" SELAMAT ATAS DEB- "
" Sttt Ten, pelan pelan! "
Ten mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya menyadari kesalahannya, tertawa kecil sebelum akhirnya mengangkat kembali gelas miliknya.
" Selamat atas debutnya TY. "
Ten menarik turunkan alisnya menggoda ketika menyebut nama panggung Taeyong dengan berbisik, membuat Taeyong memutar mata malas kemudian menabrakkan pelan gelasnya ke gelas Ten sampai berbunyi.
" Wah rasa wine mahal memang berbeda! Aku lebih sering meminum soju. Hyung, sering seringnya mentraktir ok? "
" Sering sering apanya, kau tau sendiri aku tidak boleh terlalu sering kesini sekarang. Ada reputasi yang harus aku jaga. "
Taeyong menggoyang goyangkan gelasnya perlahan sebelum akhirnya meneguk minuman itu perlahan. Kalau tidak karena Ten yang memaksa, tentu dia tidak akan mau. Bagaimana jika ada yang melihatnya? Mereka berdua kan masih di bawah umur.
" Hoo, baik tuan idol baik. " Ten tertawa kecil kemudian merapatkan tubuhnya pada Taeyong. " Tapi jangan lupa simpan beberapa di tempatmu, aku akan berkunjung. "
Taeyong hanya tertawa akan perkataan dancernya itu. Mereka adalah sahabat baik sejak Ten bergabung ke agensi, entah bagaimana mereka menjadi dekat Taeyong tidak ingat. Ten merupakan trainee, namun ia bersikeras ingin menjadi dancer untuk debut Taeyong. Menemani temannya agar tidak merasa kesepian, sekaligus mungkin mempromosikan diri sebelum debut.
" Tapi hyung, kau dekat dengan Jennie? "
" Huh? "
" Kim Jennie, Kim Jennie! " Ten menaruh gelasnya dengan sedikit membanting, membuat Taeyong tersentak sadar dari mabuknya. Baru segelas dan Taeyong sudah merasa pusing, ia memang tidak pernah cocok dengan minuman itu.
" Kudengar dia akan segera debut! "
Taeyong melebarkan mata mendengar lanjutan ucapan Ten, badannya benar benar menghadap ke arah Ten.
" Benarkah?! "
" Ya! " Ten melihat mata Taeyong membelalak tidak percaya, membuat lelaki itu tertawa kecil. " Tapi yang mengejutkan dia tidak debut menjadi idol. "
" Ne? "
" Aku dengar dia akan menjadi model, tapi aku masih tidak tahu itu hanya sementara untuk mempromosikannya atau dia benar benar hanya menjadi model. "
Ten memainkan gelasnya, sedangkan Taeyong menatap Ten tidak percaya.
" Maksudku bukankah itu aneh? Jennie sangat hebat kan Hyung! Bagaimana bisa dia hanya menjadi model?! "
Ten meneguk kasar winenya, tersulut emosi seakan itu adalah masalahnya. Taeyong sendiri juga tidak mengerti. Jennie telah berlatih selama 6 tahun dan agensinya mendebutkannya sebagai model? Hanya model? Apakah agensinya sudah gila?
" Tapi Hyung, " Ten menggantung ucapannya, membiarkan Taeyong menatapnya terlebih dahulu. " kau mengenal Jennie? "
" Siapa yang tidak mengenalnya? "
Benar, Jennie sama lamanya menjadi trainee sama sepertinya dirinya. Walau dengan kepribadian tertutup dan dingin, gadis itu sangat populer di kalangan trainee lain karena kehebatannya.
" Aniya, aniya! Maksudku kau mengenalnya dekat? Aku melihat Jennie di belakang panggung tadi dengan seorang pria masuk ke ruang tunggu mu. "
" Ah, itu... "
" Bagaimana ceritanya? Aku saja sangat takut untuk dekat dengan Jennie. "
Taeyong mengusap tengkuknya canggung, dia tidak tahu harus mengatakan yang sebenarnya pada Ten atau tidak. Perkataan Taeil kembali terngiang pada kepalanya.
" Entahlah, aku hanya bertemu dengannya beberapa kali. Mungkin mereka datang untuk memotivasi Jennie. "
Ten hanya mengangguk angguk akan jawaban Taeyong yang sedikit terdengar masuk akal.
" Kim Doyoung pabo! "
Taeyong kembali tersentak, menoleh ke kiri di mana sumber teriakan itu berasal. Seorang gadis duduk tepat di sebelahnya, padahal sebelumnya tidak ada siapa siapa? Apakah gadis itu mendengar seluruh pembicaraannya? Tapi tunggu, Kim Doyoung?
" Kau teman Doyoung? "
Gadis itu menoleh sempurna ke arah Taeyong, Ten di belakang Taeyong ikut menatap penasaran gadis itu. Gadis dengan rambut hitam panjang itu menoleh dengan wajah yang sudah memerah, kemudian mengangguk lucu dan sedikit awas terhadap orang asing.
" Aku teman Doyoung juga. " Taeyong tersenyum lembut, kemudian menunjukkan Ten di belakangnya dengan ibu jari. " Dia juga. " Ten di belakang melambai kecil pada gadis itu.
" Lee Taeyong. "
Taeyong menundukkan kepala seraya menyebutkan namanya, Ten langsung menghadiahinya sikutan dan tatapan tajam. Taeyong memberi isyarat bahwa tidak apa apa.
" Park Chaeyoung. "
Gadis itu menunduk sopan dengan muka datar, kemudian berganti ke Ten.
" Ah, panggil aja Ten. "
Selanjutnya gadis itu meluapkan kekesalannya kepada dua orang lelaki itu.
﹌﹌
" Akh! "
Jennie meringis pelan ketika tubuhnya merasakan sakit karena jatuh ke lantai yang dingin dengan keras. Ia melihat lengannya yang tergores entah apa, membuatnya robek dan mengeluarkan darah.
" Hei hei, hati hati. Model mana yang memiliki bekas luka hm? "
Seorang lelaki berjongkok di depan Jennie, menyentuh dagu gadis itu dan menariknya paksa hingga menatapnya. Jennie menggeram kemudian berpaling, ia dapat melihat apa saja asal bukan lelaki itu.
Lelaki itu berdecak pelan. " Sangat sayang orang sepertimu menyia-nyiakan bakat yang ada. "
Lelaki itu berdiri, dan Jennie hanya menatap lantai. Air mata mulai mengalir turun, menetes jatuh ke lantai.
" Hei, don't make me feel like a bad guy okay? Aku cuma mau membantumu. "
Lelaki itu mulai berjongkok lagi, mengulurkan tangan menyentuh punggung Jennie. Mengusapnya pelan, dan Jennie mulai gemetar ketakutan. Dia tidak suka ini.
" Aku akan memanggil orang untuk mengobatimu, kau disini dulu okay? "
Lelaki itu tersenyum lembut, namun Jennie benar benar tidak mau melihatnya. Dia kembali terisak ketika suara pintu tertutup dan langkah menjauh terdengar. Gadis itu memeluk dirinya sendiri, menghindari angin malam yang terasa begitu dingin.
Mungkin cerita ini bakal aku update setiap hari Minggu, jam dan berapa banyak chapter yang di update tidak menentu ya.
Dan makasih banyak yang sudah memberi support, it's mean a lot <3
KAMU SEDANG MEMBACA
玩具娃娃 | IDOLL [Lee Taeyong]
FanficFt. 제니 [Jennie] [M] 18+ Kim Jennie aneh, Taeyong jadi tertarik. ❝ I'm human, not your toy. ❞ Start: 5 Februari 2023 End: - ©yrswtbee