Pagi nya, dalam pelukan jisung yang hangat, hyunjin masih tertidur pulas, oh atau memang kedua nya masih tertidur pulas dengan tubuh yang di tutupi selimut tebal jisung. cahaya matahari pagi yang menyusup melalui tirai putih tipis jisung membuat hyunjin sedikit silau
Perlahan lahan mata si cantik terbuka, memperlihatkan dada bidang nan telanjang jisung dimata nya, tubuh nya sedang di dekap erat oleh jisung. hyunjin sedang mengumpulkan nyawa nya terlebih dahulu, menyadarkan diri nya apa yang sedang terjadi disini
Beberapa menit kemudian hyunjin baru sadar, tubuh nya tidak dibaluti apapun di balik selimut, begitupun tubuh jisung. jari jari hyunjin bisa menyentuh perut berotot jisung. apa semalam terjadi sesuatu antara diri nya dan jisung? hyunjin tidak ingat
Hyunjin beranjak dari baring nya, memposisikan diri nya terduduk namun sedikit berjarak dengan jisung. merasakan hyunjin yang tidak ada di dekapan nya, jisung pun ikut terbangun lalu ikut memposiskan diri nya terduduk walaupum nyawa nya belum semua terkumpul, ia sedikit mengerang disaat meregangkan otot otot nya. ingin rasa nya jisung tertawa disaat melihat wajah hyunjin yang terlihat bingung menatap diri nya
"Morning prince— uh I mean princess" ucap jisung
"Ji, kita semalem ngapain?" tanya hyunjin
"Masa lo gak inget sih? ah padahal semalem kita ngelakuin hal seru"
Kkita ngapain emang nya??"
"Coba lo inget inget lagi cantik"
Rasa nya sedikit pusing disaat hyunjin mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. seingat hyunjin, semalam ia pergi ke bar dengan felix, lalu meminum banyak minuman beralkohol, dan setelah nya.. ia memesan taksi untuk pulang, namun mengapa ia bisa berakhir di kamar jisung dalam keadaan telanjang seperti ini?
Tunggu sebentar, hyunjin seperti mengingat sesuatu setelah ia naik taksi. ia menyuruh sang sopir umtuk mengantarkan nya ke sebuah alamat rumah, alamat rumah jisung. Dan setelah itu ia.., astaga ini memalukan, ia meminta jisung untuk melakukan sex dengan diri nya, bahkan ia selalu memintah lebih kepada jisung
Setelah mengingat semua nya, pipi hyunjin merah merona akibat malu, pipi nya pun juga terasa panas, ingin rasa nya ia merutuki diri nya sendiri setelah melakukan hal yang membuat diri nya terlihat murah, seperti pelacur yang tidak ada harga diri nya
"Pasti lo perkosa gue semalem, gak mungkin gue minta hal kaya gitu ke lo jisung" ucap hyunjin
"Kok gua? kan lo yang mancing, bahkan minta" jawab jisung
"Gak mungkinn, pasti lo yang perkosa gue, dasar cabul!"
Hyunjin hendak memukul bahu jisung namun jisung lebih dulu mencengkram lengan hyunjin, menahan tangan hyunjin yang ingin memukul bahu nya meski pukulan hyunjin pasti tidak sakit juga
"Bukan itu yang harus nya lo inget hyunjin, setelah kita ngelakuin hal itu apa lo gak inget sesuatu?" tanya jisung
Hening, hyunjin sedikit menunduk lalu mengerutkan kening. terdiam sebentar mengingat apalagi selanjutnya yang terjadi semalam. Yang jisung harapkan pada hyunjin adalah mengingat disaat jisung menyatakan apa yang ia rasakan pada hyunjin setelah mereka melakukan aktifitas panas
"Gue... " Hyunjin masih berusaha mengingat apa yang terjadi semalam, seperti nya alkohol yang ia konsumsi terlalu banyak hingga ingatan nya sedikit terganggu
"I love you, Hyunjin" ucap jisung tiba tiba
Hyunjin menoleh, menatap manik jisung lekat, ia sekarang baru ingat jika jisung semalam mengatakan bahwa mencintai hyunjin. Sungguh, kini rasa nya jantung hyunjin ingin mencelos kebawah
KAMU SEDANG MEMBACA
Nine tailed [hyunsung]
Fanfiction[Pending] Meski lelah ia menunggu, meski rindu ia tahan, meski sulit ia hadapi, sebab akhir bahagia butuh usaha Han jisung si lelaki rubah yang di selimuti rindu teramat pada sang terkasih, sang terkasih yang sudah lama tiada. Halusinasi selalu iku...