Selamat membaca 😉
Nafasnya terengah-engah,berlari dari parkiran ke kelasnya yang berada di Lantai satu.
"Huhhh huhhh,capek juga ya Ternyata"
"Anya,kenapa Lo?"
"ehh mmm Anya gak papa kok win,hehe.."
Anya melewati Wina begitu saja,wina yang melihatnya hanya mengangkat Alisnya. Bingung.
"yakin gak papa Lo? Abis di kejar siapa si?!"
Setelah Anya mendudukkan diri,wina masih saja memberondong Anya dengan pertanyaan.
"T-tapi Wina jangan bilang siapa-siapa ya." Ragu Anya.
"Heh!! Emang ada apaan sih?!"
"ihh wina janji dulu sama Anya,setelah ini gak bakal bilang ke siapa-siapa" menyodorkan jari kelingkingnya,Anya menunggu Jari kelingking wina agar berjanji.
"iya-iya gw janji,nah Ada apa emang"
"Anya mau konsultasi sama wina"
"Hah?! Kon-konsultasi Apaan si Lo"
"iya wina!! Anya mau konsultasi sama wina,wina kan katanya mau jadi dokter"
"konsultasi tuh ya sama dokter,kok sama gw yang belum jadi dokter"
"ishhh Wina!! Kalau ke dokter langsung Anya tuh takut. Sementara ke wina dulu ya ya. Plissss."
"iya iya oke,mau konsultasi apaan"
"YESSSS!!" Anya nyengir tanpa dosa,wina pikir anak ini memang sedang tidak beres.
"Hmm. Wina. Kok jantung Anya degdegan yah"
"Ck. Yaiyalah Bego,kalo gak deg degan ya Mati" Tuh kan Anak ini sedang tidak beres. pikir wina.
"ihh Wina!!! Dengerin dulu!!!" Rengek Anya.
"Tadi,Sebelum masuk kelas Anya gak sengaja ketemu Reyna.Terus Reyna bantuin Anya masang tali sepatu,Nah masalah jantung Anya deg-degan itu pas Reyna ngelus kepala Anya jantung Anya kaya disko gitu.!!!" huhhhff...huhhhfft.. Suara nafas Anya memburu tanda dia memang sedang Emosi."Makanya Anya mau nanya ke wina,kenapa sama jantung Anya" Lirihnya di akhir kalimat.
Wina terbengong di tempatnya,menggaruk kepala yang memang tidak gatal,tanda dia juga bingung harus menjawab apa. Dia juga masih belum bisa Mencerna kalimat yang Anya Lontarkan tadi.
Wina rasanya sekarang...Butuh Raya.
"Raya Tolongin guwe" batin wina menjerit kebingungan.Anya yang melihat wina diam saja,juga ikutan diam. Dia memberi waktu wina agar gadis itu bisa menjawab pertanyaan dari kegundahannya pagi ini.
***
Bersiul memasuki kelas,Reyna Mendapati sahabat karibnya sudah nangkring di tempat duduknya.
"Hoii"
"Hmm. Napa? Telat Lo."
"kaga"
"Terus?"
"Ya kaga papa"
Reyna sekarang sedang senyum² mesem sendiri. Raya mengalihkan antensinya yang tadinya ke buku langsung ke wajah Reyna yang terlihat sumringah.
"Napa Lo satt"
"hm"
"Napa Lo senyum²,Gila nanti Lo"
"Bgstt." menggeplak kepala raya,ya mereka sudah biasa berbicara frontal seperti itu jika berdua.
Keduanya Tidak pernah saling tersinggung mendengar kata² kasar."Hahaha terus? perasaan Gila Lo muncul Lagi"
"Ray!! Inget tempat"
"Upss! Sorry Rey. Hahaha"
Yaahh,Entahlah.., Di banding wina,Raya yang paling tau semuanya tentang dirinya. Tentang Keluarga,Sahabat,Dan Perasaan Gilanya ini.
"Gw gak bisa Ray"
"Maksud Lo"
"Gw gak bisa jauhin dia"
"Ck. Stop bahas itu disini Rey,Lo gak maukan gw ceramah lagi depan muka Lo"
Raya paham betul bagaimana tabiat sahabat satunya ini. Dia orang yang tidak pernah gampang melupakan seseorang dengan hanya sekejap. Raya Lahh orang yang selama ini menyadarkan Reyna dari sebuah perasaan yang salah ini.
"Kita bahas ini di tempat biasa Ray."
Salam kak Ray 🙋
Jangan Lupa vote and comment yaa.❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET
Teen FictionBagaimana jika dunia dan seluruh isinya tau! dan mereka menentang keras terhadap sesuatu hal yg sangat Gila,Bahkan sangat gila!! Hubungan gila yg sampai kapan pun tidak akan pernah tercapai dan terlaksana tujuannya.!!