MARVIONA #10

36 14 67
                                    

Makasih yang udah mau nunggu aku update ya...

***

Kini Viona sedang tergesa-gesa, ia harus buru-buru menuju halaman belakang sekolah. Karena kata Arfan, Marvin sedang berada disana. Mungkin sekarang Viona mempunyai GPS tersendiri untuk mencari keberadaan Marvin, yang tak lain adalah adiknya Arfan.

Viona melirih ke bawah, menatap ke tempat makan yang seharusnya sudah ditangan Marvin. Tapi gara-gara tadi Viona terlalu takut berbicara sama Marvin, ya jadi ia harus terima kosenkuensinya tidak istirahat.

Viona mendongak, ia melihat halaman belakang sekolah sudah hampir dekat. Viona mengeratkan genggaman ke tempat makan itu lalu perempuan itu mempercepat langkahya agar segara sampai ke halaman belakang sekolah dan bertemu Marvin.

Tanpa ia sadari, di depannya juga ada yang sedang berlari mengarahnya. Tak lama kemudian, Viona dengan orang itu bertabrakan, tapi anehnya yang terjatuh hanya Viona.

"AWWW" jerit Viona yang terjatuh, tapi anehnya tempat makan itu tidak lepas dari gengamannya.

"Kamu nggak papa kan?" lelaki itu menyodorkan tangannya ke Viona dan Viona pun memegang tangannya umtuk berdiri.

"Makasih," ucap Viona usai berdiri.

"Maaf ya, tadi aku nggak ngeliat kalau ada kamu."

"Iya-iya gapapa. Gw duluan ya."

Viona langsung meninggalkan tempat kejadian itu, ia juga melambai-lambaikan tangannya untuk lelaki itu.

"Kalau dilihat-lihat tuhperempuan cantik juga." Lelaki itu tersenyum-senyum melihat Viona dari belakangyang mulai menjauh.

***

Saat ini suasana dilapangan begitu riuh dan berisik, banayak orang yang bersorak-sorak unruk menyemangari para pemain. Hal itu juga dilakukan oleh Shofia untuk mendukung Arfan yang kini sedang bermain basket.

Priit....Prittt....

"Istirahat dulu 15 menit." ujar Wasit setelah melihat jam yang di tangannya.

Usai mendengar perintah, anak-anak yang tadi berada di lapangan pun langsung pergi mengambil minumannya. Kecuali Arfan, ia malah berlari menghampiri Shofia dengan senyuman yang merekah dibibirnya - Ia sudah tak sabar dipuji oleh perempuan itu.

"Kak Fiaa!"

"Tadi aku hebat kan?" Arfan berlagat sok keren.

"Iya hebat" Shofia mengacak-ngacak rambut Arfan dan alih-alih membuat Arfan malu dan senang.

"Kak Fia, aku udah bukan anak kecil lagi"

"Iya-iya maaf " Shofia melepaskan tangannya dari kepala Arfan sembari tertawa kecil.

"Arfan udah minum?"

Arfan menggeleng-geleng "Belum, kan aku langsung samperin kakak. Jadi mana sempet aku mikirin minum."

Shofia mengambil minuman yang ada di sebelahnya lalu menyodorkan tempat minumnya ke Arfan. "Yaudah, nih minum dulu!!"

Sebuah ide cermelang terlintas di kepala Arfan. "Minumin" ujar Arfan dengan nada sedikit manja.

"Tadi katanya bukan anak kecil lagi, berarti harus minum sendiri dong."

Arfan pun mengambil tempat minum tersebut dan ia langsung meminumnya sambil tertawa dengan diiringi oleh Shofia.

Tiba-tiba Shofia terdiam, raut wajahnya pun juga berubah, ia menengok ke arah kanan kiri . sepertinya sedang mencari seseorang.

"Ada apa kak?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARVIONA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang