「⚘┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟏𝟏┆ 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒂𝒉.」

3.5K 608 61
                                    

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

"Selamat pagi, sayang"

Sepasang tangan melingkar di perut serta pinggang milik [Name]. Sebuah kecupan di rasakan oleh [Name] di pipi kanannya. [Name] tersenyum pada Toji dan tangannya sibuk mengaduk adonan untuk membuat kue ulang tahun..

"Selamat pagi juga, Toji"

Ujarnya mengecup peln bibir milik Toji. Senyuman Toji merekah dibibirnya. Ia semakin mengeratkan peluknya pada sang istri. "Bukan kah kau mau pergi?" Ujar [Name] menyadarkan Tojiyang tengah terhanyut memeluk [Name].

"Ah, iya" Ujar nya kemudian melepaskan pelukannya pada pinggang [name]. Kakinya melangkah menjauh menuju kamarnya untuk bersiap siap keluar rumah. Tak lama ia kembali muncul dengan baju yang sama tetapi lebih rapih.

"Waduh, tampannya suamiku" Ujar [Name] secara reflek saat matanya menangkap tubuh Toji. Toji tersenyum dan menghampiri istrinya yang kini sedang memanggang kue.

"Aku pergi dulu" Ujarnya berpamitan kepada sang istri. "Hati - hati sayangku. Semoga cepat menemukannya" sebuah kecupan mendarat di bibir [Name] sebagai salam perpisahan.

Tak lama setelah Toji melangkah keluar rumah, Tsumiki menghampirinya dengan wajah bangun tidur dan rambutnya yang berantakan. "mama" suara seraknya menyapa sang ibu yang sedang membuat bahan - bahan untuk hiasan kue ulang tahun.

"aku ulang tahun" ujarnya membuat [Name] tersenyum. Ia kemudian menggendong anaknya dan mencium pipi gembulnya. " Selamat ulang tahun anak mama" Ujarnya kemudian di hadiahi pelukan manis dari Tsumiki.

"Ayah kemana?" Ujar sang gadis dengan wajah polosnya. "sedang keluar dulu, nanti siang pasti sudah pulang" ujar [Name].

Kemudian [Name] memilih membawa Tsumiki ke kamar mandi dan menyuruhnya untuk menggosok gigi dan mencuci muka. Kemudian [Name] menyiapkan sarapan dan menyajikannya untuk sang anak gadis.

Selagi tsumiki memakan sarapannya, [name] menghampiri suara tangis yang berasal dari sang bungsu. [Name] mengganti popok dan baju milik Megumi kemudian meminumkannya susu formula seperti biasa.

Setelah sarapannya selesai, [Name] melanjutkan membuat kue ulang tahun dengan di bantu oleh anak gadisnya dan Megumi yang mengawasi nya. Akhirnya kuenya pun sudah jadi, setelah berjam jam berkutat di ddapur.

Membuahkan hasil yang memuaskan. Kuenya tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk keluarganya. [Name] menaruh kuenya di meja, di tengah - tengah makan siang yang sudah ia siapkan juga.

Tsumiki duduk di tengah dengan topi ulang tahunnya. Megumi pun duduk di kursi khusus balita juga menggunakan topi ulang tahun. Sang ibu pun tak mau kalah, ia juga menggunakan topi ulang tahun.

Mereka bertiga menunggu sang ayah pulang kerumah. Toji bilang ia tak pergi lama dan akan pulang di jam makan siang dengan membawa hadiah untuk Tsumiki. Tetapi sampai makan siang, Toji belum juga kembali kerumah.

"ayah kok belum pulang" Ujar Tsumiki dengan nada yang terdengar sedih. Tangan [Name] terulur untuk mengusap surai serupa dengannya. "Sabar ya? Ayah pasti pulang sebentar lagi" Kemudian Tsumiki kembali diam menunggu.

Sampai langit berubah warna menjadi jingga, Toji tak kunjung kembali. Bahkan [Name] harus memasukkan kuenya ke dalam kulkas agar tidak di serbu semut. [Name] sudah membujuk Tsumiki untuk meniup lilin terlebih dahulu, tetapi dia menolak. Dia mau menunggu sang ayah.

【 mi casa 】 ;ft fushiguro toji.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang