kaya gabiasanya. Mood Eunseo meledak sewaktu-waktu, dan itu sangat menyebalkan kalau Eunseo mau jujur.

Sambil terduduk diatas ranjang, Eunseo menatap langit-langit ruangan lamat. Ada penyesalan saat dia mengingat momen kemarin—dia bertengkar sama Juyeon, di depan Yoohyeon pula. Sebenernya Eunseo ngakuin sih dia aja yang berlebihan dan ga mau dengerin apa alasan Juyeon. Kalau aja Eunseo mau dengerin gaakan kaya gini pasti. Setidaknya Eunseo ga harus keluar rumah dan selesain masalahnya dirumah. Cukup kekanakan emang.

Drrrt.

Ponselnya bunyi.

"Halo Mah?"

"...."

"Iya...Eunseo dirumah." Dustanya.

"....."

"Gimana?"

"....."

"....."

"......."

"....kakak kamu baru selesain hukumannya."

Eunseo terdiam. Dia menatap jam dinding diatas dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.

"....kamu mau lihat kakak kamu untuk terakhir kalinya?"

Eunseo terdiam selama beberapa detik, "maaf mah. Eunseo sibuk."

Dan panggilan dimatikan saat itu juga.


|ᝰThe Complicated Wedding ᝰ|

Juyeon udah berapa kali minum air minum di mejanya. Bahkan mungkin kalau Yoohyeon hitung udah abis 12 botol, eh ga sebanyak itu si. Bosnya ini tuh lagi haus kah? Atau emang lagi gugup banget? Sampai minum berapa botol.

"Pak? Bapak dehidrasi?" Yoohyeon melongo sambil bawa kertas ke meja Juyeon.

"Hah? E-engga saya...saya cuman haus aja kok." Juyeon langsung berdiri dan liat jam dengan sikap saltingnya. "Mau ngapain kamu kesini?"

Ngeliat Juyeon udah keringet dingin gitu Yoohyeon masang muka jahil. "Pak Juyeon lagi mikirin mbak Eunseo ya?"

"Hah?" Juyeon ambil tangan dan lipet tangannya ke dada. Dia berdengus, "haha mana ada."

Yoohyeon angkat bahu, "hm ya terserah deh. Saya cuman mau kasih ini ke pak Juyeon, tolong tanda tangan sama tolong cap  ya pak. Totalnya ada 5 lembar. Kalau gitu saya permisi."

"Eh eh Yoohyeon." Baru Yoohyeon mau pergi Juyeon langsung manggil.

"Kenapa pak?" Yoohyeon nengok.

"Menurut kamu Eunseo bakal pergi kemana?"

Tuhkan bener pasti bakal nanyain ini.

"Katanya ga lagi mikirin dia...?" Nada bicara Yoohyeon sangat nyebelin.

Juyeon berdecak, "saya bingung aja sumpah. Dia kemana coba tiga hari ini? Ga ngabarin, ga telphon, ga chat. Padahal saya niatnya mau diemin dia, yang kata kamu bilang. Tapi saya gabisa."

 문제 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang