.
.
.Taehyung sudah memutuskan. Kegiatan pertamanya hari ini adalah memasak bersama bibi Han.
Sebenarnya bukan 'memasak' lebih tepatnya melihat bibi Han memasak. Semua orang di mansion ini sudah tahu, jangan biarkan Taehyung sendirian di dapur jika tidak ingin terjadi malapetaka.
Mereka terlalu berlebihan menurut Taehyung. Semua gara-gara dulu dia pernah hampir membakar dapur saat coba-coba menggoreng ayam sendiri, juga merusak blender milik ibunya dan membuat dapur penuh dengan cairan warna merah muda saat mencoba membuat smoothie stroberi.
Hanya itu kok..
Tapi sejak saat itu dia dilarang menyentuh apapun di dapur. Cukup melihat saja. Ya sudah, Taehyung senang-senang saja tuh, yang penting dia dapat makanan.
Tadi setelah sarapan, ayahnya bersiap pergi bekerja. Ibu juga pergi, berbelanja katanya. Sengaja sekali sedikit berteriak biar Taehyung mendengar dan cemburu karena tidak bisa belanja juga.
Dia tadi juga sudah menghubungi teman dekatnya Jimin. Berguling-guling di tempat tidur besarnya sambil curhat panjang lebar dengan bumbu-bumbu drama berlebihan soal hukuman yang diberikan ayahnya.
Jimin tidak membantu, hanya tertawa saja bisanya. Dia mengejek Taehyung yang katanya akan ketinggalan banyak sekali kesenangan. Banyak pesta.
Taehyung semakin kesal tentu saja. Kenapa semua temannya harus ramai-ramai ulang tahun saat dia di penjara begini? Menyebalkan.
"Tidak apa-apa, Tae. Kau masih punya kesempatan. Dua minggu lagi Jackson akan mengadakan pesta di tempat barunya yang dekat pantai itu. Ini pesta besar. Hukumanmu sudah selesai kan? Kau harus ikut!"
Jackson itu si raja pesta. Pesta yang diadakannya pasti yang paling meriah, tidak pernah mengecewakan.
Benar kata Jimin, dia masih punya kesempatan, walaupun harus dikurung dua minggu setidaknya pesta ditempat baru Jackson itu akan menjadi hadiah kebebasannya. Dia harus datang, tentu saja.
~
Taehyung bosan. Lagi. Padahal baru satu hari dirumah saja.
Dia memang tidak selalu keluar setiap hari. Kadang dia akan dirumah saja. Tapi karena kali ini keadaannya sedang dihukum, semua terasa berkali lipat lebih menyebalkan.
Tidak boleh menyentuh apapun dan hanya melihat bibi Han memasak rupanya juga sangat membosankan. Tidak seru katanya.
"Kak Namjoon mau kemana?" sambar Taehyung.
Dia baru akan melakukan kegiatan selanjutnya yaitu berkeliling mansion saat melihat kakaknya sudah rapi dan tampan, bawa koper pula.
"Keluar kota, ada pekerjaan"
"Berapa lama?"
"Satu minggu"
"Kok tidak bilang-bilang?"
Taehyung cemberut"Kenapa harus bilang? Lagipula kakak sudah bilang semalam. Tapi kau kan keluyuran, jadi tidak tau"
Namjoon melirik adiknya, sengaja mengejek. Sudah rutinitasnya mengganggu Taehyung saat dirumah. Adiknya itu menggemaskan sekali kalau merajuk.
"Tentu harus bilang! Aku kan belum buat daftar oleh-oleh!"
"Gampang saja, kan tinggal mengirim catatannya lewat pesan. Apa susahnya?"
Benar juga ya, aduh dasar Taehyung bodoh kok tidak kepikiran. Tapi tetap saja dia tidak mau kalah.
"Baiklah. Kalau begitu aku akan mengirimkan banyak pesan. Belikan aku banyak oleh-oleh. Kakak harus berjanji membelikan semuanya, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
01: 30 | KookV
FanfictionAbracadabra!!! ... here comes the magic spell. Sebuah keajaiban- atau mungkin kutukan? Apapun itu yang kemudian membawa mereka terjebak bersama. KookV fanfiction Top! Jeongguk Bottom! Tae