「⚘┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟑𝟑┆𝒘𝒂𝒍𝒌 𝒂𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅」

1.5K 294 6
                                    

✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩

𝒎𝒊 𝒄𝒂𝒔𝒂

✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩

Semenjak [Name] di ketahui tengah mengandung, perlakuan Toji menjadi lebih hati hati. Bahkan ia menyuruh [Name] untuk beristirahat sepanjang hari. Membuat sang ibu hamil merasa bosan, di tambah kedua anaknya kini tengah bersekolah. 

"Aku Bosan, Toji" Ujarnya kepada sang suami yang tengah bersantai di ruang tengah sembari menonton tv setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah. "hm? apa kau ingin sesuatu, [Name]?" Ujar Toji saat melihat sang istri duduk di sampingnya. 

"Aku bosaann~" ujarnya dengan nada merengek sembari menyenderkan kepalanya ke pundak tegap milik suaminya. Tangan Toji pun perlahan melingkar di pinggang ramping sang istri, membawanya lebih dekat dengan tubuhnya untuk menyalurkan kehangatan satu sama lain.

"Apa ada yang ingin kau lakukan, hm?" Ujar Toji tak lupa tangannya yang mengusap perut sang istri. "hmm, aku mau jalan - jalan" Jawab [Name] dengan nada nya yang begitu semangat. kemudian dengan senang hati, Toji pun mengiyakan permintaan sang istri tercinta nya. 

Keduanya memutuskan untuk berjalan di sekitar taman, sembari pulang menjemput kedua anaknya. Tangan Toji dengan setiap menggandeng tangan milik [Name], menuntunnya agar tidak terjatuh.  Senyum manis selalu terpampang di wajah cantik milik [Name].

Walau hanya berjalan di sekitar taman, tetapi ia merasa bahagia karena ada Toji di sampingnya. "Apa kau bahagia, [Name]?" Tanya toji sembari mengecup punggung tangan milik sang istri. "Tentu, kalau bersama mu, aku selalu bahagia" Ujarnya memberikan senyum hangat yang berhasil menghangatkan hati Toji.

Bagi Toji, mengungkapkan sebuah kata sayang adalah hal yang sulit. Ia tak bisa sepanjang waktu mengatakan hal manis kepada [Name] atau kedua anaknya. Walau begitu, rasa cinta nya sangat besar dan tak terbendung. Untungnya, ia hidup bersama keluarga yang mengerti dirinya.

[Name] maupun kedua anaknya mengetahui seberapa kaku Toji ini, dan memakluminya. Sifatnya yang terkesan malu - malu kucing ini menurun kepada anak lelaki mereka. Terkadang [Name] juga berpikir, kenapa bisa Megumi begitu menuruni sikap ayahnya.

"Aku juga bahagia ketika bersamamu, dan tentunya anak kita" Ujar Toji, tangannya kemudian mengusap perut [Name] dari luar baju. Memberikan sensasi geli sekaligus nyaman bagi [Name]. "Terimakasih banyak [Name], kau memberikan segalanya untukku" Lanjut Toji membuat [Name] tak henti - hentinya mengukir senyum manis di bibirnya. 

Keluarga kecilnya selalu membuat ia bersyukur di setiap waktunya. Memberikan kebahagiaan di sepanjang harinya. Dan berbagi cinta di sepanjang hidupnya. Terkadang, membuat beberapa pasang mata yang melihat mereka d landa rasa iri. Mereka, bagaikan sebuah keluarga kecil yang memancarkan sinar hangat. 

Tangan [Name] terulur untuk memegang kedua sisi wajah milik sang suami. Membuat maniknya dan manik Toji saling berhadapan. "Tak perlu berucap terimakasih, Karena aku selalu mengetahui mu lebih dari siapa pun. Aku mencintaimu. Muah!" Ujar [Name] di akhiri dengan kecupan hangat di bibir ranum sang suami. 

Ketika [Name] mau memundurkan kepalanya, bermaksud menyudahi kecupannya, Tangan Toji malah menahan belakang kepalanya. Membuat bibir mereka kembali bertemu. Toji memberikan sebuah ciuman yang menghantarkan rasa hangat untuk [Name]. Menjadi candu bagi keduanya, sehingga lupa akan sekitar.

"Toji, aku malu. Kenapa kau melakukan itu" ujar [Name] setelah adegan ciuman mereka usai. Dengan wajah yang merona, ia memukul pelan dada bidang sang suami. Melihat wajah [Name] yang malu - malu membuat Toji gemas sendiri. Ia menangkap kedua sisi wajah [Name] dan kembali melemparkan beribu kecupan di wajah sang istri. 

"Aku mencintaimu, [Name]"

Setelah puas berjalan - jalan dan mencicipi berbagai jajanan yang berada di sekitar taman, Keduanya memutuskan untuk menjemput Tsumiki dan Megumi di sekolah dasar.

"Mama!" Suara nyaring milik Tsumiki menggema ketika matanya menangkap sosok kedua orang tuanya di depan gerbang sekolah. Kaki kecilnya melangkah menghampiri [Name], dan memeluk sang ibu. "Halo sayang, Mana Megumi?" tanya [Name] ketika dirinya hanya mendapati Tsumiki seorang. 

Tak lama kemudian, Megumi datang dengan seorang lelaki kecil di sampingnya. "kenapa mama ada disini?" tanya si bungsu. "Kami datang menjemputmu. Bagi mana sekolah mu? kemarilah beri mama cium hehe" ujar [Name] sembari merentangkan tangannya. "Aduh mama, aku kan sudah besar" ujarnya dengan nada kesal tetapi tetap menghampiri sang ibu dan mendaratkan sebuah kecupan di pipi kanan [Name].

"Apa nya yang sudah besar, huh?!". "Ayaah!" Toji mengangkat tubuh mungil milik Megumi dan membawanya berputar putar. Mengundang gelak tawa [Name] dan Tsumiki sebagai penonton. "Eh? siapa ini?" tanya [name] ketika matanya melihat tubuh mungil anak laki - laki yang tengah menatap mereka.

"Ah, ayah turunkan aku!" Ujar Megumi dan Toji pun menurunkan Megumi sesuai permintaannya. "ini teman sekelasku, Namanya Haru! Haru, ini mama dan ayahku dan kakakku" Megumi pun mengenalkan kedua orang tuanya kepada teman sekelasnya. 

"Halo" Sapa Haru kepada keluarga Fushiguro sembari menundukkan badannya. "Halo juga, jangan terlalu kaku seperti itu, haru -chan. Salam kenal ya" [Name] membalas sapaan sang bocah cilik dengan riang. 

"[Name], sudah sore. Sebaiknya kita pulang" Ujar Toji mengingatkan. "Eh? tak terasa ya. Kalau begitu, Haru -chan, mau pergi makan malam dirumah kami?" Tanya [Name]. Tetapi Haru dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Tidak terimakasih, orang tua ku pasti sudah menunggu." Ujarnya. "ah, begitu? sayang sekali. Kalau begitu kapan - kapan datang lah kerumah. Kalau begitu kamu duluan ya?" [Name] berpamitan, kemudian keluarga kecil Fushiguro itu pergi menjauh meninggalkan Haru yang terdiam sendiri di belakang sembari menatapi mereka.

"Ah, irinya"

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅

✩。:•.───── ❁ ❁ ─────.•:。✩

 21 Agustus, 2021 

【 mi casa 】 ;ft fushiguro toji.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang