04

96 12 0
                                    

BRUKK

" Argh! "

" Mereka sudah pergi. "

Jennie memalingkan wajah, dan Taeyong menatapnya tidak percaya. Padahal Taeyong baru saja menikmatinya, tapi Jennie dengan tidak berperasaan menendangnya menjauh.

Mendesah kecewa, Taeyong mengelap air liur yang berada di sekitar bibirnya dengan punggung tangan. Matanya beralih ke arah Jennie yang terlihat berusaha mengelap bibirnya.

Taeyong mendekat, menyentuh pipi gadis itu lembut. Membawa wajahnya untuk menghadap ke arahnya, tanpa berbicara mengelap bibir gadis itu dengan ibu jarinya perlahan. Sedikit menahan diri.

Setelahnya benar benar tidak ada pembicaraan diantara mereka. Jennie menatap ke samping, dan Taeyong yang memperhatikan Jennie dari atas sampai bawah.

" Kamu nggak kedinginan? Pa- "

" Bukankah seharusnya kamu pergi? "

Taeyong menatap Jennie dengan memiringkan kepala, dan demi apapun pertahanan Jennie hampir runtuh saat melihat mata bulat yang lucu itu.

" Ponsel, kamu punya ponsel kan? Telfon seseorang untuk membuka pintu, kemudian pergilah dari sini. "

" Ah benar ponsel! "

Taeyong mulai menepuk nepuk tubuhnya heboh saat tidak dapat menemukan ponselnya di kantong celana jeansnya. Jennie menghembuskan nafas, dia sudah dapat menebak kalau Taeyong pasti-

" Ponselku tertinggal di ruang rekaman! "

melupakan ponselnya.

Jennie mengabaikan Taeyong yang sudah bergumam tentang betapa marahnya Taeil nanti, Jennie tentu tahu Taeil adalah manager lelaki itu. Gadis itu menatap ke arah lain, benar benar tidak merasa jika Taeyong itu lebih tua setahun darinya.

Merasa hembusan angin berhenti menerpa tubuhnya, Jennie menghadap ke depan lagi. Taeyong melepas jaketnya dan memberikan pada Jennie. Lelaki itu tanpa bicara mendudukkan diri di samping Jennie, menyandarkan tubuhnya pada tumpukan kardus yang entah isinya apa.

" Apa tidak sakit? Tidak mau aku lepaskan? "

Taeyong menatap tangan Jennie yang tersembunyi di balik punggungnya, pasti sakit terikat terlalu lama seperti itu.

" Tidak, aku sudah biasa. "

" Maksudmu dia selalu melakukan ini? "

" Akan aneh jika mereka menemukan ku tidak terikat di pagi hari. "

Terlepas dari perkataan Jennie yang tidak menjawab pertanyaan, Taeyong mengangkat salah satu alis akan kata ' mereka '.

" Maksudmu tidak hanya satu orang? "

Kali ini Jennie bungkam, menatap kosong ke depan.

" Siapa sebenarnya me- "

" Lee Taeyong, kau harus berhenti mencampuri urusan orang lain. "

Kali ini Jennie menoleh ke arah Taeyong, kembali menatap tajam lelaki itu.

" Turun. "

" Huh? "

" Turun sedikit, aku ingin tidur. "

Taeyong buru buru merendahkan tubuhnya, dan Jennie langsung menyandarkan kepalanya pada pundak Taeyong. Menyamankan dirinya sebelum akhirnya menutup matanya.

Taeyong mendongak menatap langit langit. Otaknya berpikir keras apa yang sebenarnya sedang terjadi, siapa yang berani melakukan hal ini. Siapa dan kenapa.

玩具娃娃 | IDOLL [Lee Taeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang