Anneth berjalan memasuki sebuah lorong yang dingin nan sepi Anneth melihat sebuah sosok yang mirip dengan seorang laki-laki,sosok itu melihat kearah dirinya,Anneth langsung mengalihkan arah pandang nya.
Ayo lah Anneth sungguh malas berurusan dengan makhluk tak kasap mata, apalagi kalau makhluk itu meminta bantuan kepadanya. Bukan malas untuk membantu melainkan permintaan aneh dari para hantu-hantu tersebut
Dan benar saja makhluk itu berjalan kearah nya dengan sigap Anneth berpura-pura tidak tau dengan keberadaan makhluk itu, Anneth terus berjalan tanpa menghiraukan tatapan dari hantu Cowok itu.
"Tunggu, aku tau kamu bisa liat aku," suara itu tedengar seperti lirihan menyedihkan bagi Anneth.
Anneth terus berjalan pura-pura tidak mendengar sang hantu, berharap hantu itu akan pergi darinya tapi ternyata Anneth salah hantu itu makin gencar untuk mengikuti dirinya.
Dengan jengah Anneth menghadap kebelakang melihat sang hantu, Anneth mengaga terkejut apakah ini benar hantu?
Kenapa ganteng sekali pikirnya menatap hantu itu dengan mulut yang terbuka. Ketampananan hantu itu diatas rata-rata. Anneth terbengong melihat wajah hantu tersebut.
"Aku tau aku ganteng,tolong ambilkan mata ku," ujar hantu itu.
"Mata?"
"Aku dibunuh oleh psikopat akibat tak sengaja menyenggol nya," ucap hantu itu lagi.
"Hanya karena lo nyengol dia doang?"
"Sebenarnya tidak mereka salah paham terhadap ku mereka pikir aku yabg telah mencelakai dia tapi tidak aku hanya dijebak." Cowok itu menunduk.
"Aku berharap kamu bisa menolong ku!"
"Tapi dimana gue bisa dapet mata lo?"
"Ikuti aku!" Anneth berjalan mengikuti sosok hantu ganteng itu.
"Argh," erang seseorang.
"Hantu aku ada padanya!" ujar hantu itu kepada seorang psikopat yang sedang bermain dengan mangsanya.
"Gak bisa mati dibunuh gue," ucap Anneth bergidik ngeri membayangkan dia diposisi mangsa sang psikopat.
"Kalau kamu tidak mau maka akan kusuruh psikopat itu untuk menemui mu secara terus menerus dan kita akan hidup bahagia dialam baru kita," ujar hantu itu dengan seringaian.
"Hantu sialan!" desis Anneth.
"Tapi gimana cara gue buat dapet mata lo?" tanya Aleo kesal, hantu itu hanya tersenyum menanggapi.
"Aku Tara," ucap hantu itu mengulurkan tangannya.
"Goblok."
"Hehe lupa,nama kamu?"
"Anneth."
"Gimana cara dapet mata lo?"
"Kau lihat juba yang dipakai oleh psikopat gila itu?" Anneth menganguk.
"Mataku berada disana,setiap dia membunuh mataku selalu dibawah kemana-mana oleh nya," jelas Tara.
"Tuh mata lo ada," ujar Anneth menunjuk muka Tara.
"Mau kutunjukan wajah asliku?"
Anneth menggeleng,mendengus kesal lantaran ucapan dari hantu tampan itu. "Ntar bisa kebayang terus gue," desis Anneth.
"Argh sa...kit," lirih korban keganasan dari sang psiko.
Jleb
"Akhh..." teriak Anneth kala melihat psikopat itu menusukan belati kedalam mulut sang korban.
Psikopat itu mengalihkan pandangannya setelah mendengar suara teriakan seseorang dan menunjukkan senyum smrik nya.
"Ayo kabur," ujar Tara diikuti Anneth yang tengah gemetar.
Mereka bersembunyi disebuah tempat sampah karena hanya ada tempat itu,Psikopat itu berjalan kembali menuju korban sebelumnya yang belum dia tuntaskan.
