4: Your Dream

491 99 99
                                    

◈ ━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━ ◈

◈ ━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━ ◈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

╔════════夢════════╗

【𝐘𝐮𝐦𝐞】

𝑴𝒊𝒎𝒑𝒊 || 𝑫𝒓𝒆𝒂𝒎

Jika semua yang terjadi disini bukanlah kebetulan, maka mimpi ini adalah petunjukku.

╚══════════════════════╝

Aku berjalan ditemani daun-daun musim gugur yang berguguran.

Musim gugur?! Bukannya sekarang musim semi? Seharusnya begitu. Begitu bukan?

Tidak, Ranpo. Bukankah kamu tertidur? Ya, aku tertidur, dan berarti ini adalah bunga tidur. Sebuah mimpi.

Karena ini sebuah novel, harusnya ini bukanlah sebuah kebetulan. Sebuah petunjuk untukku. Aku harus mencari tahu sebanyak mungkin selagi bermimpi.

Dan pertama-tama, kita harus mulai dari mana?
.
.
.
Oke, daripada mimpi, ini lebih terlihat seperti terjebak dalam tubuhmu sendiri di masa lalu.

Maksudku, aku berada, dalam tubuhku sendiri, sekitar 20 tahun yang lalu. Dan ini benar-benar petunjuk. Karena di dunia ini aku sama sekali tidak punya ingatan tentang 20 tahun yang lalu.

Nah, aku berharap terlalu banyak pada mimpi ini.

Sial sekali, tubuh ini bagai mengikuti gelombang. Aku sama sekali tidak dapat kendali atas tubuh ini, secuil pun.

Disini aku hanya bisa bermain-main. Tidak menemukan satupun petunjuk. Tidak ada petunjuk tentang [Y/N] ataupun pemicu gejala itu.

Tubuhku juga tetap tidak mau menurut, bahkan wajahku juga. Rasanya seperti setiap saraf dan ototku dikendalikan. Yah, tapi memang seperti itu.

Ahh, ini menyebalkan!

Kalau disini tidak berguna, aku seharusnya bangun saja. Jika aku bangun, aku akan mendapatkan lebih banyak informasi di luar sana. Dan itu akan mempercepat urusan ini.

Aku harus bangun, lalu selesaikan misteri ini. Dengan begitu aku bisa cepat kembali ke dunia nyata. Tidak ada buang-buang waktu!

◈ ━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━ ◈

Hari ini, Ranpo meminta Akie mencarikan beberapa dokumen pribadi Akie. Mulai dari akte kelahiran hingga ijazah SMA.

Tidak apa-apa, mereka adalah sepasang suami-istri. Tidak ada yang perlu dirahasiakan, bukan?

Ranpo juga meminta dokumen tentang dirinya. Beruntung beberapa sudah Akie satukan di sebuah map folder.

Hari ini hari minggu, jadi mereka berdua memutuskan untuk pergi kencan di rumah. Tidak biasanya, Ranpo meminta Akie menceritakan beberapa pengalaman menarik.

Bukan kencan, tapi pendekatan. Secara mereka menikah karena perjodohan. Akie dan Ranpo mengobrol seharian, berusaha menikmati waktu yang semu ini.

Tentu saja suatu niat terselip di dada masing-masing insan. Mencoba mengambil suatu keuntungan khusus dari hal bernamakan pendekatan ini.

"Ranpo-san? Sudah tidur?"

"Sudah."

"Oh. Eh? Mou, Ranpo-san!" Ranpo hanya terkekeh kecil menanggapi itu.

Masih canggung rasanya tidur satu ranjang. Lagipula tidak ada perlu untuk kisah romantis dewasa. Pernikahan ini murni perjodohan, tidak ada rasa satu sama lain.

Salah.

Tidak ada rasa? Itu salah. Selamanya pun, Akie akan tetap mencintainya. Selalu mencoba mengelak dari realita semu yang menyakitkan itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Tapi dia tidak boleh. Tetap tidak boleh mencintainya.

◈ ━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━ ◈

Aku kembali bermimpi.

Mimpiku kali ini aneh. Hanya seperti kepingan memori. Meskipun aku tetap terjebak dalam tubuh masa lalu.

Aku berjalan terpontang-panting dengan tongkat kasti di tanganku. Digenggam penuh dengan amarah. Dapat kurasa tubuh ini diselimuti hawa negatif.

Setelah itu aku merasa pening, apa yang kulihat berubah.

Aku melihat tanganku diinfus, di rumah sakit. Dapat aku cium aroma khas obat-obatan. Tubuhku serasa remuk. Kepalaku seperti akan meledak.

Dengan kejapan mata, apa yang kulihat kembali berubah.

Percobaan bunuh diri. Aku mencoba gantung diri? Ayolah, aku bukan Dazai.

Selanjutnya hanya gelap yang bisa aku lihat.

Sepertinya semua ini masih dalam latar waktu sama dengan mimpi sebelumnya, sekitar 20 tahun yang lalu. Dimana aku tidak mengingat apapun di dunia novel ini.

Semuanya berlalu cepat, bagai angin bertiup. Terlalu cepat, bahkan sebelum aku sempat mencerna keadaan.

Entah apa maksudnya, tapi aku harus mengerti. Setidaknya sebuah petunjuk, barang secuil saja. Mencoba membuat berjuta hipotesis mengunjungi kepalaku.

Poe benar-benar membuatku kerepotan hanya dengan kasus sederhana ini.

『𝐃𝐨𝐩𝐩𝐞𝐥𝐠𝐚̈𝐧𝐠𝐞𝐫』𝙴𝚍𝚘𝚐𝚊𝚠𝚊 𝚁𝚊𝚗𝚙𝚘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang