.
.
."Sayang minum dulu susunya." titah Taehyung menghampiri sang istri.
Mungkin sudah terhitung 30 menit Yerin menghabiskan waktunya bersama dengan maid untuk memasak makan malam. Akhir-akhir ini Yerin memang sudah mulai bisa memasak, meski hanya roti panggang dan telur mata sapi saja, tapi Yerin begitu antusias saat Taehyung mengatakan jika makanannya terasa enak.
Taehyung juga baru saja pulang dari rumah sakit, ini sudah bulan keempat untuk kehamilan Yerin, terasa singkat, Taehyung sampai tidak bisa mendeskripsikan perasaannya selama ini. Apalagi sekarang dirinya jadi tidak betah untuk bekerja lama-lama, Taehyung jadi ingin terus dengan Yerin.
"Nanti Vee, aku sibuk." jawabnya sembari mengangkat roti yang ia panggang.
Taehyung mengambil posisi di belakang Yerin, tangannya melingkari perut Yerin untuk mengusap perutnya yang sudah mengembung.
Yerin membalikkan badannya saat Taehyung dengan mudah menangkup perutnya dengan kedua telapak tangan.
"Vee kenapa perutku tidak sebesar wanita hamil lainnya? Kenapa masih bisa di kurung dengan tanganmu?" Yerin agaknya sedikit heran saat setiap hari Taehyung malah dengan mudah mengurung perutnya dengan kedua telapak tangannya.
Taehyung melihat ke arah kompor dan juga alat panggang roti yang ada dibelakang Yerin, ia mematikannya terlebih dahulu sebelum mengambil tangan Yerin untuk melingkari lehernya.
"Kau harus rajin makan, tubuhmu sangat kecil, kau juga harus berusaha untuk menaikkan berat badanmu tiap bulannya dan jangan menolak untuk makan lagi."
"Tubuhku tidak sepertimu Vee, aku kalau makan secara tidak di atur berat badanku akan naik secara cepat, beda denganmu kau sangat sulit untuk menaikkan berat badan meski makan banyak."
Memang benar, Taehyung itu sudah lama ingin menaikkan berat badannya tapi sangat susah sekali, padahal Taehyung selalu makan makanan apa saja kecuali kacang-kacangan dan juga labu.
"Maka dari itu, aku ingin kau bisa menaikkan berat badanmu, aku kesal dengan tubuhku karena tidak mampu untuk menaikkan berat badan, jadi kau sebagai perwakilan."
Yerin mencerutkan bibirnya.
"Aku iri denganmu Vee, jika aku susah untuk menaikkan berat badan mungkin aku bisa memakan apapun yang aku mau, tanpa melakukan diet."
Taehyung hanya mengusap perut dan juga wajah Yerin, Taehyung sebenarnya ingin sekali mengecup bibir Yerin tapi di sini banyak maid, meski mereka fokus pada pekerjaan masing-masing tapi Taehyung tahu jika sebenarnya mereka mendengar sambil sesekali mencuri pandangan terhadap dirinya dan juga Yerin.
"Untuk sekarang kau harus fokus menaikkan berat badanmu, ini juga demi bayi kita. Aku juga ingin kau selalu mengidam, aku memaksamu untuk mengidam sayang."
Yerin menggerakkan bahunya.
"Tapi aku tidak sedang ingin apapun." ujar Yerin, Taehyung memang kerap kali memaksanya untuk mengidam. Katanya ia sangat bosan karena Yerin yang anteng dan tidak menginginkan apa-apa.
Dulu, Taehyung mengira jika saat Yerin hamil, Yerin akan lebih menempel padanya dan juga akan meminta banyak hal. Tapi, itu semua hanyalah perkiraan semata, nyatanya Yerin sama sekali tidak meminta apapun lagi selain es krim dan selai waktu itu, Yerin juga sekarang bisa mengijinkan Taehyung pergi bekerja dengan mudah. Dan Taehyung benci ketika Yerin berucap 'Sekarang aku ingin mandiri Vee'
"Tapi aku ingin kau mengidam."
"Tapi aku tidak ingin apapun."
"Yasudah nanti saja mengidamnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby [Taerin]
FanfictionYang belum baca Cardiologist, baca dulu ya:) - "Ini sangat rawan karena kita akan mengoperasi bayi yang bahkan belum siap untuk lahir. Bayinya dokter Kim memiliki benjolan di bagian perut, kemungkinan itu adalah tumor, jadi kita harus benar-benar te...