"Lo juga kenapa sembunyi?" tanya Anneth heran melihat hantu satu ini yang juga bersembunyi bersamanya.
Hantu itu cengengesan tak jelas. "Dia juga bisa lihat aku," ujar Tara.
"Ayo cepat kamu ikuti dia," ujar Tara.
"Tapi..."
"Cepat atau..."
'Hantu sialan' batin Anneth kesal.
"Jangan mengumpat,ayo sebelum kamu jadi mangsa dia selanjutnya," tutur Tara.
Anneth berjalan pelan mengikuti psikopat itu tanpa takut dia berjalan mengikuti setiap langka demi langka dan sampai lah Annetg disebuah Apartemen.
Apakah psikopat itu tinggal di Apartemen?
"Ayo cepet kita masuk," ujar Tara.
Mereka melangka masuk sampai didepan pintu mereka haru mengisi sebuah Passwoard agar bisa masuk kedalam.
"Tara Passwoard nya apa?"
"04010076." Dan terpampang lah sebuah apartemen mewah rapi dan sangat nyaman untuk ditempati.
"Mungkin kita salah masuk," ujar Anneth mana ada psikopat mempunyai tempat seperti ini.
"Itu ada pintu hitam, didalamnya ada sebuah jubah hitam kau buka terus kamu ambil mata ku yang terbungkus plastik dari dalam saku jubah itu," jelas Tara.
Anneth menoleh kekanan dan kekiri tidak ada lagi hantu tampan itu entah kemana perginya hantu tampan itu.
'Hantu sialan,tapi ganteng.'
Anneth mendengar percikan air yang ternyata keberuntungan tengah berpihak kepadanya, dengan buru-buru Anneth segera masuk.
Anneth melihat sekeliling rasa mual mulai dirasakannya matanya juga berbinar melihat sebuah jubah hitam dan dengan sigap dia mencari sesuatu dari dalam saku jubah itu.
Dan sesuatu yang dia cari pun akhirnya dapat, Anneth menelan susah paya salivanya baru kali ini dia melihat sebuah bola mata manusia secara langsung.
Anneth berjalan keluar dari ruangan ini dan berjalan menuju keluar Apartemen untuk mencari sang punya mata.
Anneth bernafas lega setelah keluar dari ruangan itu,berjalan menuju keluar area yang dirinya pastika tidak akan diinjak olehnya lagi.
Tanpa Anneth sadari seorang Psikopat tadi melihat semua kelakuan Anneth dari layar CCTV dan menunjukan senyum smirknya.
"She is mine Anneth," ujar psikopat itu tersenyum melihat Anneth yang sedang berbicara dengan korban kekejamannya dulu.
Dilain sisi Anneth sendari tadi memanggil Tara tapi tidak ada jawaban atau munculnya makhluk tampan itu.
"Tara keluar lo, nih mata lo."
"Hantu menyusahkan."
"Apa kamu bilang?" ucap Tara tajam.
"Nih mata lo! untung gue selamat kalau gak mati gue," ujar Anneth.
Tara dengan antusiasnya menerima mata itu dan langsung memasangnya dengan wajah yang berseri-seri.
Anneth mengaga melihat kelakuan Tara yang begitu antusias dengan matanya.
"Tadi kenapa lo gak muncul?"
"Kalau gue muncul nanti para hantu, minta bantuan lo," ujar Tara.
"Makasih."
Hantu itu hilang dari pandangan Anneth Anneth tidak tau hantu itu petmrgi kemana,mungkin ketempat yang seharusnya.
Tit tit
"Mau Naik?"
"Lo?"
•••
Up guys. Setelah 2 minggu kagak up akhirnya up juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Vs Psychopath
Genç Kurgu(Sequel KTL) (KENAPA HARUS NUNGGU END KALAU BISA BACA SEKARANG?!!) Menceritakan Seorang gadis cantik, yang memiliki kelebihan bisa merasakan dan melihat kehadiran mereka mahkluk tak kasat mata. Setiap hari ia selalu melihat 'mereka'. Dan berceritaka...