(Y/N) POV
-------------Saat aku hendak rebahan, aku terus membayangkan pria yang ku temukan tadi siang saat para prajurit hendak masuk ke dalam dinding.
Agghh... sungguh melelahkan sambil berguling- guling di atas tempat tidur, nyaman sekali apalagi hari ini sungguh meresahkan.Kembali lagi aku harus beradaptasi di sini.
"(Y/N) kau tidak membersihkan diri mu?"
sambil tiduran ke samping aku terus memutarkan kepala ku
"tidak bu"
aku menjawab seperti wanita galau yang menatap langit, berharap prajurit mungil itu menemukan ku. Aghhh (y/n) yang benar saja
"maaf aku masuk tiba-tiba, aku ingin memberi mikasa handuk. Mikasa lupa bawa handuk ke kamar mandi"
aku memutuskan melihat ibu eren sekilas yang sedang membawa lipatan handuk dan berdiri di depan pintu.
Akhirnya carla mendekat
"Hey, (y/n) ayolah kenapa?"
dengan ragu dan malu aku menjawab
"sulit menjawab pertanyaan ibu, apakah ada pertanyaan lain?"
"(y/n) aku pernah muda, ini pasti soal cowok bukan?"
sambil membaringkan tubah ke kasur ku, carla mengambil sebagian tempat dari kasur ini.
"Aku, emm hmm.. iyaa aku menemui pria"
"WAAHHHHH"
carla melihat ku dengan penuh rasa ingin tahu dan kaget sampai bangun dari tempat tidur, aku yang ikutan kaget pun segera bangun.
"Apa?! astaga kau membuat ku kaget"
"kau berkenalan dengan pria itu??"
"tidak dia seorang pasukan pengintai"
sambil mengelus dada nya, carla terilhat sangat lega. Memang kenapa? bukan kah bagus jika seorang gadis menyukai pria bukan wanita?
"aku takut kau berkenalan dengan orang asing, banyak orang jahat yang tak segan-segan membunuh mu (y/n). Lalu gimana bisa k-kamu menyukai seorang prajurit?"
dia berdiri lalu melangkah menuju pintu
"jangan biar kan diri mu tersakiti oleh seorang pria, wanita cantik seperti mu mudah saja di manfaatkan. Kalau ada apa-apa bilang aku"
Huh? apa itu? aneh sekali bahkan ia belom mendengar semuanya.. agh sudah lah, aku akan membersihkan badan dan menganti pakaian
TIME SKIP 2 TAHUN KEMUDIAN (SAAT DI MEJA MAKAN)
--------------"ayah katanya eren ingin menjadi pasukan pengintai"
kata mikasa yang sebal gara-gara eren susah di atur, aku hanya menyaksikan argumen bodoh ini sambil mencicipi olahan kentang dan gandum.
"MIKASA BERANI NYA KAU MEMBERITAHU AYAH!"
"APA EREN?, GIRSHA APA ANAK MU SUDAH GILA"
"Carla istri ku tenang, eren apakah benar kau mau menjadi pasukan pengintai?"
"EMANG KENAPAA??!!! AKU INGIN MELINDUNGIN DUNIA"
hhmm yah kita saksikan saja eren kemauan eren, aku tau pasti ibu sangat menghawartikan putra satu-satunya. Yang jelas juga eren belom pernah memiliki latihan khusus milliter. Belom lagi kecerobohan dia selama ini sering di bully oleh anak-anak bodoh di pasar, kalau bukan karena Mikasa dan Aku mukanya yang sok jagoan itu sudah bisa dijadikan umpan titan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LAST FIGHT [ 𝐋𝐄𝐕𝐈 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 ]
Romance☆.。.:*・°☆.。.:*・°☆.。.:*・°☆.。.:*・°☆ 🖇ONGOING📌 ʏ/ɴ ᴘᴇʀᴇᴍᴘᴜᴀɴ ʙᴇʀᴅᴀʀᴀʜ ʙᴀɴɢꜱᴀᴡᴀɴ ᴅᴀɴ ᴀᴄᴋᴇʀᴍᴀɴ, ᴘᴜᴛʀɪ ᴅᴀʀɪ ʀᴀᴊᴀ ʏᴀɴɢ ᴀꜱʟɪ ᴜʀɪ ʀᴇɪꜱꜱ ᴅᴀɴ ᴇʟɪᴊᴀʜ ᴀᴄᴋᴇʀᴍᴀɴ. ʙᴇʀᴛᴇᴋᴀᴅ ᴘᴇɴᴜʜ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴɢᴇʟᴜᴀʀᴋᴀɴ ʀᴀᴋʏᴀᴛ ᴘᴀʀᴀᴅɪᴇꜱ ᴅᴀʀɪ ɴᴇʀᴀᴋᴀ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴄᴀʀɪ ᴋᴇʙᴇʙᴀꜱᴀɴ ᴅɪ ʟᴜᴀʀ ᴛᴇᴍʙᴏ...