04.

1.3K 191 45
                                    

Heyyo!Siapa (Nama) yang baca ini sekarang?

1-5 Emoji  yang mewakilimu saat ada update cerita ini?

Jam berapa kalian baca cerita ini?

[Biar kamu Reader aktif & terlihat] coba sebut siapa aja/ nama yang baca part ini?

Apa kamu siap/Ready mengisi setiap paragraf dan in-line dengan komentarmu?

Cafe Aloevera cafe yang dibangun lebih dari lima puluh tahun lamanya,terkenal pada masanya,masih berdiri tegak dengan entarior yang sama tapi ada sedikit perubuhan yang mengapresiasikan tempat ini.

"Kata Mami Kella dia sering ketempat ini, dan dia juga tau siapa pemilik tempat ini," jelas Ara.

Anneth, Aurora,dan Anya menggangguk mendengar penjelasan Ara, selama mereka mengunjungi cafe ini belum pernah sama sekali bertemu sang pemilik cafe.

"Gila sih, keluarga Kenneth sultan-sultan semua,apalagi ganteng-ganteng," ucap Aurora.

"Iya sih, gue aja bingung nyodorin tangan udah numpuk berepa lembar warna merah," ucap Ara dengan antusias.

"Enak gak sih terlahir dari keluarga sultan?"

"Enaknya mau apa aja dikasih, gak enaknya kesana-kesini gak bebas," jelas Anneth.

"Kok lo tau, Neth?" tanya Ara bingung.

"Karena gue pernah diposisi lo," gumam Anneth pelan.

"Di Novel kan kebanyakan gitu," elak Anneth.

"Oh."

"Lo mau pesen apa?" tanya Ara.

"Samain," dengan serempak ketiga sahabat Ara menjawab.

"Mbak, seperti biasa," ucap Ara, mereka yang terlalu sering ke tempat ini membuat pelayan yang sering menangani pesanan mereka tahu.

"Gue kangen waktu kita Smp sering bareng-bareng kesini bawa gandengan semua," ucap Aurora mengingat memori yang telah lama hilang dari kehidupan mereka.

Anneth menunduk meratapi nasib dirinya yang dulu kelebihan kasih sayang dan sekarang dirinya kekurangan kasih sayang akibat orang dalam yang mengambil alih kehidupan dirinya.

"Lo tau gak katanya tempat ini perna tutup beberapa tahun sekitar tiga atau empat tahun gitu," jelas Anya.

Seketika tiga pasang mata tertuju pada dirinya, menatap heran Anya yang tiba-tiba berceletuk.

"Kok lo tau?" tanya Anneth pasalnya dirinya tak tahu Cafe yang sering dikunjungi pernah tutup beberapa tahun.

O•

"Nih setan satu kayak nya gak bisa diem," gerutu Anneth karena beberapa bisikan yang terdengar dari telinganya yang berasal dari Mahkluk halus.

"Anneth," bisik hantu itu.

Di rumah Anneth memang terdapat makhluk alus yang meninggal tak wajar akiba pemberantaian dari zaman dahulu,itulah sebabnya keluarga Anneth memberikan Mansion ini kepada Anneth.

"Anneth ini Oma kamu, nak," ucap seorang hantu tua yang menyamar sebagai oma Anneth padahal oma Anneth telah kembali pada sang pencipta.

'Oma, gue sehat-sehat di London, belum meninggal woi,' batin Anneth.

"Nih setan satu, kenapa pada gak bisa diem?"

Anneth memutuskan untuk tidur malas meladeni para setan-setan yang bergentayangan untuk meminta bantuan dari Anneth.

Bunyi ketukan pintu terdengar dari dalam kamar Anneth. Anneth yang memang malas membuka pintu kamarnya terpaksa membukanya karena sendari tadi tak henti-hentinya mengetok pintu kamar Anneth.

"Ganggu orang tidur aja lo," ucap Anneth setelah membuka pintu kamarnya yang tak ada siapa pun.

"Setan sialan," gumam Anneth.

