01

154 17 0
                                    

Suara musik terdengar sangat keras, namun Taeyong masih terdiam.

Ia menatap pantulan dirinya di kaca, membiarkan beberapa orang merias wajahnya. Pikirannya terbang pada kejadian kemarin malam, dimana ia melihat trainee yang terkenal dingin dan kuat mental menangis di depannya.

Semalam setelah tiba tiba Kim Jennie menangis di hadapannya, Taeyong panik karena tidak tahu harus berbuat apa.

Pada akhirnya Taeyong hanya berdiri di depan Jennie yang menunduk dengan air mata yang terus jatuh. Taeyong ingin memeluknya, berkata semua akan baik baik saja. Tapi mengingat keadaan mereka sekarang, sebuah perhatian kecil bisa saja berubah menjadi skandal besar.

Tapi Lee Taeyong itu paling tidak bisa melihat orang lain menangis, semua orang berhak bahagia!

Maka ia langsung melangkah mendekat dan memeluk tubuh kecil Jennie, membiarkan gadis itu menangis dalam pelukannya. Taeyong terus terusan memberikan kata kata penyemangat yang sekiranya bisa membuat gadis itu tenang. Sampai akhirnya Jennie melepaskan pelukannya dan pergi begitu saja.

Taeyong sangat paham bagaimana sulit dan beratnya bidang ini. Setiap hari berlatih dengan keras tanpa tahu bagaimana kedepannya nanti, hidup tanpa kepastian.

Taeyong sangat senang sebenarnya jernih payahnya selama ini terbayar sekarang, tapi dia juga memikirkan teman temannya yang masih terjebak di basement.

Ketukan pada pintu membuat pikirannya kembali, menoleh ke belakang dan menemukan Jennie tengah menatapnya.

Taeyong buru buru berdiri untuk menghampiri, namun tiba tiba Jennie menjatuhkan tubuhnya dan membungkuk di bawah kakinya. Taeyong yang melihat itu reflek ikut menjatuhkan diri, namun tangannya ditahan oleh staff di sebelahnya sebelum lututnya menyentuh tanah.

" Taeyong-ssi, maaf atas sikap tidak sopan ku kemarin. "

Taeyong mengerutkan keningnya, mananya yang tidak sopan? Jennie hanya ingin menangis, apakah itu yang disebut tidak sopan?

" Aku harap Taeyong-ssi tidak terlalu memikirkannya, aku tidak ingin penampilan debut Taeyong-ssi rusak karena ku. "

Taeyong sekarang lebih memperhatikan lelaki yang ia yakini datang bersama Jennie. Lelaki itu tersenyum? Ia memandang Jennie rendah dengan tersenyum miring. Apa apaan ini?

" Cukup, Taeyong akan segera tampil. "

Lelaki yang tadi tersenyum langsung merubah mukanya menjadi datar ketika menyadari dirinya ditatap oleh Taeyong. Ia menarik Jennie kasar hingga berdiri, membuat Taeyong lagi lagi ingin maju untuk menolongnya tapi ditahan. Taeyong hanya bisa mengepalkan tangannya di samping tubuh.

Jennie berdiri tegak di depan Taeyong, kemudian membungkuk 90 derajat. Mata mereka bertemu ketika Jennie kembali menegakkan tubuhnya. Taeyong menatap ke dalam manik mata Jennie, entah kenapa hatinya terasa sakit ketika tidak menemukan binar pada manik mata itu. Seingatnya, dia tidak pernah melihat mata itu bersinar bahagia.

Tapi ini berbeda. Jennie tidak menatapnya tajam, namun seperti meminta tolong. Apakah gadis itu terlibat sesuatu?

" Apa apaan ini? "

Taeyong menahan suaranya agar tidak terlalu berteriak walau dia sedikit marah akan kejadian barusan. Jennie telah menghilang di balik pintu, dan Taeyong segera menatap staff yang ada di sana satu persatu. Meminta penjelasan.

Seorang lelaki maju kehadapan Taeyong, tangannya terulur memperlihatkan ponselnya tepat di hadapan Taeyong. Taeyong terkejut ketika melihat rekaman cctv yang memperlihatkan dua orang tengah berpelukan di ruang latihan, dan dia tahu pasti bahwa itu dirinya dan Jennie.

" Lalu? Dia menangis hyung, sudah sepantasnya aku menenangkannya. "

" Sepantasnya? Taeyong kau ini baru saja akan debut, jangan berbuat sesuatu yang dapat mencemarkan nama baikmu! "

Taeyong membelalak terkejut akan bentakan managernya. Faktanya ia memang banyak melakukan kesalahan saat pertama bergabung di agensi, namun beberapa tahun terakhir ia sangat berkembang hingga lupa kapan terakhir kali ia dibentak seperti ini.

" Taeil Hyung, itu di ruang latihan kita. Siapa yang mau mempublishnya? "

" Kau bodoh? Tidak pernah mendengar kata 'orang dalam'? Jangan terlalu percaya pada orang Taeyong, bahkan yang paling kau percaya saja dapat mengkhianatimu suatu hari nanti. "

Taeyong terdiam akan perkataan Taeil yang ada benarnya juga, tidak ada yang benar benar dapat dia percaya.

" Kau benar hyung, aku gegabah. Maafkan aku, selebihnya aku akan lebih berhati hati. "

Taeyong kembali berjalan ke bangkunya di depan cermin, menunduk meminta maaf pada beberapa orang yang sempat tertunda merias wajahnya. Menatap cermin di depannya, Taeyong kembali tenggelam dalam pikirannya.

﹌﹌

" Terimakasih atas kerja kerasnya! "

Taeyong berkali kali menundukkan badan pada para dancer yang masih berada di panggung. Wajahnya terlihat cerah ketika ia menyusuri lorong untuk kembali ke ruangannya, beberapa kali ia membungkuk untuk menyapa artis artis lain yang ia temui sepanjang jalan.

Nyanyian selamat terdengar ketika Taeyong memasuki ruangannya, ia melihat Ten—salah satu dancernya sudah memegang kue sambil bernyanyi dengan gembira bersama yang lain. Taeyong tidak ingin menangis, tapi dia benar benar tidak bisa menahan matanya untuk tidak berkaca kaca.

" Selamat atas debut mu Hyung! "

Ten berteriak dengan semangat disusul yang lain ketika Taeyong telah meniup lilinnya. Hanya kebahagiaan yang terpancar di ruangan itu, dan Taeyong benar benar menikmati saat saat ini. Lelaki itu memperhatikan sekitar dengan cermat sambil tersenyum, menyimpan baik baik saat saat ini. Ia melupakan semuanya, bahkan masalah yang ada tadi pagi.

Biarlah, biarkan dia menikmati saat saat ini.


Hai, aku kembali dengan cerita baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, aku kembali dengan cerita baru.

Harapanku cuma semoga aku nyelesain cerita ini ㅠㅠ dan semoga kalian suka.

Jangan lupa baca warning nya yaa

玩具娃娃 | IDOLL [Lee Taeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang