.
.
.Malam kedua tanpa Jeongguk...
Taehyung berjalan mondar-mandir di kamarnya. Malam sebelumnya dia tidak bisa tidur nyenyak. Selalu terbangun kembali selang beberapa jam. Rasanya gelisah. Asing. Malam ini pun hal yang sama terulang kembali. Lebih parah malah. Sudah lewat tengah malam tapi dia belum bisa tidur.
Kamar ini terasa jauh lebih sepi dari biasanya. Tempat tidurnya yang luas rasanya jadi lebih dingin. Kemudian Taehyung tersadar. Kehangatan–hal itulah yang kurang selama dua malam ini. Biasanya ada Jeongguk yang tidur disampingnya. Walau tidak dekat Taehyung terbiasa hidup. Semuanya terasa berbeda. Terasa aneh.
Taehyung berguling-guling sepanjang tempat tidurnya. Berusaha membuat semua bagian kembali hangat seperti biasanya seolah ada Jeongguk disitu.
Dia melirik nakas, menghela nafas lelah saat melihat waktu sudah menunjukkan jam satu lewat lima belas menit. Belum pernah Taehyung susah tidur hanya karena memikirkan seseorang seperti ini.
Taehyung mengernyitkan dahi saat dikagetkan dengan suara telpon masuk–memecah keheningan–dari ponselnya. Siapa orang gila yang menghubunginya tengah malam begini?
"Halo," suara diseberang sana menyapa.
"Jeongguk!!"
Taehyung berseru gembira. Baru disadarinya betapa dia merindukan suara Jeongguk.
"Wah, kau terdengar bahagia sekali. Sangat merindukanku, ya?" Jeongguk menggoda Taehyung cepat.
"Heh, mana ada aku rindu padamu," Taehyung lagi-lagi kelepasan menunjukkan emosinya.
"Dan aku tidak bahagia tuh! Biasa saja. Sebaliknya kau yang mungkin rindu padaku, kan? Menelpon tengah malam begini."
Terdengar tawa kecil Jeongguk dari seberang,
"Aku dengar kau ke kebun stroberi hari ini? Untuk apa?"
"Kau menelpon hanya untuk menanyakan ini? Ckckck.. tidak penting. Jelas sekali kau rindu padaku." Taehyung mendengus.
"Aku bertanya karena kau bisa saja hanya menyusahkan mereka. Kau jangan merepotkan orang lain."
"Tidak ya! Aku tidak merepotkan kok. Aku membantu panen. Kau pikir aku tidak bisa bekerja begitu?"
Jeongguk lagi-lagi hanya tertawa mendengar Taehyung menyolot kesal padanya. Masih tetap membalas Taehyung dengan lembut.
"Kau kan memang tidak ada kerjaan. Selalu bermalas-malasan sepanjang hari."
"Hah!! Kau kalau menelpon hanya mau membuatku kesal lebih baik matikan sana! Menggangu tidur cantikku saja."
"Hahaha.. baiklah. Selamat malam Taehyung."
"Yaa.. selamat malam juga Jeongguk."
Taehyung mematikan ponselnya dengan keras. Dia cemberut sebentar namun segera setelahnya tersenyum kecil. Ternyata berdebat dengan Jeongguk membuatnya mengantuk. Taehyung menguap kecil. Menutup matanya dan tak lama tertidur pulas.
~
Malam ketiga tanpa Taehyung...
Jeongguk meraih ponselnya. Menatap ruang percakapannya dengan Taehyung. Entah mengapa dia jadi terpikirkan untuk menggoda Taehyung.
Jeongguk sangat sadar. Menggoda Taehyung sudah seperti hobi baru yang sangat menyenangkan bagi Jeongguk.
Dia segera mengetik cepat dan mengirimkannya pada Taehyung. Yakin Taehyung akan uring-uringan saat menerima pesan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
01: 30 | KookV
FanfictionAbracadabra!!! ... here comes the magic spell. Sebuah keajaiban- atau mungkin kutukan? Apapun itu yang kemudian membawa mereka terjebak bersama. KookV fanfiction Top! Jeongguk Bottom! Tae