"Neth, bantuin aku, tolong ambilin mata aku," ucap seorang hantu perempuan yang mengetuk pintu kamar Anneth, hantu cewek itu terlihat mengerikan tanpa mata dan rambut.

"Aku tau kamu bisa liat aku," kata hantu itu lagi.

"Tolong aku, Anneth. Kalau mata aku udah kembali aku akan balik ke alam aku lagi, aku janji gak akan ganggu kamu lagi," ucap hantu wanita itu.

"Iya, lo ilang gue yang pusing ngurus hantu yang minta bantuan gara-gara gue nolongin lu," ucap Anneth dengan kesal karena hantu wanita ini sering mengikuti dirinya.

Ini lah Anneth sering diminta bantuan oleh makhluk alus yang tidak tenang, kadang dirinya pernah berpikir kenapa tuhan memberikan kemampuan ini buat gue, bahkan Anneth perna depresi karena ketakutannya terhadap Mahkluk alus untuk ada seorang wanita paruh baya yang selalu mendukung dirinya untuk menjali trapi,dan Anneth juga bersyukur mempunyai kemampuan ini, karena dirinya bisa merasakan akan kehadiran seorang teman walaupun itu hantu.

"Gue pusing,lama-lama gue bakar nih rumah," gumam Anneth mengacak rambutnya.

Anneth kembali melanjutkan tidurnya tanpa memikirkan bahwa sekarang jam sudah menunjukan waktunya sekolah.

"Anneth."

•••

"SETAN SIALAN!" teriak Anneth menggema di kamarnya. Bertepatan hantu cewek yang mengganggunya tadi hilang entah kemana.

Mata Anneth membulat kaget ketika melihat jam yang berada diatas nakas. "Gue telat, sialan emang tuh setan," kata Anneth berlari menuju kamar mandi.

Anneth memang tinggal sendiri tidak ada satupun maid yang berani bekerja dimansion nya akibat ulah dari Papa Anneth yang entah mengapa sangat membenci Anneth.

Anneth memang sudah biasa sendiri,dari sd sampai kelas dua smp tak ada yang mau berteman dengan dirinya karena kemampuan yang dimilikinya,itulah mengapa Anneth tidak memberitaukan kepada sahabatnya bahwa dia memiliki kemampuan yang berbeda dari manusia lainya walaupun dirinya dan para sahabatnya sudah berteman lebih dari tiga tahun.

"Ada ketos sialan," ucap Anneth ketika melihat Kenneth yang tengah berkeliaran untuk mencari murid yang terlambat.

"Bolos, tapi gue murid baik-baik, gimana dong?" gumam Anneth bingung untuk bolos atau tidak.

"Masa murid baik-baik bolos," celetuk cowok dari belakang Anneth.

"Nah iya, tapi kalau gue gak bolos, tuh ketos gila ngehukum gue," ucap Anneth tanpa sadar bahwa cowok yang mengajak dirinya berbicara adalah ketos di Sma TARTAN.

"Gila tapi ganteng kan?"

"Iya dia emang ganteng tapi otaknya miring sebelah." Anneth tanpa sadar mengucap kalimat itu.

Kennet tersenyum jahil mendengar ucapan Anneth. Anneth yang tersadar membalikan badanya.

"Hehe ada Ketos gila," ucap Anneth dan menutup mulutnya,Kenneth melotot mendengar ucapan Anneth.

"Maksud gue ada Ketos ganteng," kata Anneth.

Kenneth menggangguk tersenyum mendengar ucapan Anneth. Anneth yang melihat Kenneth senyum tak jelas memandang Kenneth bergidik ngeri.

"Jadi..."

"Gue mau kekelas dulu," sambung Anneth berjalan menuju kelasnya.

"Enak aja, lo harus dihukum," ucap Kenneth menyeret tangan Anneth.

"Tapi gue... "

"Lo salah tetep harus dihukum," kata Kenneth memotong ucapan Anneth.

"Tapi kan gue..."

•O•

Next gak chy?

Indigo Vs Psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang