CANDLE IN THE RAIN

519 61 74
                                    

Selena as Seulgi & Jimmy as Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selena as Seulgi & Jimmy as Jimin

♡♡♡

Musim panas, salah satu musim favoritku, tapi tidak untuk hari ini. Rintik hujan mengacaukan semuanya, membasahi tanah yang kupijak. Ugh aku benci hujan, karena itu hanya mengingatkanku tentang segala kesedihan dalam hidupku. Dua belas tahun lalu ibuku pergi meninggalkanku, sakit komplikasi yang dideritanya semakin parah sampai akhirnya ibuku tidak bisa lagi bertahan. Jika mengingat tentang ibuku yang dirawat dirumah sakit, itu pertama kalinya aku datang ke rumah sakit dan menangis ketakutan ketika tanpa sengaja melihat tabung oksigen yang berdiri menjulang di lorong sekitar kamar rawat inap karena mengingatkanku tentang hantu bernama pocong, aku rasa aku pernah menonton film nya sewaktu kecil, salah satu penggambaran hantu yang terkenal dari Indonesia. Huh sungguh kelucuan yg terselip diantara kesedihanku.

Hal yang masih tidak bisa aku maafkan adalah perbuatan ayahku. Ayahku adalah tipe orang yang keras dan ambisius. Ayahku selalu memaksakan kehendaknya. Menuntut apapun yang menurutnya baik terhadap anak-anaknya. Dan yang paling aku benci adalah sifat temperamental dan ringan tangannya. Jika aku melakukan kesalahan yang tidak disukainya pasti aku langsung mendapatkan pukulan bertubi2 sampai meninggalkan banyak memar ditubuhku. Bahkan ketika ibuku memasak makanan yang tidak sesuai seleranya, ayahku akan marah dan membanting barang2 disekitarnya. Tak jarang ayahku memaksa ibuku untuk membantunya bekerja padahal kondisi ibuku sedang sakit. Dan ayahku akan marah-marah luar biasa bahkan sampai memukul jika ibuku mengatakan sakit dan ingin berobat. Huft, aku bersyukur ibuku sudah tenang di atas sana.

Rasa hangat mulai terasa di mataku, bahkan dinginnya udara tetap tidak bisa mengalahkan luapan emosi yang menyergapku. Perlahan air mataku turut berlomba dengan air hujan yang mengguyur tubuhku. Selalu seperti ini. Kenangan kelam dan hujan, perpaduan yang pas untuk menyakiti diri sendiri. Aku akan dengan mudah menangis jika terguyur hujan. Karena dengan begitu orang2 tidak akan tahu kesedihanku. Aku benci hidup ini. Kenapa aku dilahirkan jika pada akhirnya aku hanya akan merasa sendiri dan kosong. Bukankah itu tidak adil?.

Tap tap tap

Suara sepatu yang beradu dengan kerasnya aspal terdengar semakin dekat dengan tempatku berdiri. Ku tolehkan kepalaku kekanan dan kudapati Jen beberapa langkah disampingku, berdiri dengan payung dan baju biru andalannya. Jenice, teman sekaligus partner kerjaku. Aku bertemu dengannya ketika menempuh studi di Oxford University dengan program art and fashion design, dan pada akhirnya kita bisa menjalin persahabatan yang erat sampai membangun butik dan brand kami sendiri bernama S&J Collection. S dari namaku Selena dan J dari nama Jenice. Aku sangat bersyukur bertemu dengannya.

'Hey Selena! I was looking for you.' Teriak Jen bersahutan dengan bunyi hujan.

'Oh sorry. I didn't know.'

'I saw your car in the parking lot. But why're you here? And where's your umbrella?'

'I just want to feel the rain'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short Story: Fictionary Book Of SeulminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang