Chapter 4.

192 36 5
                                    

Selamat membaca 😉








Di dalam sebuah kamar yang cukup pekat,cat tembok berwarna Hitam di padukan dengan cat berwarna Abu. Tanpa melepas seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya,Reyna Menghempaskan diri di Atas kasur.
Memejamkan mata,menghilangkan sedikit penat Aktifitas hari ini,dan Aktifitas hati yang semakin hari semakin Runyam di benak Reyna.

Tok..Tok..tok...

"Masuk"

"Rey?"

Reyna Bangun untuk melihat siapa gerangan yang masuk ke kamarnya.
Senyum Reyna Terbit,Disana Mamanya tersenyum Lembut ke Arah Reyna,Orang yang selama ini menemani Reyna,orang yang selalu sabar menghadapi dirinya. Orang yang setulus hati menyayanginya.
Satu²nya orang yang Reyna punya,setelah papanya meninggal.

"Makan dulu yuk nak" mama.

"Kalau gitu Reyna Mandi dulu ya ma"

"iya Sayang,mama tunggu di bawah ya" setelah mamanya turun. Reyna Bergegas pergi untuk mandi.

**
Reyna turun dan menampilkan pakaian yang bisa di bilang santai. Celana pendek berwarna cream dan kaos polos berwarna hitam.

"Malam Ma" mengecup pelipis sang mama. Sudah termasuk rutinitas sedari Reyna kecil.

"Malam sayang,Reyna Mau Lauk apa?"

"Apa aja ma,semua yang mama masak Rey makan" deretan giginya yang putih selalu di tampilkan didepan sang mama. Senyum kotak yang selalu di hadiahkan untuk sang mama.

Reyna selalu menghabiskan masakan apa saja yang mamanya buat. Menurut Reyna tidak ada masakan di dunia ini yang paling enak. Kecuali masakan seorang ibu.

"Rey,Bagaimana sekolah mu?"

"Baik ma. Mama sendiri gimana di kantor?"

"Huffftt.." Mama Reyna menghela nafas.
"Baik,di kantor semuanya Baik,yaa kamu tau sendiri kan Rey. mama masih belum terbiasa"

"Apa Rey Harus bantu mama?"

"Tidak Rey,Tidak usah. Mama hanya ingin kamu fokus bersekolah. Lagian kamu sudah kelas 12. Pasti tidak lama lagi kan."

"iya ma"

"ya sudah habiskan makanannya. mama ke kamar dulu ya,jangan bergadang Rey." Reyna Hanya mengangguk. Dan cepat² menghabiskan makanannya. Karna dia juga sudah sangat ingin rebahan di kasur.





***
Tiba di kamarnya. Reyna segera merebahkan tubuhnya. Reyna Lupa. Dia sama sekali belum mengecek ponselnya. Dimana ponselnya itu kira²?

Reyna membuka tasnya,yang ternyata disitu ponselnya berada.
Reyna termasuk orang yang jarang buka sosmed. Dia hanya akan membuka sosmed jika ingin.

Reyna membuka aplikasi chat yang biasanya ramai itu. Ada beberapa pesan masuk. Yang rata² itu semua dari fans²nya. Menghela nafas Reyna juga tidak tau kenapa dia punya banyak fans. Reyna juga tidak tahu,Apa yang mereka Lihat dari seorang Dirinya yang biasa saja ini.

Rata² pesan tersebut dari Adik kelasnya. Entah itu cowok cewek.

Matanya menangkap satu pesan di Akhir yang sedang menujukan kata online itu. Senyumnya terukir.

Mulai mengetik sesuatu di kolom chatnya.

Udah makan?

Read.

Udah hehehe,Anya Tadi makan Sayur sama tempe lohh. Reyna udah makan?

Read.

Udah.

Read.

Hehe. Hmm Reyna makan pake apa?

Read.

Pke piring.

Read.

Ishh,Anya juga tau Reyna makan pake piring,maksud Anya. Reyna tuh makan apa?!!"

Read.

Pke syur bning.

Read.

Ishh.. hape Reyna apasih,mau Anya beliin biar tulisannya jelas kaya Anya gini!!"

Read.

G ush.

Read.

Ya udah. Kalo gak mau nanti Anya mau beliin Wina sama Raya ajah. Reyna jangan minta.

Read.

Tidur,dah Malem!!

Read.

Gak mau!

Read.

ANYA!! Tidur Atau gw telpon.

Read.

Iya iya nih Anya Tidur.😭

Read.

Selamat tidur,Reyna nyebelin😳😝.

Read.

Ishhh Di Read doang.😠

Read.


Reyna Hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah menggemaskan Anya,tidak membalas pesan dari Anya itu adalah keputusan yang baik. Sebab jika di teruskan Anya tidak akan tidur dan berakhir Anya bergadang. Reyna tidak mau gadisnya Bergadang.

What the fuc* Gadisnya dia bilang. Reyna benar² sudah Gila. Otak dan pikirannya sudah gila sekarang.
Reyna buru² Merebahkan dirinya. Setelah menyimpan ponselnya ke Laci. Dia segera memejamkan mata. Menghilangkan pikiran-pikiran yang semakin menjalar kemana-mana.








Salam Kak Ray 🙋
Jangan Lupa vote and comment yaa.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang